8. Teknik Pemilihan Informan
Teknik yang digunakan untuk pemilihan informan dalam penelitian ini adalah teknik purvosive sampling yaitu penentuan sampel penelitian
tidak secara random karena dianggap tidak penting. Oleh karena itu, sampel ditentukan secara purposive sengaja sehingga sampel penelitian
tidak perlu mewakili populasi. Adapun pertimbangan sampel purposive lebih pada kemampuan sampel informan untuk memasok informasi
selengkap mungkin kepada peneliti. Dengan kata lain informan yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan dianggap sebagai orang-
orang yang dapat dalam memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian
18
. Untuk lebih jelasnya peneliti menggambarkannya pada tabel berikut:
Tabel 1. Data Informan Penelitian No.
Informan Informasi yang dicari
Jumlah 1. Pengurus
Yayasan Tunas
Mulia Gambaran tentang Yayasan
Tunas Mulia
secara mendetail,
program pelayanan pendidikan dan
kesehatan yang disediakan oleh yayasan.
3
2. Orang Tua Anak Gambaran
yang diketahui 3
18
M. Djunaedi Ghony Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 89.
Pemulung tentang
Yayasan Tunas
Mulia, program pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang disediakan
oleh yayasan serta kualitasnya
3. Anak- anak didik Program
pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang disediakan
oleh yayasan serta kualitasnya
15
G. Tinjauan Pustaka
Dalam kajian ini, peneliti memuat penelitian yang sudah ada, dengan membandingkan judul yang akan diteliti yaitu, “Upaya Pemenuhan Hak-hak Anak
Pemulung melalui Program Pelayanan Sosial oleh Yayasan Tunas Mulia di Kel. Sumur Batu, Kompleks Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang, Bekasi”
Adapun beberapa kajian pelaksanaan program yang pernah diteliti diantaranya ialah skripsi yang berjudul “Pelayanan Sosial bagi Gelandangan dan Pengemis di
Panti Sosial Bina Karya Pangudi Luhur Bekasi.” yang disusun oleh Muhammad Akmal Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 1430H2009M. Dalam penelitian tersebut peneliti melihat bahwa
pembahasannya lebih terfokus kepada bagaimana tahapan pelayanan sosial, jenis pelayanan sosial terhadap gelandangan dan pengemis yang dilakukan oleh panti