5.2 Pembahasan
5.2.1 Hubungan Jumlah Asupan Energi terhadap Kejadian Obesitas Anak
Berdasarkan hubungan jumlah asupan energi terhadap kejadian obesitas anak, hasil penelitian ini menunjukan ada
hubungan yang signifikan antara jumlah asupan energi terhadap kejadian obesitas anak.
Rozane dan Elsa 2003 mengemukakan tentang hubungan antara tingkat pengetahuan dan kebiasaan makan dengan kejadian
obesitas pada anak sekolah dasar kelas III dan IV yang menemukan bahwa jumlah asupan energi merupakan variabel satu-satunya yang
berpengaruh terhadap kejadian obesitas pada anak sekolah dasar kelas III dan IV dengan nilai OR sebesar 5,3 CI 95 : 1,1 – 24,9.
Hapsari 2007 melaporkan ada hubungan yang bermakna antara jumlah asupan energi dengan status gizi. Orang yang
asupan energinya melebihi Angka Kecukupan Gizi AKG memiliki risiko gizi lebih sebesar 2,9 kali dibanding orang yang
asupan energinya kurang. Penelitian Hudha 2006 dengan judul hubungan antara pola
makan dan aktivitas fisik dengan obesitas pada remaja kelas II SMP Theresiana I Yayasan Bernadus Semarang menyimpulkan
bahwa obesitas terjadi 80,1 disebabkan karena jumlah asupan energi yang berlebih dan hanya 19,9 disebabkan karena aktivitas
fisik. Duvigneaud dkk, 2007 menyimpulkan ada hubungan yang
bermakna antara jumlah asupan energi p=0,001 dengan kejadian obesitas di Jerman. Tim peneliti tersebut juga menemukan bahwa
asupan energi dan lemak pada kelompok obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang normal baik pada laki-laki
maupun perempuan.
Universitas Sumatera Utara
Ana Medawati dkk 2005 menyimpulkan bahwa semakin tinggi jumlah asupan energi semakin tinggi kemungkinan untuk
terjadinya obesitas pada anak. Laporan National Dietary Survey of School children dan National Nutrition Survey yang dilaksanakan
oleh Australian Food and Nutrition Monitoring Unit menyatakan bahwa terjadi peningkatan asupan energi bagi anak berumur 10 –
15 tahun lebih dari 10 menyebabkan terjadinya obesitas Cook dkk, 2001.
Barasi 2007 menyatakan bahwa obesitas disebabkan oleh jumlah asupan energi yang melebihi kebutuhan sehari-hari untuk
memelihara dan memulihkan kesehatan, proses tumbuh kembang dan melakukan aktifitas jasmani yang berlangsung secara terus
menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Kelebihan asupan energi ini disimpan dalam jaringan lemak. Banyaknya pilihan jenis
makanan, tersedianya makanan sepanjang hari, dan metode pengawetan makanan yang semakin canggih menyebabkan
tingginya jumlah asupan energi.
5.2.2 Hubungan Jenis Makanan terhadap Kejadian Obesitas Anak 1. Sumber Karbohidrat