2.26 1.20 0.49 0.51 0.76 0.54 1.23 1.40 0.63 0.49 1.12 1.56 0.54 0.55 1.24 1.94 0.03 0.34 0.03 1.59 1.76 0.03 0.37 0.03 1.86 0.86 0.63 0.73 0.70 0.37 LOKASI PENGEMBANGAN SEKTOR UNGGULAN DI MALUKU UTARA

Tabel 44. Hasil Analisis Location Quotient Sektor Ekonomi Provinsi Maluku Utara pada Tiap KabupatenKota Indeks Location Quotient 2005 Indeks Location Quotient 2003 Kode Sektor Ternate Tidore Halut Halsel Haltim Halbar Halteng Sula Ternate Tidore Halut Halsel Haltim Halbar Halteng Sula 1 0.36

1.65 1.28 1.15 1.67 0.56 0.78

0.87 0.45

1.64 1.29 1.21 1.44 0.55 0.68

0.86 2 0.33

1.37 1.09 1.22 1.22 1.36

0.67 1.11 0.29

1.46 1.12 1.16 1.23 1.36

0.67 1.12 3 0.53 0.57

1.16 0.74 0.69 2.54 1.86

0.82 0.43 0.60 1.17

0.78 0.67 2.52 1.78 0.86

4 0.60 1.52 1.24 0.88 1.31 0.51 1.11 1.16 0.59 1.54 1.18 0.92 1.40 0.51 1.12 1.10 5 0.45 1.54 1.03 1.16 1.56 0.75 0.99 0.95 0.41 1.49 1.05 1.22 1.57 0.75 0.89 0.99 6 0.20 0.13 0.03 0.02 3.22 0.03 8.38 0.03 0.20 0.11 0.03 0.02 3.11 0.02 8.54 0.02 7 0.42 0.41

1.52 1.39

0.34 1.46 0.37

1.54 0.43 0.39 1.48 1.42 0.34

1.45 0.25 1.58 8 3.34

0.21 0.40 0.46 0.17 1.46 0.12 0.50

3.38 0.19 0.41 0.47 0.16 1.44

0.10 0.50 9

1.82 0.53 0.94 0.69 0.54 0.70

0.39 1.63 1.94

0.43 0.99 0.76 0.41 0.71 0.27 1.53 10

2.05 1.61 0.47 0.45 1.59

0.32 1.08 0.56

1.94 1.72 0.49 0.49 1.69

0.32 1.10 0.55 11

1.39 1.02 0.89 0.98 0.71 1.05

0.53

1.04 1.43

0.94 0.92 0.95 0.74 1.11 0.49

1.01 12 3.18

0.02 0.59 0.54 0.01 1.35 0.01 0.74

3.62 0.02 0.41 0.42 0.01 1.47

0.00 0.48 13 0.72 0.20 1.51 1.80

0.43 0.50 0.29 1.23 0.71 0.21 1.51 1.69 0.46 0.50 0.29 1.37

14 2.81 0.60 0.55 0.54 0.50 0.94 0.35 0.66 2.84 0.53 0.59 0.59 0.43 0.92 0.29 0.71 15 0.84 1.28 0.98

1.00 1.07 1.22

0.71 1.07 0.82 1.32 0.97

1.03 1.08 1.18

0.69 1.07 16 1.43 0.32 1.16

0.97 0.60 0.91 0.42 1.41 1.49

0.33 1.17 1.05

0.41 0.91 0.31 1.36

17 1.21 0.00 2.19 1.15

0.44 0.00 0.00 1.26 1.49

0.00 1.66 1.42

0.19 0.00 0.00 1.31

18

2.22 0.49 0.88 0.72 0.45 1.19

0.27 0.83

2.45 0.47 0.76 0.70 0.38 1.19

0.24 0.79 19 3.30 0.14 0.47 0.73 0.12 0.71 0.06 0.65 3.41 0.15 0.49 0.62 0.12 0.72 0.06 0.72 20 2.19

0.54 0.75 0.81 0.43 1.05 0.27

1.00 2.26

0.53 0.78 0.85 0.42 0.87 0.26 0.97 21 2.49 1.11

0.50 0.49 0.70 0.56 1.19 0.51

2.41 1.20 0.49 0.51 0.76 0.54 1.23

0.54 22

2.51 1.40 0.63 0.49 1.12

0.25 0.73 0.32

2.41 1.56 0.54 0.55 1.24

0.25 0.79 0.34 23 1.00 0.04

1.25 1.94 0.03 0.34 0.03 1.59

1.21 0.04

1.06 1.76 0.03 0.37 0.03 1.86

24 2.61 0.93 0.58 0.67 0.73 0.35 0.46 0.67

2.55 0.86 0.63 0.73 0.70 0.37

0.44 0.73 Sumber: Hasil Analisis Data Sekunder Apabila diamati, keberadaan sektor unggulan industri pengolahan sebagai basis pada empat kabupaten tersebut, sangat didukung oleh ketersediaan bahan baku lokal. Hal ini ditunjang oleh keberadaan sektor-sektor potensial provinsi yang menjadi sektor basis pada empat kabupaten tersebut, terutama sektor-sektor yang tergolong dalam sektor pertanian primary sector antara lain sektor tanaman bahan makanan, sektor perkebunan, sektor peternakan, sektor kehutanan dan sektor perikanan. Disamping itu ditunjang juga oleh sektor sekunder dan tersier yang juga menjadi basis di empat kabupaten tersebut seperti sektor angkutan udara, sektor angkutan laut, sektor perdagangan besar dan eceran, sektor restoran, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Selanjutnya kabupatenkota yang memiliki pemusatan dan keunggulan komparatif sektor basis dari sektor unggulan angkutan laut yaitu Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Barat dan Kabupaten Kepulauan Sula. Keberadaan sektor angkutan laut sebagai sektor unggulan provinsi dan sebagai sektor basis beberapa kabupatenkota, sangat terkait dengan karakteristik wilayah Provinsi Maluku Utara sebagai wilayah kepulauan yang memiliki luas wilayah lautan yang lebih besar dari luas wilayah daratan. Khususnya untuk kabupatenkota tersebut, lalulintas angkutan laut yang terjadi sangat pesat terutama untuk lalulintas penumpang mobilisasi penduduk dan tenaga kerja dan lalulintas barang baik antar kabupatenkota di Provinsi Maluku Utara ataupun antar kabupatenkota dengan daerah di provinsi sekitar dan negara lainnya seperti Provinsi Sulawesi Utara Bitung, Sulawesi Tenggara Bau- bau, Provinsi Maluku Ambon, Seram dan Provinsi Papua Sorong, Gak serta Negara Australia, Filipina, dan Jepang. Untuk sektor unggulan bangunan, memusat dan dan memiliki keunggulan komparatif sektor basis pada Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kabupaten Halmahera Tengah. Sektor bangunan mencakup semua kegiatan pembangunan fisik konstruksi, baik berupa gedung, jalan jembatan, terminal, pelabuhan, dam, irigasi, eksplorasi minyak bumi maupun jaringan listrik, air minum dan telepon. Dari pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa adanya sektor unggulan bangunan yang menjadi basis pada kabupatenkota tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah letak geografis kabupatenkota, aksesibilitas bahan baku, pemusatan aktifitas-aktifitas ekonomi, serta aktifitas-aktifitas pertambangan dan penggalian. Faktor-faktor ini yang diperkirakan menjadi faktor utama yang mempengaruhi tingginya intensitas pembangunan terkait dengan sektor bangunan pada kabupatenkota tersebut. Dari Tabel 44 juga terlihat bahwa, pada periode tahun 2003 sampai tahun 2005, keberadaan sektor unggulan yang memiliki keunggulan komparatif sektor basis di delapan kabupatenkota, secara rata-rata tidak mengalami perubahan. Hanya untuk Kabupaten Halmahera Selatan, sektor unggulan angkutan laut pada tahun 2005 tidak lagi menjadi sektor basis dimana nila LQ i = 1, dibanding dengan tahun 2003 dimana sektor angkutan laut masih menjadi sektor basis dengan nilai LQ i 1. Secara ringkas, lokasi pengembangan sektor unggulan provinsi pada tiap kabupatenkota dengan pertimbangan sektor yang menjadi basis kabupatenkota di Maluku Utara dapat ditunjukkan pada Tabel 45 dan Gambar 10. Tabel 45. Lokasi Sektor Unggulan di Provinsi Maluku Utara Tahun 2005 2003 2005 No Sektor KabupatenKota KabupatenKota 1 2 3 Industri pengolahan Angkutan laut Bangunan Halmahera Utara Halmahera Selatan Halmahera Barat Kepulauan Sula Tidore Kepulauan Halmahera Selatan Halmahera Timur Halmahera Barat Kepulauan Sula Ternate Tidore Kepulauan Halmahera Timur Halmahera Tengah Halmahera Utara Halmahera Selatan Halmahera Barat Kepulauan Sula Tidore Kepulauan Halmahera Timur Halmahera Barat Kepulauan Sula Ternate Tidore Kepulauan Halmahera Timur Halmahera Tengah Sumber: Hasil Identifikasi dan Analisis Data Gambar 10. Lokasi Sektor Unggulan di Provinsi Maluku Utara Industri pengolahan Bangunan Angkutan Laut

7.2.2. Analisis Shift Share

Analisis Shift Share ini digunakan untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi kabupatenkota relatif terhadap struktur ekonomi wilayah administratif yang lebih tinggi Provinsi Maluku Utara sebagai referensi atau acuan. Melalui analisis Location Quotient sebelumnya dapat diketahui potensi sektor unggulan Provinsi Maluku Utara yang memiliki keunggulan komparatif sebagai sektor basis di tiap kabupatenkota di wilayah tersebut, sedangkan analisis shift share digunakan untuk mengetahui keunggulan kompetitif dari sektor-sektor basis setiap kabupatenkota. Analisis ini menggunakan tiga informasi dasar yang berhubungan satu sama lain yaitu pertumbuhan ekonomi referensi provinsi national growth effect , pergeseran proporsional proportional shift dan pergeseran diferensial differential shift. Hasil analisis shift share dapat dilihat pada Tabel 46. Dengan menggunakan analisis shift share diketahui bahwa selama kurun waktu 2003 sd 2005, PDRB tiap kabupatenkota di Provinsi Maluku Utara mengalami pertambahan nilai absolut atau mengalami kenaikan kinerja perekonomian daerah yaitu Kota Ternate sebesar Rp. 0.049 trilyun, Kota Tidore Kepulauan sebesar Rp. 0.022 trilyun, Kabupaten Halmahera Utara sebesar Rp. 0.025 trilyun, Kabupaten Halmahera Selatan sebesar Rp. 0.049 trilyun, Kabupaten Halmahera Timur sebesar Rp. 0.018 trilyun, Kabupaten Halmahera Barat sebesar Rp. 0.010 trilyun, Kabupaten Halmahera Tengah sebesar Rp. 0.016 trilyun dan Kabupaten Kepulauan Sula sebesar Rp. 0.026 trilyun. Hal ini dapat dilihat dari nilai D ij yang positif pada sebagian besar sektor ekonomi, kecuali sektor tanaman bahan makanan di Kota Ternate yang mengalami penurunan negatif. Pertumbuhan ekonomi provinsi national growth effect, yang menunjukkan bagaimana pengaruh ekonomi provinsi terhadap perekonomian kabupatenkota di wilayah tersebut menunjukkan nilai positif N ij pada setiap sektor ekonomi dengan total nilai output Kota Ternate sebesar Rp. 0.040 trilyun, Kota Tidore Kepulauan sebesar Rp. 0.019 trilyun, Kabupaten Halmahera Utara sebesar Rp. 0.037 trilyun, Kabupaten Halmahera Selatan sebesar Rp. 0.042 trilyun, Kabupaten Halmahera Timur sebesar Rp. 0.017 trilyun, Kabupaten Halmahera Barat sebesar Rp. 0.018 trilyun, Kabupaten Halmahera Tengah sebesar Rp. 0.017 trilyun dan Kabupaten Kepulauan Sula sebesar Rp. 0.024 trilyun. Sementara itu, output yang dihasilkan dari pergeseran proporsional proportional shift atau bauran industri industry mix dalam perekonomian tiap kabupatenkota di Provinsi Maluku Utara sebagai hasil interaksi antarkegiatan sektor di mana adanya aktifitas-aktifitas yang saling berhubungan satu sama lain dan menyerupai aktifitas-aktifitas yang lain sebagian besar berdampak negatif. Namun ada beberapa sektor ekonomi yang memiliki dampak bauran industri yang positif dalam perekonomian tiap kabupatenkota di Provinsi Maluku Utara, yaitu: 1. Sektor kehutanan; 2. Sektor air bersih; 3. Sektor perdagangan besar dan eceran; 4. Sektor hotel; 5. Sektor restoran; 6. Sektor angkutan udara; 7. Sektor komunikasi; 8. Sektor jasa sosial dan kemasyarakatan; 9. Sektor jasa rekreasi, kebudayaan dan olahraga. Berdasarkan hasil analisis shift share, sektor ekonomi yang kompetitif lihat angka C ij yang positif pada Tabel 46 pada tiap kabupatenkota di Provinsi Maluku Utara selama periode pengamatan 2003 sd 2005 terdiri dari : Tabel 46. Hasil Perhitungan Shift Share Sektor Ekonomi Provinsi Maluku Utara pada Tiap KabupatenKota Pengaruh Bauran Industri atau Proportional Shift Mij Pengaruh Keunggulan Kompetitif atau Differential Shift Cij No Ternate Tidore Halut Halsel Haltim Halbar Halteng Sula Ternate Tidore Halut Halsel Haltim Halbar Halteng Sula 1 -966.5 -1 905.5 -2 828.8 -2 991.6 -1 575.8 -608.2 -771.1 -1284.2 -3 024.3 656.9 -1 444.9 -1 490.6 4 362.1 -196.7 1 713.4 276.7 2 -33.4 -73.9 -109.4 -135.7 -56.1 -66.9 -31.9 -74.2 3 363.4 -2 536.4 -4 147.6 6 494.9 45.1 -1 729.8 -225.9 -581.7 3 -152.2 -89.5 -339.2 -254.5 -91.3 -366.8 -254.0 -165.3 759.4 -50.7 -282.5 -218.0 74.3 -217.5 197.4 -151.3 4 112.5 140.7 211.2 180.6 108.9 44.5 93.2 132.5 231.9 -20.5 167.9 -309.8 -340.1 -95.8 -67.2 472.5 5 -161.7 -277.1 -359.9 -474.3 -249.3 -129.0 -156.1 -226.6 850.5 677.3 -809.1 -763.2 34.1 -299.7 886.2 -430.0 6 -309.6 -90.7 -44.1 -37.1 -2 110.0 -18.5 -5 861.7 -25.1 -4.8 213.0 155.3 103.1 1 257.9 6.6 -1 690.8 64.0 7 -453.3 -207.1 -1 476.5 -1593.0 -155.1 -710.6 -148.0 -1 031.6 -395.1 1 025.1 -412.5 -992.7 76.3 -1 432.1 4 242.4 -1 200.5 8 -100.2 -2.9 -11.2 -14.7 -2.1 -19.8 -1.5 -9.2

43.8 15.8 -28.6 -19.8 6.2