1 Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan
pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan, dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas kependidikan.
2 Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreatifitas
pendidik. 3
Suasana kelas yang kondusif dan mendukung perkembangan siswa. Dengan berdasar pada beberapa pengertian iklim kelas di atas, maka dapat
dipahami bahwa iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan peserta didik atau hubungan antarpeserta didik yang menjadi ciri
khusus dari kelas dan mempengaruhi proses belajar-mengajar dalam pembelajaran matematika melalui model CTL variasi Snowball Throwing berbantuan Media
Komik pada siswa kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang.. Indikator iklim pembelajaran dalam pembelajaran matematika melalui model
CTL variasi Snowball Throwing berbantuan Media Komik pada siswa kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang adalah: 1 Iklim belajar yang kondusif atau optimal
berkaitan dengan pengaturan orang atau barang; 2 Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran.
2.1.4.6 Kualitas Materi Pembelajaran
Menurut Rusman 2013: 157 bahanmateri pada dasarnya adalah isikonten dari kurikulum, yakni berupa pengalaman belajar dalam bentuk topicsubtopic dan
rinciannya. Isi materi harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, apa yang akan diajarkan pada siswa hendaknya dipilih pokok bahasan yang
lebih spesifik. Gunanya, selain untuk membatasi ruang lingkupnya juga apa yang
akan diajarkan dapat lebih jelas dan mudah dibandingkan atau dipidahkan dengan pokok bahasan lain dalam satu mata pelajaran yang sama.
Penyajian materi pembelajaran agar mudah dicerna oleh siswa, Bruner menjelaskan seperti dalam Suhana: 2014: 29, teknik untuk menyederhanakan
bahan yang disajian. Teknik tersebut sesuai dengan tahap dalam teori belajarnya yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik. Penyajian enaktif yaitu penyajian dengan
menggunakan benda kongkrit. Penyajian ikonik yaitu penyajian materi dengan menggunakan grafik yang abstrak. Sedangkan penyajian simbolik adalah
penyajian materi dengan menggunakan bahasa datau simbol-simbol. Menurut Sutikno 2013: 35 materi pembelajaran merupakan medium untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang dipelajari oleh siswa. Karena itu, penentuan materi pembelajaran mesti didasarkan tujuan yang hendak dicapai, misalnya
berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pengalaman lainnya. Menurut Depdiknas 2004: 9, materi pembelajaran yang berkualitas tampak
dari : 1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa; 2 Keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan
waktu yang tersedia; 3 Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual; 4 Dapat mengakomodasi partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin;
5 Menarik perhatian yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran adalah isi atau bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai siswa dari mata pelajaran
berdasarkan kurikulum yang telah ada dalam pembelajaran matematika melalui model CTL variasi Snowball Throwing berbantuan Media Komik pada siswa kelas
IVA SDN Petompon 02 Semarang.. Dalam penelitian ini materi yang dibahas adalah materi tentang operasi
pecahan. Adapun indikator materi pembelajaran yang berkualitas dalam pembelajaran matematika melalui model CTL variasi Snowball Throwing
berbantuan Media Komik pada siswa kelas IVA SDN Petompon 02 Semarang diataranya adalah: 1 kesesuaian materi dalam pembelajaran, dan 2 penyajian
materi.
2.1.4.7 Kualitas Media Pembelajaran