Bank Muamalat Indonesia Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos OnlineSOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic Payment System MEPS sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Berikut ini adalah grafik penilaian Self Assessment GCG dan grafik rasio ROA dan ROE Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2010 sampai 2013 : Gambar 4.1 GCG Bank Muamalat Indonesia Sumber: Laporan GCG Bank Muamalat Indonesia 0.3 0.2 0.2 0.2 0.45 0.45 0.3 0.3 0.75 0.65 0.65 0.65 1.5 1.3 1.15 1.15 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 2010 2011 2012 2013 Grafik Self Assessment GCG BMI Tahun 2010-2013 Shariah Compliance Audit Review RoleRespon sibility Total Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa pada tahun 2012 dan 2013 total nilai GCG Bank Muamalat Indonesia sebesar 1,15 lebih kecil dibandingkan 2 tahun sebelumnya yaitu 1,3 pada tahun 2011 dan 1,5 pada tahun 2010. Hal ini berarti bahwa tata kelola perusahaan GCG BMI pada tahun 2012 dan 2013 lebih baik daripada 2 tahun sebelumnya, karena seperti yang telah dijelaskan pada Bab II, semakin baik kualitas GCG suatu perusahaan maka angka nilai kompositnya akan semakin kecil. Jika mengacu pada PBI No. 1133PBI2009 tanggal 7 Desember 2009, maka predikat komposit BMI pada tahun 2011, 2012, dan 2013 adalah “Sangat baik” dan tahun 2010 diberi predikat “Baik”. Gambar 4.2 ROA dan ROE Bank Muamalat Indonesia Sumber: Laporan Keuangan Tahunan Bank Muamalat Indonesia Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa ROA Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2013 senilai 2,92 lebih besar jika dibandingkan 3 tahun sebelumnya yaitu 0,80 pada tahun 2010, 2,06 pada tahun 2011, dan 2,49 pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2013 ROA BMI mempunyai nilai yang relatif lebih baik dibandingkan 3 tahun sebelumnya. 0.80 2.06 2.49 2.92 9.77 27.34 30.44 26.69 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 2010 2011 2012 2013 Grafik Rasio ROA dan ROE BMI Tahun 2010-2013 ROA ROE Karena semakin besar nilai ROA artinya profitabilitas dari pengelolaan aset yang dimiliki juga semakin besar, maka kinerja bank tersebut juga semakin baik. Begitu pula jika mengacu pada ketentuan BI No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan ROA berkisar antara 0,5 sampai 1,25 , maka ROA BMI pada tahun 2010-2013 termasuk dalam kategori bank yang berkinerja baiksehat karena melebihi ketentuan BI. Pada Gambar 4.2 juga terlihat bahwa ROE BMI pada tahun 2012 senilai 30,44 lebih besar dibandingkan ROA tahun 2010 yaitu sebesar 9,77 , 2011 sebesar 27,34 , dan 2013 sebesar 26,69 . Semakin tinggi ROE maka profitabilitas bank tersebut akan semakin baik karena perolehan laba yang dihasilkan bank tersebut semakin besar. Begitu pula bila mengacu pada ketentuan BI No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan ROE berkisar antara 5 sampai dengan 12,5 maka BMI termasuk dalam kategori bank yang berkinerja baiksehat karena nilainya di atas ketentuan BI.

2. BNI Syariah

Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah UUS BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional office channelling dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan good corporate governance oleh dewan komisaris, dewan direksi, komite-komite, dan dewan pengawas syariah terhadap kinerja perbankan pada Bank umum syariah di Indonesia Tahun 2010-2013

1 7 115

Pengaruh intelectual capital dan good corporate governance terhadap profitabilitas bank umum syariah periode 2010-2013

0 12 152

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJAKEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

1 15 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJAKEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 3 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 1 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 2 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

0 7 12

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

0 7 18

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12