Jadi, persentase skor seluruh siswa yang memberi tanggapan positif =
8
= 82,1 Dari perhitungan di atas, 82,1 siswa memberi tanggapan bahwa model
pembelajaran Mind Map berpengaruh positif dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan Tabel 4.6, didapat hasil analisis kuesioner terbuka tanggapan
siswa sebagai berikut.
Tabel 4.13 Rangkuman Data Hasil Kuesioner Terbuka Tanggapan Siswa
Membantu Jumlah
Siswa Tidak Membantu
Jumlah Siswa
Mudah memahami 4
Sulit memahami 2
Menambah kreatifitas 2
Membingungkan 1
Kurang memahami materi 1
Menyukai langsung materi 1
Mengetahui pendapat lain 1
Kurang mendalami materi 3
Berisi rumus 1
Pembuatan Mind Map ribet 3
Menarik 4
Pembuatan Mind Map ribet 1
Langsung ke poin materi 2
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Keterlaksanaan Model Pembelajaran Mind Map Berdasarkan analisis data keterlaksanaan model pembelajaran
Mind Map dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 yang telah
dilakukan setiap pertemuan pada masing masing siklus, semua aspek dengan beberapa indikator dalam pembelajaran telah terlaksana kurang
baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada pertemuan pertama, beberapa aspek sudah terlaksana dan aspek yang belum terlaksana akan dilanjutkan pada pertemuan kedua. Jadi
secara keseluruhan semua aspek dapat dikatakan telah terlaksana dalam pertemuan pertama dan pertemuan kedua di siklus I. Selanjutnya, pada
siklus II pada pertemuan ketiga peneliti tidak memperkenalkan model pembelajaran dan langkah langkah model pembelajaran mind map
dikarenakan pada siklus I peneliti sudah melaksanakan indikator tersebut dan tidak perlu mengulanginya di siklus II. Pada pertemuan ketiga,
observer beranggapan ada indikator yang tidak terlaksana yaitu memperkenalkan model pembelajaran mind map dan menjelaskan langkah
langkah model pembelajaran mind map. Pada pertemuan keempat melanjutkan indikator yang belum terlaksana pada pertemuan ketiga.
Pada siklus I kelompok siswa yang mempresentasikan hasil mind map adalah dua kelompok namun satu kelompok terahkir harus berhenti
dikarenakan waktu sudah habis. Sehingga, peneliti merubah rancangan pada siklus II terkait presentasi kelompok menjadi satu kelompok yang
presentasi. Berdasarkan analisis keterlaksanaan model pembelajaran dengan
menggunakan Mind Map secara keseluruhan, maka didapat kesimpulan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran mind map di kelas VIIIH SMP
N 1 Yogyakarta pada materi kubus dan balok dapat dikatakan terlaksana sesuai aspek dengan beberapa indikatornya.
2. Hasil Belajar Berdasarkan analisis data tes hasil belajar yang telah dilakukan
dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 pembelajaran dikatakan berhasil apabila dapat dilihat pada Tabel 3.13. Hasil pada siklus I,
sebanyak 21 siswa memperoleh nilai ≥ 75 dengan persentasenya adalah 75 dan pada siklus II, sebanyak 26 siswa memperoleh nilai ≥ 75 dengan
persentasenya adalah 85. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan antara tes hasil belajar siklus I dengan tes hasil
belajar siklus II. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas VIIIH SMP N 1 Yogyakarta pada siklus II lebih tinggi daripada hasil
belajar pada siklus I. Jadi, pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map pada materi kubus dan balok kelas VIIIH
SMP N 1 Yogyakarta dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan belajar siswa.
Mind Map dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika untuk membantu kita menjadi lebih kreatif dan mengingat
dengan lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Tony Buzan 2008:5 mind map memungkinkan kita untuk mengingat informasi lebih mudah
dan lebih diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional. 3. Tanggapan Siswa
Siswa dapat dikatakan memberi tanggapan positif terhadap model pembelajaran mind map apabila skor total yang diperoleh dari kuesioner
tidak kurang dari 37 dengan kata lain siswa yang tergolong dalam kriteria PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setuju atau Sangat Setuju lebih memberikan tanggapan Setuju S dan Sangat Setuju SS pada pernyataan positif, sedangkan pada pernyataan
negatif siswa lebih banyak memberikan tanggapan Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS.
Berdasarkan analisis data kuesioner tanggapan siswa dengan menggunakan perhitungan Ms.Office Excel 2010 dapat dilihat pada
Tabel 4.12 diperoleh 82,1 siswa memberikan tanggapan positif
terhadap pembelajaran matematika. Tanggapan positif berarti bahwa sebagian besar siswa memberi tanggapan setuju atau sangat setuju
terhadap model pembelajaran Mind Map. Jadi, model pembelajaran Mind Map pada materi kubus dan balok di kelas VIIIH dapat dikatakan
berpengaruh positif terhadap pembelajaran matematika. Pada awal pertemuan pertama, ada beberapa siswa mengeluh untuk
membuat mind map karena mereka beranggapan terlalu ribet dapat dilihat
pada Tabel 4.13 dan mereka belum pernah membuat mind map
sebelumnya, maka selama proses pembuatan mind map siswa masih belum bisa menentukkan perpaduan warna yang cocok dan gambar untuk
membuat mind map menarik. Solusinya adalah siswa dapat melihat contoh mind map yang ada diinternet untuk dijadikan inspirasi siswa dalam
pembuatan mind map.
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa siswa beranggapan
menggunakan Mind Map membuat siswa menjadi kurang mendalami materi, hal ini perlu dikaji ulang aspek aspek yang membuat siswa merasa
kurang mendalami terkait bagaimana pelaksanaan model pembelajaran diterapkan.
E. Keterbatasan Penelitian