Validitas Soal Reliabilitas Soal

Lembar observasi psikomotorik digunakan untuk mengamati dan menilai kemampuanketerampilan siswa dalam melakukan eksperimen. Lembar observasi afektif digunakan untuk mengamati dan menilai sikap dan kemampuan kerjasama siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamat terlebih dahulu harus menetapkan aspek-aspek tingkah laku apa yang hendak diobservasinya, lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam pengisisan observasi. Pengisian hasil observasi dalam pedoman yang dibuat sebenarnya bisa diisi secara bebas dalam bentuk uraian mengenai gejala yang tampak dari perilaku individu yang diobservasi, bisa pula dalam bentuk memberi tanda V pada kolom jawaban hasil observasi jika pedoman observasi yang dibuat telah disediakan jawabannya Sudjana, 2009: 85.

3.6 Analisis Instrumen Penelitian

Sebelum digunakan untuk menunujukkan hasil belajar siswa, tes diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda soal.

3.6.1 Validitas Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2006: 168. Untuk menguji validitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Point Biseral Corelation : Keterangan : = Koefisien korelasi point biserial Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes Mt = Mean skor total skor rata-rata dari seluruh pengikut tes St = Standar deviasi skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal Arikunto, 2006: 283 Kemudian dari hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan harga r tabel hasil korelasi point biserial dengan taraf signifikansi 5 dan n = jumlah siswa peserta tes = 32. Jika , maka item tersebut dikatakan valid.

3.6.2 Reliabilitas Soal

Analisis reliabilitas suatu tes atau alat ukur lainnya, termasuk non tes, pada hakikatnya menguji keajegan pertanyaan tes apabila diberikan berulang kali pada objek yang sama. Suatu tes dikatakan reliabel atau ajeg apabila beberapa kali pengujian menunjukkkan hasil yang relatif sama. Pengujian suatu tes bisa dilakukan terhadap objek yang sama pada waktu yang berlainan dengan selang waktu yang tidak terlalu lama dan juga tidak terlalu singkat, bisa juga dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian dari tes yang setara Sudjana, 2009: 148. Untuk menguji reliabilitas instrumen, digunakan rumus K-R 20 : Keterangan : = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir soal S 2 = Varians total ∑pq = jumlah hasil kali perkalian antara p dan q p = Proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir proporsi subjek yang mendapat skor 1 q = Proporsi subjek yang menjawab salah pada sesuatu butir proporsi subjek yang mendapat skor 0 Sugiyono, 2010: 186 harga yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan harga dengan taraf signifikan 5 . Apabila , maka instrumen tersebut reliabel.

3.6.3 Taraf Kesukaran Soal

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MTS NEGERI 2 SEMARANG

1 7 128

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG.

0 1 30

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII SMP NEG

0 0 19