Keanggotaan cenderung keluarga dan kerabat dekat merupakan faktor kelemahan yang paling rendah skornya. Atribut tersebut bukan menjadi
permasalahan yang pokok bagi kelompok nelayan dibanding permasalahan yang lain, karena hal tersebut sulit dihindari mengingat sempitnya wilayah kelompok
tingkat desa.
4.5.2 Evaluasi faktor eksternal
Potensi eksternal yang menjadi faktor peluang, antara lain: 1 posisi kelompok yang strategis, 2 besarnya potensi SDI, 3 sebagian besar program
pemberdayaan pemerintah berbasis kelembagaan, 4 peluang pasar SDI cukup besar, dan 5 keberadaan fasilitas umum. Permasalahan eksternal kelompok yang
menjadi faktor ancaman, antara lain: 1 semakin tingginya tingkat persaingan dalam pemasaran hasil tangkapan, 2 program pemerintah masih berorientasi
proyek, 3 rentan terjadi konflik yang bersifat sara, 4 belum jelasnya peraturan penangkapan ikan terkait alat dan wilayah penangkapan, dan 5 menurunnya
minat generasi penerus usia 30 th untuk menjadi nelayan. Hasil penilaian peserta terhadap faktor eksternal disajikan pada Tabel 12.
Sebagian besar program pemerintah tentang pemberdayaan masyarakat berbasis kelembagaan, menjadi faktor peluang yang paling tinggi skornya. Atribut tersebut
dianggap dapat menjadi pendorong bagi nelayan untuk berlembaga kelompok dan bagi kelompok untuk meningkatkan peranan dan kinerjanya. Anggapan atau
penilaian tersebut didasarkan pada pengalaman masyarakat, khususnya Kelompok Nelayan Nustalenta, Kurnia dan Imanuel terhadap pelaksanaan program PEMP,
PNPM dan program lain yang sejenis.
Tabel 12 Evaluasi faktor eksternal kondisi kelompok nelayan di Kecamatan Tobelo
No Faktor eksternal
Bobot Rating
Skor
Peluang Opportunities: 1
Besarnya potensi SDI P1 0.80
2 1.60
2 Posisi lembaga yang sangat strategis
P3 0.80
3 2.40
3 Sebagian besar program pemberdayaan
pemerintah berbasis kelembagaanP2 1.00
5 5.00
4 Peluang pasar SDI cukup besar P3
0.80 3
2.40 5
Keberadaan fasilitas umum cukup memadai Jalan dan Listrik P4
0.90 4
3.60 Ancaman Threats:
1 Semakin tingginya tingkat persaingan
dalam pemasaran hasil tangkapan A1 0.83
4 3.32
2 Program pemerintah masih berorientasi
proyek A2 0.90
3 2.70
3 Menurunnya minat generasi penerus
usia 30 th untuk menjadi nelayan A3
0.80 3
2.40 4
Rentan terjadi konflik yang bersifat sara A4
0.65 5
3.25 5
Belum jelasnya peraturan penangkapan ikan terkait alat dan wilayah
penangkapan A5 0.85
4 3.4
Besarnya potensi SDI merupakan faktor kekuatan yang memiliki skor terendah. Rendahnya penilaian peserta terhadap atribut tersebut dibanding atribut
yang lain karena sebagian besar masyarakat nelayan tidak mengerti tentang bagaimana menghitung besarnya potensi. Penghitungan potensi yang sampai saat
ini dilakukan juga tidak bisa menjamin 100 sesuai dengan kenyataan karena metode yang digunakan merupakan pendugaan yang memiliki banyak
kekurangan. Masyarakat nelayan hanya tahu hasil tangkapannya hari ini dan hasil besok.
Belum jelasnya aturan penangkapan ikan yang terkait dengan jenis alat dan kawasan penangkapan dianggap menjadi faktor ancaman yang paling besar.
Faktor tersebut menyebabkan keraguan dan ketakutan di kalangan nelayan yang menggunakan alat-alat yang diindikasikan oleh peraturan tertentu sebagi alat yang
dilarang. Keraguan dan ketakutan tersebut didasarkan pada pengalaman penangkapan dan denda yang pernah dialami oleh nelayan. Hal tersebut
menyebabkan penurunan gairah dan produktivitas nelayan dalam melakukan penangkapan dan pengembangan usaha penangkapan.
Menurunnya minat generasi muda untuk menjadi nelayan, dinilai menjadi faktor ancaman yang paling rendah skornya dibanding atribut yang lain.
Anggapan tersebut didasarkan atas pemahaman peserta bahwa pekerjaan nelayan tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi karena hasil tangkapan sangat
ditentukan oleh alam. Peluang kerja lain di kecamatan Tobelo cukup banyak dan bervariasi karena Tobelo sebagai pusat pemerintahan dan pusat perekonomian
kabupaten. Pekerjaan tersebut tergolong lebih ringan dan jelas hasilnya dibanding menjadi nelayan.
4.6 Srategi Penguatan Kelompok Nelayan 4.6.1 Strategi alternatif penguatan kelompok nelayan