51 maka mereka tidak mencari sumber informasi lain. Untuk pengolahan waktu
dalam penelusuran dan pencarian informasi pustakawan mampu mengolah waktu dengan baik untuk menemukan sumber informasi yang tersedia di
UPT Perpustakaan UNAND seperti Ensiklopedia mesjid-mesjid tertua di Indonesia. Namun ketika penelusuran atau pencarian informasi pustakawan
terbentur dengan masalah sedikitnya sumber informasi dan hal demikian tampak bahwa pustakawan sulit untuk mengatasi kendala-kendala dalam
penelusuran atau pencarian informasi. Hal tersebut juga terlihat pustakawan hanya memberikan sumber informasi dalam bentuk cetak yang telah tersedia
di layanan referensi UPT Perpustakaan UNAND.
4.2. Kompetensi pengetahuan dasar yang dimiliki pustakawan referensi
Pustakawan layanan referensi diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi pemustaka maka mereka harus memiliki pengetahuan dasar akan
layanan referensi dengan baik. Untuk mengetahui kompetensi pengetahuan dasar yang dimiliki oleh pustakawan referensi maka peneliti membagikan
soal atau pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi pengetahuan dasar yaitu identifikasi struktur sumber informasi, kata kunci atau pernyataan
penelusuran, bentuk penyajian sumber informasi, memanfaatkan web 2.0, memanfaatkan creative commons, mitra pengembangan e-learning dan
pelatihan literasi informasi. Hasil jawaban dari pustakawan yang telah dibagikan dapat dilihat pada tabel 4:
52 Tabel 4 : Kompetensi Pengetahuan Dasar
No ASPEK YANG DIAMATI
KETERANGAN YA
TIDAK P 1
P 2 P 3
P 1 P 2
P 3
a. Pustakawan mampu mengidentifikasi
struktur sumber informasi berdasarkan kebutuhan pemustaka
√ √
√
b. Pustakawan mampu menentukan kata kunci dari sebuah informasi untuk penelusuran
- Mampunya pustakawan membuat
pernyataan dari pertanyaan yang diajukan pemustaka
√
x x
c. Pustakawan
mampu berinteraksi
dan berkomunikasi dengan pemustaka
- Menyambut dengan ramah setiap
pemustaka yang datang berkunjung -
Mampu menanggapi atau menjelas- kan dengan ramah dan tepat setiap
pertanyaan yang diajukan pemustaka
√ √
√ √
√ √
d. Pustakawan mampu menggunakan berbagai sarana untuk penelusuran informasi
- OPAC
- Jurnal Online
- Ensiklopedia Online
√ √
√ √
x x
x x
x e.
Pustakawan mampu menyajikan informasi dalam bentuk yang bervariasi
- Pangkalan data utuh full text
- Hypertext
- Hypermedia
√ √
√
x x
x x
x x
f. Pustakawan mampu menghadapi perkem-
bangan IPTEK yang berpe-ngaruh terhadap kebutuhan informasi pemustaka
- Pemanfataan web 2.0 dengan men-
ciptakan layanan jarak jauh -
Information cammons -
Ikut serta dalam mitra pengembangan e-learning
dan pelatihan
literasi informasi
√
√
x x
x x
x x
x
Jumlah 9
6 4
Persentase 70
46 31
Rata- rata Persentase “ya”
49 Dari tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa hampir setengahnya 49
pustakawan memiliki kompetensi pengetahuan dasar. Pustakawan layanan
53 referensi di UPT Perpustakaan UNAND telah mampu mengidentifikasi
struktur sumber informasi berdasarkan kebutuhan pemustaka. Hal tersebut terlihat dari jawaban pustakawan dalam menentukan topik dari pertanyaan
yang ada pada kuesioner. Dalam menentukan kata kunci untuk membuat pernyataan penelusuran pustakawan layanan referensi di UPT Perpustakaan
UNAND masih menemukan kendala, hanya salah seorang dari pustakawan yang mampu dalam menentukan pernyataan untuk penelusuran. Pustakawan
lainnya cukup dengan menentukan topik dari pertanyaan bahkan ada yang tidak pernah membuat pernyataan untuk penelusuran sumber informasi.
Untuk berinteraksi dengan pemustaka seperti menyambut dengan ramah setiap pemustaka yang berkunjung, menanggapi serta menjelaskan dengan
ramah dan tepat setiap pemustaka mengajukan pertanyaan pustakawan layanan referensi di UPT Perpustakaan UNAND telah menunjukkan bahwa
mereka pustakawan yang mampu berinteraksi dan berkomunikasi sebagai pelayan informasi.
Pustakawan layanan referensi di UPT Perpustakaan UNAND telah mampu untuk menggunakan sarana dalam penelusuran informasi dengan
OPAC. Lain hal dengan menggunakan jurnal online hanya salah seorang pustakawan layanan referensi di UPT Perpustakaan UNAND yang
memanfaatkan jurnal online untuk penelusuran informasi. Sementara untuk menggunakan ensiklopedia online sama sekali tidak pernah dimanfaatkan
pustakawan layanan referensi di UPT Perpustakaan UNAND sebagai sarana
54 penelusuran informasi, mereka lebih memilih untuk menggunakan
ensiklopedia bentuk cetak. Pustakawan layanan referensi di UPT Perpustakaan UNAND telah
mampu untuk menyajikan informasi dalam bentuk pangkalan data utuh atau full text yang tersedia di perpustakaan. Lain hal dengan penyajian informasi
dalam bentuk hypertext hanya salah seorang dari pustakawan layanan referensi di UPT Perpustakaan UNAND yang mampu menyajikan informasi
dalam bentuk hypertext. Sementara untuk penyajian informasi dalam bentuk hypermedia sama sekali tidak pernah diberikan kepada pemustaka oleh
pustakawan layanan referensi di UPT Perpustakaan UNAND. Pustakawan referensi harus mampu menghadapi perkembangan IPTEK
untuk menghadapi kebutuhan informasi pemustaka, pustakawan layanan referensi di UPT Perpustakaan UNAND untuk memanfaatkan web 2.0 dalam
menciptakan layanan jarak jauh dengan pemustaka untuk mengikuti permintaan pasar kebutuhan informasi hanya dilakukan salah seorang
pustakawan bentuk layanan jarak jauh yang sering dilakukannya melalui e-mail dan media sosial seperti facebook. Tidak hanya menciptakan layanan
jarak jauh dengan memanfaatkan web 2.0 pustakawan referensi hendaknya ikut serta dalam komunitas creative commons, perkembangan e-learning dan
pelatihan literasi informasi secara rutin. Pustakawan layanan referensi di UPT Perpustakaan UNAND tidak pernah mengikuti komunitas creative commons
dan perkembangan e-learning untuk siaga akan perkembangan pertanyaan dan hasil riset yang berkemungkinan diajukan pemustaka. Lain hal dengan
55 pelatihan literasi informasi pustakawan layanan referensi di UPT
Perpustakaan UNAND telah pernah mengikuti kegiatan tersebut hanya saja kegiatan itu tidak terlaksana secara rutin.
4.3. Kompetensi pemasaran yang dimiliki pustakawan layanan referensi