35
manajemen terbuka dan tertutup, evaluasi dan normatif. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Jagannath 2012 yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh
terhadap Organizational Citizenship Behaviour OCB.
2.6.2. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behaviour
OCB
Organizational Citizenship Behavior atau OCB atau peraturan “ekstra” yang tidak dapat dijelaskan secara formal, tetapi ada dan berakar dalam suatu organisasi. Ostroff
2002 menjelaskan bahwa karyawan yang merasa puas, berkomitmen dan dapat menyesuaikan diri dengan baik untuk lebih bersedia bekerja guna memenuhi tujuan
organisasi dan memberikan pelayanan sepenuh hati pada organisasi dengan meningkatkan kinerja dan karenanya akan mendukung efektifitas organisasi
dibandingkan dengan pekerja yang merasa tidak puas. Robbins 2006 menyatakan bahwa karyawan yang puas berkemungkinan lebih besar untuk berbicara secara
positif tentang organisasi, membantu rekan kerja, dan membuat kinerja pekerjaan mereka melampaui perkiraan normal, lebih dari itu karyawan yang puas mungkin
lebih patuh terhadap panggilan tugas, karena mereka ingin mengulang pengalaman- pengalaman positif mereka. Penelitian terkini mengungkapkan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh signifikan terhadap Organizational Citizenship Behaviour OCB dan Organizational Citizenship Behaviour
OCB berpengaruh pada persepsi kualitas pelayanan Yoon and Suh, 2003
Universitas Sumatera Utara
36
2.6.3 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship
Behaviour OCB
Organizational Citizenship Behavior dapat timbul dari berbagai faktor dalam organisasi, di antaranya karena adanya kepuasan kerja dari karyawan dan komitmen
organisasi yang tinggi Robbin dan Judge, 2007. Komitmen organisasi merupakan persepsi tentang kebijakan, praktik-praktik dan prosedur - prosedur organisasional
yang dirasakan dan diterima oleh individu-individu dalam organisasi. Individu - individu menganggap atribut - atribut organisasional sebagai pengakuan terhadap
keberadaan mereka. Penilaian atribut-atribut organisasional pada level individu disebut sebagai komitmen psikologikal psychological comitmen. Ketika penilaian
ini dirasakan dan diterima oleh sebagian besar orang dalam tempat kerja, hal ini disebut sebagai komitmen organisasional organizational comitment Reichers
Schneider 2005. Pada karyawan yang memiliki komitmen terhadap perusahaan, maka karyawan tersebut merasa memiliki kepuasan dalam bekerja dan rela berbuat
untuk kemajuan perusahaannya tersebut Chockalingan et. all, 2008. Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk menguji hubungan antara
komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behaviour OCB seperti yang dilakukan oleh Arti Bakhshi, dkk 2011 yang menyatakan bahwa ketiga
komponen komitmen organisasi seperti komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normative memiliki hubungan positi terhadap Organizational
Citizenship Behaviour OCB.
Universitas Sumatera Utara
37
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada Gambar 2.1 berikut ini :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konse
Sumber : Sopiah 2008 dan Herlina 2013
Keterangan : X1,X2, dan X3 adalah variabel bebas. Terdapat 3 tiga variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi. Sedangkan Y adalah variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Organizational Citizenship Behavior OCB. Budaya Organisasi
Organizational Citizenship Behavior
Y Kepuasan Kerja X2
Komitmen Organisasi H
Organizational Citizenship Behavior
Y H
1
H
2
H
4
H
3
Universitas Sumatera Utara
38
2.7 Hipotesis