5.1.12. Analisis Multivariat
Dari 10 subvariabel, ada 8 variabel yang layak uji multivariat yaitu subvariabel jumlah asupan energi, jenis
makanan karbohidrat, jenis makanan protein, frekuensi makan sumber karbohidrat, lemak, makanan cepat saji, sumber serat,
dan jenis aktivitas fisik. Berdasarkan tabel 5.17 dapat dilihat bahwa dari hasil
analisis multivariat seluruh variabel independen yang diduga mempengaruhi kejadian obesitas anak terdapat subvariabel
yang paling berpengaruh terhadap kejadian obesitas anak yaitu subvariabel jenis aktivitas fisik dengan nilai p sebesar 0,005 .
Nilai PR yang diperoleh yaitu 108,025 tabel 5.17.
Tabel 5.17Faktor yang Paling Berpengaruh terhadap KejadianObesitas Anak
Subvariabel p value
PR
Jumlah Asupan Energi 0,047
10.78 As_energi_Kat1
.031 3.571
As_energi_Kat2 .037
14.831 Frekuensi Makan Sumber Karbohidrat
0,022 22.08
Frekuensi Makan Sumber Lemak 0,034
21.14 Jenis Aktivitas Fisik
0,005 108.02
Jenis_Aktivitas1 .000
124.766 Jenis_Aktivitas2
.000 206.196
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan
5.2.1 Hubungan Jumlah Asupan Energi terhadap Kejadian Obesitas Anak
Berdasarkan hubungan jumlah asupan energi terhadap kejadian obesitas anak, hasil penelitian ini menunjukan ada
hubungan yang signifikan antara jumlah asupan energi terhadap kejadian obesitas anak.
Rozane dan Elsa 2003 mengemukakan tentang hubungan antara tingkat pengetahuan dan kebiasaan makan dengan kejadian
obesitas pada anak sekolah dasar kelas III dan IV yang menemukan bahwa jumlah asupan energi merupakan variabel satu-satunya yang
berpengaruh terhadap kejadian obesitas pada anak sekolah dasar kelas III dan IV dengan nilai OR sebesar 5,3 CI 95 : 1,1 – 24,9.
Hapsari 2007 melaporkan ada hubungan yang bermakna antara jumlah asupan energi dengan status gizi. Orang yang
asupan energinya melebihi Angka Kecukupan Gizi AKG memiliki risiko gizi lebih sebesar 2,9 kali dibanding orang yang
asupan energinya kurang. Penelitian Hudha 2006 dengan judul hubungan antara pola
makan dan aktivitas fisik dengan obesitas pada remaja kelas II SMP Theresiana I Yayasan Bernadus Semarang menyimpulkan
bahwa obesitas terjadi 80,1 disebabkan karena jumlah asupan energi yang berlebih dan hanya 19,9 disebabkan karena aktivitas
fisik. Duvigneaud dkk, 2007 menyimpulkan ada hubungan yang
bermakna antara jumlah asupan energi p=0,001 dengan kejadian obesitas di Jerman. Tim peneliti tersebut juga menemukan bahwa
asupan energi dan lemak pada kelompok obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang normal baik pada laki-laki
maupun perempuan.
Universitas Sumatera Utara