Analisis Regresi Linear Berganda

28 Dalam analisis regresi terdapat uji signifikansi regresi sebagai berikut: 1. Pengujian Parameter Regresi Secara Tunggal Uji-t Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakuakan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel . H ditolak apabila : t hitung t tabel ,, derajat bebas tertentu H 1 diterima apabila : t hitung t tabel ,, derajat bebas tertentu Hipotesisnya adalah: H : b i = 0, artinya bahwa masing-masing variabel bebas independent dalam model tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas dependent H 1 : b i ≠ 0, artinya bahwa masing-masing variabel bebas independent dalam model berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas dependent 2. Pengujian Serentak Seluruh Parameter Dugaan Uji-F Untuk mengetahui apakah regresi linear berganda berikut perhitungan koefisien regresinya menunjukkan ada pengaruh signifikan atau tidak maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian dengan analisis F hitung Sugiyanto, 2004:196. Pengujian parameter secara serentak dapat dilakukan dengan menggunakan uji F, hipotesis yang digunakan yaitu: H : b i = 0, artinya seluruh variabel bebas independent dalam model tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas dependent H 1 : b i ≠ 0, artinya seluruh variabel bebas independent berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas dependent 29 Kriteria Uji : H ditolak apabila : F hitung F tabel ,, derajat bebas tertentu H 1 diterima apabila : F hitung F tabel ,, derajat bebas tertentu 3. Uji R² Koefisien Determinasi Nazir 2005:460, menyatakan bahwa untuk melihat berapa persen dari variasi vaiabel dependen dapat diterangkan oleh variasi variabel independen digunakan koefisien determinasi R². Nilai R² mempunyai interval antara 0 sampai 1 0 ≤ R² ≤ 1. Semakin besar R² mendekati 1, semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen Irianto, 2004:206.

3.4.2.2. Analisis Elastisitas

Analisis elastisitas dilakukan untuk mengetahui persentase kenaikan atau penurunan jumlah permintaan tempe jika terjadi perubahan dari harga dan pendapatan. Rumus untuk perhitungan elastisitas sebagai berikut Machfudz, 2007:84: E = ∆Q x . P x ∆P x Q x dimana : Q x = rata-rata jumlah barang x yang diiminta P x = rata-rata harga barang x Elastisitas ini disebut dengan elastisitas busur arc elasticity atau elastisitas rata-rata. Jika fungsi kontinu dan mulus smooth dapat dicari elastisitas titik point elasticity, karena proses perhitungannya dari fungsi permintaan 30 demand function. Misalkan fungsi permintaan y = a + bx, maka elastisitasnya dapat dicari dari nilai koefisien, rumusnya sebagai berikut Machfudz, 2007:92: E = ∂q . x dimana ∂q = b sehingga E = b x ∂x q ∂x y keterangan : E = Nilai elastisitas b = Koefisien regresi x = nilai rata-rata x y = nilai rata-rata y Kriteria Elastisitas Permintaan : In-Elastis Sempurna jika E= 0 In-Elastis jika E 1 Elastis Uniter jika E = 1 Elastis jika E 1 Elastis Sempurna jika E= ~

3.5. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut Nazir, 2005:126. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tempe adalah hasil dari proses fermentasi kedelai dalam waktu tertentu menggunakan jamur Rhizopus sp. mempunyai ciri berwarna putih karena pertumbuhan miselia-miselia jamur yang menghubungkan antar biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang kompak. 2. Permintaan adalah suatu hubungan antara sejumlah barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk dibeli di pasar pada tingkat harga dan waktu tertentu.