tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa masa lalu, baik yang dipersiapkan maupun yang tidak dipersiapkan untuk suatu penelitian.
14
Dalam studi dokumentasi ini peneliti mencari catatan tertulis mengenai hal-hal atau variable yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
diteliti di lokasi penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Secara umum dinyatakan bahwa analisis data merupakan suatu pencarian pola-pola dalam data perilaku yang muncul, objek-objek, terkait
dengan fokus penelitian. Suatu pola diidentifikasi dan diinterpretasi ke dalam istilah-istilah teori sosial atau latar, di mana teori sosial itu terjadi.
Peneliti kualitatif pindah dari deskripsi peristiwa historis atau latar sosial ke interpretasi maknanya yang lebih umum. Analisis data mencakup,
menguji, menyeleksi,
menyortir, mengategorikan,
mengevaluasi, membandingkan, menyintesiskan, dan merenungkan data yang telah
direkam, juga meninjau kembali data mentah dan terekam.
15
Adapun proses dari analisis data menurut Seiddel 1998 sebagai berikut:
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
2. Mengumpulkan memilih dan memilah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.
14
M. Djunaedi Ghony Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 199.
15
M. Djunaedi Ghony Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 246.
3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari, dan menemukan pola dan
hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
16
Berdasarkan hal tersebut maka metode analisis data yang digunakan adalah metode deskripsi analisis yakni dengan cara
mengumpulkan data, menyusun, menyajikan, baru kemudian menganalisis untuk mengungkapkan arti data tersebut.
6. Teknik Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi sumber yaitu cara mengecek kembali data yang
telah diperoleh pada sumber yang sama dalam waktu yang berbeda, atau di cek dengan sumber yang berbeda.
17
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan ketua Yayasan Yayasan Tunas Mulia, Bantar Gebang
pada saat hari pertama penelitian kemudian data tersebut peneliti cek kembali pada penelitian berikutnya dengan cara mewawancarai kembali
ketua yayasan tersebut dan juga mewawancarai sumber yang lain yaitu para tenaga pengajar dan anak didik anak pemulung yang ada di Yayasan
Tunas Mulia, Bantar Gebang.
7. Pedoman penulisan Skripsi
Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi, maka peneliti menggunakan teknik penulisan yang didasarkan pada buku “Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah” yang diterbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2007.
16
M. Djunaedi Ghony Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 248.
17
M. Djunaedi Ghony Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2012, h. 318.
8. Teknik Pemilihan Informan
Teknik yang digunakan untuk pemilihan informan dalam penelitian ini adalah teknik purvosive sampling yaitu penentuan sampel penelitian
tidak secara random karena dianggap tidak penting. Oleh karena itu, sampel ditentukan secara purposive sengaja sehingga sampel penelitian
tidak perlu mewakili populasi. Adapun pertimbangan sampel purposive lebih pada kemampuan sampel informan untuk memasok informasi
selengkap mungkin kepada peneliti. Dengan kata lain informan yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan dianggap sebagai orang-
orang yang dapat dalam memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian
18
. Untuk lebih jelasnya peneliti menggambarkannya pada tabel berikut:
Tabel 1. Data Informan Penelitian No.
Informan Informasi yang dicari
Jumlah 1. Pengurus
Yayasan Tunas
Mulia Gambaran tentang Yayasan
Tunas Mulia
secara mendetail,
program pelayanan pendidikan dan
kesehatan yang disediakan oleh yayasan.
3
2. Orang Tua Anak Gambaran
yang diketahui 3
18
M. Djunaedi Ghony Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 89.