Uji Asumsi Klasik Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan terhadap Perubahan Harga pada AUTO 2000 Medan Amplas.

2. Variabel Kepuasan Pelanggan

a. Tanggapan responden menyatakan setuju bahwa produk yang ditawarkan AUTO 2000 Medan Amplas memenuhi kebutuhan saya.. b. Tanggapan responden menyatakan setuju bahwa Produk yang ditawarkan AUTO 2000 Medan Amplas memenuhi keinginan saya.. c. Tanggapan responden menyatakan setuju bahwa layanan yang diberikan AUTO 2000 Medan Amplas sesuai dengan harapan saya. d. Tanggapan responden menyatakan setuju bahwa kualitas yang diberikan AUTO 2000 Medan Amplas sesuai dengan harapan saya.

3. Variabel Perubahan Harga

a. Tanggapan responden menyatakan setuju bahwa harga yang ditawarkan AUTO 2000 Medan Amplas terjangkau oleh pelanggan.. b. Tanggapan responden menyatakan setuju bahwa harga yang ditawarkan AUTO 2000 Medan Amplas disesuaikan dengan kualitas produk.. c. Tanggapan responden menyatakan setuju bahwa AUTO 2000 Medan Amplas mempunyai daya saing harga yang baik dengan perusahaan lain. d. Tanggapan responden menyatakan setuju bahwa Harga yang ditawarkan AUTO 2000 Medan Amplas disesuaikan dengan manfaat yang diberikan kepada pelanggan.

4.5 Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti dan mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan pendekatan Histogram dan Kolmogrov Smirnov. Pada grafik histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik histogram yang berbentuk lonceng apabila distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau menceng kekanan. Gambar 4.2 Histogram Nilai Pelanggan Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lutfi 2008:104. Tabel 4.12 Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Nilai_Pelanggan 0.442 95 0.59 95 Keputusan_Pelanggan 0.312 95 0.809 95 a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Data Primer diolah peneliti 2013 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Gambar 4.2 dan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa berbentuk lonceng yang miring ke kiri dan ke kanan serta signifikasi kolmogorov smirmov 5 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak memenuhi uji normalitas.

4.5.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji variable independent yang satu dengan yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Situmorang, dkk 2008:104. Tabel 4.13 Nilai Tolerance dan Variance Inflaction Factor Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.404 1.904 Nilai_Pelanggan 0.62 0.109 0.492 0.892 1.121 Kepuasan_Pelanggan 0.286 0.096 0.256 0.892 1.121 a. Dependent Variable: Perubahan_Harga Sumber: Data Primer diolah peneliti 2013 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai tolerance masih berada dibawah angka 1 atau lebih besar dari 0,1, hal ini menunjukkan koefesien korelasi antara variabel independen tidak terjadi multikolinearitas, demikian pula jika Universitas Sumatera Utara dilihat dari nilai Variance Inflaction Factor VIF berada dibawah nilai 5, maka berarti tidak terjadi multikolinearitas pada variabel-variabel independen.

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini dilakukan dalam sebuah model regresi apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedasitas. Sebaliknya jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Adapun model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari grafik Scatterplot yang disajikan dalam gambar dibawah ini, terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu dan jelas. . Sumber : Data Primer diolah peniliti 2013 Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedasitas dengan scatterplot Universitas Sumatera Utara

4.6 Uji Regresi Linier Berganda