Manfaat pendekatan lingkungan Sumber Belajar

lingkungan, yaitu suatu asas yang mengaitkan pengajaran dengan lingkungan siswa. Bagi seorang guru, menguasai asas mengajar adalah sangat penting dan merupakan suatu keharusan, karena dengan menguasai asas-asas mengajar ini akan dapat membantu guru dalam meningkatkan dan mengembangkan praktek pengajaran di kelas untuk tercapainya tujuan pengajaran yang diharapkan. Akan tetapi dengan hanya menguasai asas-asas mengajar belum merupakan suatu jaminan bahwa guru dengan sendirinya akan berhasil dalam mengajarnya. Dalam hal ini Nasution ,mengatakan bahwa: Menguasai asas- asas didaktik belum merupakan suatu jaminan bahwa seseorang dengan sendirinya akan menjadi guru yang baik. Mengajar itu sangat kompleks dan dipengaruhi oleh macam-macam faktor, antara lain pribadi guru sendiri, suasana kelas, hubungan antar manusia di sekolah, keadaan sosial ekonomi negara, organisasi kurikulum dan sebagainya. Akan tetapi seseorang pasti tidak akan menjadi guru yang baik kalau mengabaikan asas-asas didaktik. Itu sebabnya didaktik perlu dipelajari oleh setiap pengajar . Berdasarkan Jurnal Pendidikan oleh Maria Habiba “bahwa untuk menjadi guru yang baik salah satu usahanya ialah dengan menguasai asas-asas didaktik atau asas-asas mengajar, dan salah satu asas itu ialah asas lingkungan. Dalam pelaksanaannya asas lingkungan ini digunakan melalui pendekatan lingkungan di dalam proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan tujuan dan materi pelajaran yang telah ditetapkan. Betapa pentingnya penggunaan atau pemanfaatan lingkungan dalam pengajaran. Namun demikian, dengan berbagai alasan disinyalir masih banyak para guru yang melupakan pentingnya lingkungan ini dalam pengajaran sebagai sumber belajar. Kiranya hal ini merupakan hambatan dalam pembelajaran yang berlangsung di sekolah, karena sebenarnya banyak keuntungan yang diperoleh dengan memanfaatkan lingkungan ini. Hasil penelitian oleh Anggaraini “Apabila kita memperhatikan pembelajaran yang terjadi di sekolah sebagian besar guru hanya menstransfer ilmu pengetahuan saja kepada siswa tanpa berusaha untuk mengaitkannya dengan lingkungan siswa dan juga tidak berusaha mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan pengetahuan yang akan dipelajari siswa di sekolah. Dengan demikian belajar hanya bersifat hafalan saja dan tidak bermakna. Untuk mengatasi masalah ini salah satu upayanya ialah dengan menggunakan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran, yaitu menggunakan sesuatu yang ada di lingkungan siswa sebagai sumber belajar sehingga dapat membuat pembelajaran lebih bermakna. Nasution mengemukakan bahwa : “Menggunakan atau memanfaatkan lingkungan dalam pengajaran adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah. Banyak hal yang harus dipelajari agar dapat berhasil menggunakannya, disamping perlu latihan-latihan penggunaan lingkungan dalam pengajaran. Tentunya penggunaan lingkungan ini harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Pemanfaatan lingkungan dalam pengajaran mempunyai keuntungan praktis dan ekonomis. Keuntungan praktis karena mudah diperoleh, sedangkan keuntungan ekonomis karena murah dan dapat dijangkau oleh seluruh siswa. Dengan memanfaatkan lingkungan sekaligus juga memanfaatkan kepedulian siswa untuk mencintai lingkungan belajarnya. Hal ini akan lebih terasa bermakna, bermanfaat dan langsung dapat dirasakan oleh siswa. Dengan demikian baik sekolah yang sudah mempunyai laboratorium lengkap maupun yang sama sekali belum memiliki laboratorium, sama-sama dapat memanfaatkan laboratorium alam sebagai salah satu alternatif proses belajar, terlebih-lebih bagi konteks materi pelajaran Ilmu Pendidikan Alam Sains.

F. Lingkungan sebagai sumber belajar

Sujana, mengemukakan bahwa pengertian sumber belajar dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahkan pada bahan-bahan cetak, sedangkan secara luas tidak lain adalah data yang biasa digunakan untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sekitar anak-anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang di optimalkan untuk pencapaian proses hasil pendidikan yang berkualitas. Jumlah sumber yang belajar yang tersedia di lingkungan ini tidak terbatas, pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan pengetahuan anak karena belajar tidak terbatas oleh tempat dan didinding kelas. Selain itu kebenarannya juga akurat sebab anak dapat mengalami secara langsung. a Pembelajaran di Luar Kelas Proses belajar mengajar dalam kelas tidak selamanya efektif tanpa adanya alat peraga sebagai pengalaman pengganti yang dpat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan, tetapi minimnya alat peraga yang tersedia menyebabkan guru perlu menanamkan materi. Sedangkan dilingkungan sekitar cukup potensial dijadikan sebagai sumber belajar sebagai pengalaman langsung yang tidak begitu saja dilupakan oleh siswa. Lingkungan sebagai sumber belajar dikemukankan oleh Semiawan dkk, sebagai berikut : sebenarnya sumber belajar yang terdapat dilingkungan kita, baik disekitar sekolah maupun di luar sekolah sekurang-kurangnya memiliki empat jenisyang sangat bermanfaat, yaitu: a Masyarakat desa atau kota disekliling sekolah b Lingkungan fisik di sekitar sekolah c Bahan sisa yang tidak tepakai yang sudah terbuang, yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan namun bermanfat untuk proses belajar mengajar d Peristiwa alam yang terjadi di masyarakat cukup menarik perhatian siswa. Ada peristiwa yang mungkin tidak dapat dipastikan akan terulang kembali dan tidak melewatkan untuk dicatat di buku atau pikiran siswa Cukup banyak tersedia sumber dan alat bantu belajar mengajar diluar didinding sekolah kita, bawa sesuatu di lingkungan ke dalam kelas. Bawalah siswa ke lingkungan luar. Biarkan mereka senang belajar dengan lingkungannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan lingkungan sangat baik bagi penanaman materi pembelajaran pada siswa.Hanya saja perlu ditekankan bahwa media yang khusus disediakan yaitu yang berhubungan dengan lingkungan fisik yang berada dilingkungan sekitar mereka. Sulaiman mengemukakan bahwa, tidak seperti pengalaman dengan kata-kata, pengalaman nyata sangat efektif untuk mendapatkan suatu pengertian, karena pengalaman nyata mengikuti sertakan semua indra dan akal. Pengalaman nyata dan mempunyai kecerdasan yang dapat menyerap yang menyeluruh dari segala segi tentang semua pengalaman itu, ia akan sanggup mengembangkan pengertian yang sebaik-baiknya tentang semua yang dialaminya itu. Pengalaman langsung sangat bermanfaat sekali bagi pengajaran yang memerlukan pembuktian di lapangan, tetapi pengalaman langsung ini tidak semua sekolah dapat memanfaatkannya, karena tidak semua sekolah memiliki lingkungan sesuai denga kebutuhan untuk memperkuat materi pelajaran yang disampaikan sehingga sangat beruntung sekolah yang memiliki lingkungan sesuai materi pelajaran. Dengan demikian jelas bahwa pngajaran di luar kelas banyak keuntungannya dibandingkan dengan pengajaran hanya di dalam kelas, karena lingkungan yang ada di sekitar sekolah dan sekitar tempat tinggal siswa dapat dijadikan media pengajaran yang berguna. Apalagi untuk untuk melakukan pengajaran di luar kelas tersebut tanpa atau sedikit biaya yang diperlukan, sehingga tidak memberatkan siswa untuk melakukannya. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar mengarahkan anak pada peristiwa atau keadaan yang sebenarnya. 1 Pengertian Hasil Belajar IPA Usman Samatoa mengemukakan Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam IPA.Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam IPA atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu-ilmu yang mempelajari peristiwa- peristiwa yang terjadi di alam ini. 24 IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler yang dikutip oleh Usman Samatowa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimensistematis teratur artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu system, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak haya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yag sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. IPA berfaedah bagi suatu bangsa. Kesejahteraan suatu bangsa banyak sekali tergantung kepada kemampuan bangsa itu dalam bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi. Suatu teknologi tidak akan 24 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, Jakarta: PT.Indeks, 2010, hlm. 3