Pemanfaatan model pembelajaran mind map untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016 2017

(1)

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN

KUBUS DAN BALOK DI KALANGAN SISWA KELAS VIII H SMP N 1 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

Arisca Yuli Pamuncak NIM: 131414057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI KALANGAN SISWA

KELAS VIII H SMP N 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

Arisca Yuli Pamuncak NIM: 131414057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

MOTTO

“Difficult roads often lead to a beautiful destination”

“Apa yang kita tanam, maka itu yang akan kita tuai

nantinya”

“Ada kalanya kita merasaa tidak berdaya, tapi jangan

pernah merasa putus asa. Berharap pada ALLAH, Ia akan


(6)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segenap hati dan rasa syukur, saya persembahkan karya ini untuk: Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih karunia dan berkat yang tiada henti saya terima.

Kedua orangtua saya Bapak Robertus Mayardi dan Ibu Chatarina Sukarmi yang telah berjuang dengan sekuat tenaga demi kebahagian saya serta selalu

mendoakan saya.

Kakak kakak saya tersayang yang selalu menyemangati saya selama mengerjakan skripsi ini.

Kekasih saya yang selalu mendampingi dengan penuh kasih sayang agar saya selalu semangat menyelesaikan pendidikan saya.

Sahabat-sahabat terdekat saya yang berjuang bersama sama selama menempuh pendidikan ini.

Pak Sugiarto yang selalu sabar membimbing dalam penyusunan skripsi ini. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu ada dalam kondisi apapun.


(7)

(8)

(9)

ABSTRAK

Pamuncak, Arisca Yuli. 2017. Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind Map untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Yogyakarta: Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun ruang di kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta relatif rendah. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran matematika yang menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini 28 siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta. Data yang dihasilkan dari penelitian ini adalah (1) data keterlaksanaan pembelajaran Mind Map berupa lembar observasi yang akan dianalisis dengan merangkum hasil keterlaksanaan pembelajaran Mind Map. (2) data hasil belajar berupa tes yang akan dianalisis dengan menghitung persentase siswa yang mencapai nilai KKM dan melihat peningkatan pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. (3) data tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan Mind Map berupa kuesioner yang akan dianalisis dengan menghitung persentase kriteria tanggapan siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta. (2) model pembelajaran Mind Map pada pokok bahasan kubus dan balok mendapatkan tanggapan positif dari siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta. Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil analisis terhadap tes hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 siswa dengan persentase ketuntasan belajar 75% melebihi persentase ketuntasan yang dikehendaki sebesar 60%. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 24 siswa dengan persentase ketuntasan belajar sebesar yang dikehendaki 85%. Dari hasil analisis terhadap kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan Mind Map diperoleh persentase tanggapan positif sebesar 82,1%.


(10)

ix ABSTRACT

Pamuncak, Arisca Yuli. 2017. The Utilization of Mind Map Learning Model to Enhance students Learning Outcomes in Cube and Block Subjects of the Eighth Grade Students at SMP N 1 Yogyakarta in Academic Year 2016/2017. Yogyakarta: Mathematics Education, Mathematics Education and Science Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

Students' learning outcomes in geometry subjects of the eighth grade students at SMP N 1 Yogyakarta is relatively low. Thereofer, a learning model is needed to enhance students' learning outcomes. This research aiming to know the utilization of Mind Map learning model to enhance Mathematics learning outcomes in cube and block subjects of the eight grade students at SMP N 1 Yogyakarta.

This collaborative action research was done between the researcher and a Mathematics teacher that used descriptive quantitative approach. The subjects of the research were 28 students at the eighth grade of SMP N 1 Yogyakarta. The data analysis results were (1) observation form of the Mind Map learning process data which would be analyzed by summarizing the data, (2) the data of the learning outcomes in a form of test which would be analyzed by counting the students' percentage who achieved the standard and considering the enhancement of the learning outcomes standard at cycle I and II, (3) the data of the students' responses toward Mind Map learning in a form of questionnaire which would be analyzed by counting the percentage of the students' responses criteria.

The research results showed that (1) Mind Map learning model could enhance the students' learning outcome in cube and block subjects of the Eighth Grade Students at SMP N 1 Yogyakarta, (2) the Mind Map learning model in cube and block subjects had positive responses from the students at the eighth grade of SMP N 1 Yogyakarta. The conclusions are based on the data analysis results of the students' learning outcome at cycle I showed that 21 students had achieved the learning standard with 75% of learning outcome beyond the expected learning outcome standard which was 60%. At cycle II, there were 24 students who had passed the learning standard with 85% of the expected learning outcome. From the questionnaire result, there were 82.1% of the positive responses.


(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas berkat dan kasih karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan

Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok Di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1

Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma

Dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Th. Sugiarto Pudjohartono, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran, arahan dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi ini sampai selesai.

5. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku dosen pembimbing akademik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Segenap Dosen serta para staf karyawan Jurusan Program Studi Pendidikan Matematika yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Ibu Dra. Y. Niken Sasanti, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Ibu Maria Roostika, S.Pd selaku Guru Matematika SMP N 1 Yogyakarta yang telah membimbing dan membantu dalam melaksanakan penelitian.


(12)

xi

9. Siswa kelas VIIIH SMP N 1 Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam pengambilan data penelitian.

10.Bapak Robertus Mayardi dan Ibu Chatarina Sukarmi yang telah memberikan kasih sayang, dukungan baik moril maupun materiil, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan penyususnan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik.

11.Widi Astuti dan Yustina Risnawati yang selalu mendukung perkuliahan dan menyemangati penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

12.Rofico Parakletos Manansang yang selalu mendampingi penulis dengan memberikan semangat, dorongan, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Anastasia Dyta Olivia dan Antonia Evastella Wulan yang telah membantu penulis menjadi observer dalam penelitian ini.

14.Francisca Niken Titiasari dan Brigitta Anggit Pawesti yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan berbagai saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun guna perbaikan untuk penelitian selanjutnya. Ahkir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 26 Juli 2017 Penulis


(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Pembatasan Istilah ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 6


(14)

xiii

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Model Pembelajaran Mind Map ... 8

1. Model Pembelajaran Mind Map ... 8

2. Manfaat Mind Map ... 9

3. Indikator Mind Map ... 10

4. Bahan dan Langkah Pembuatan Mind Map ... 11

5. Penggunaan Mind Map Pada Pembelajaran ... 12

B. Pembelajaran Matematika ... 13

1. Pengertian Pembelajaran Matematika ... 13

2. Hasil Belajar ... 13

3. Indikator Hasil Belajar ... 14

4. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 14

5. Penilaian Hasil Belajar ... 16

C. Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang ... 17

1. Kubus ... 17

2. Balok ... 19

D. Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang ... 21

E. Taksonomi Tujuan Intruksional Menurut B.S Bloom ... 22

F. Penelitian Sejenis ... 23

G. Kerangka Berpikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27

D. Rancangan Penelitian ... 28

E. Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 28

F. Bentuk Data ... 34

G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 35


(15)

I. Indikator Keberhasilan Penelitian ... 48

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 48

K. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 51

BAB IV DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ... 52

B. Tabulasi Data Penelitian ... 59

C. Analisis Data Penelitian ... 66

D. Pembahasan Data penelitian ... 72

E. Keterbatasan Penelitian ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus I ... 28

Tabel 3.2 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus I ... 29

Tabel 3.3 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus I ... 31

Tabel 3.4 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus II ... 31

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 39

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I Pada Pokok Bahasan Kubus ... 40

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I Pada Pokok Bahasan Balok ... 41

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Kuesioner Tanggapan Siswa ... 42

Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus I ... 43

Tabel 3.10 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus II ... 45

Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Kuesioner Tanggapan Siswa ... 46

Tabel 3.12 Kriteria Tanggapan Siswa Hasil Penskoran Kuesioner ... 47

Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siswa ... 48

Tabel 3.14 Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ...51

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus I ... 59

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus II ... 61


(17)

Tabel 4.4 Data Hasil Tes Belajar Siklus II ... 64

Tabel 4.5 Data Hasil Kuesioner Tertutup Tanggapan Siswa ... 65

Tabel 4.6 Data Hasil Kuesioner Terbuka Tanggapan Siswa... 66

Tabel 4.7 Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus I ... 67

Tabel 4.8 Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map Siklus II ... 68

Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus I ... 68

Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus II ... 69

Tabel 4.11 Penskoran Data Hasil Kuesioner Tertutup Tanggapan Siswa ... 70

Tabel 4.12 Persentase Banyak Siswa Pada Setiap Kriteria Tanggapan Siswa ... 71


(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kubus ABCD.EFGH ... 17

Gambar 2.2 Kubus ABCD.EFGH dan Jaring-jaringnya ... 18

Gambar 2.3 Balok ABCD.EFGH ... 19


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A ... 81

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mind Map ... 81

Lampiran A.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kubus... ... 91

Lampiran A.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Balok.... ... 95

Lampiran A.4 Intrumen Tes Hasil Belajar Siklus I... 99

Lampiran A.5 Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II .. ... 104

Lampiran A.6 Instrumen Kuesioner Tanggapan Siswa ... 109

Lampiran A.7 Lembar Jawab Siswa Siklus I ... 111

Lampiran A.8 Lembar Jawab Siswa Siklus II ... 112

Lampiran A.9 Lembar Kunci Jawaban Tes Siklus I ... 113

Lampiran A.10 Lembar Kunci Jawaban Tes Siklus I ... 114

LAMPIRAN B ... 115

Lampiran B.1 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kubus ... 115

Lampiran B.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Balok ... 123

Lampiran B.3 Hasil Rubrik Skoring Tes Siklus I ... 131


(20)

xix

Lampiran B.5 Hasil Skoring Kuesioner Tanggapan Siswa ... 135

Lampiran B.6 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 136

Lampiran B.7 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II... 137

Lampiran B.8 Hasil Kuesioner Tanggapan Siswa ... 138

LAMPIRAN C ... 142

Lampiran C.1 Surat Ijin Penelitian dari BAPEDA Yogyakarta ... 141

Lampiran C.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 143


(21)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan di sekolah, belajar merupakan hal yang paling penting dan pokok karena berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Proses belajar mencakup daya serap informasi, daya penyimpanan informasi dan cara menyampaikan informasi tersebut menurut. Daya serap informasi siswa terhadap materi yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang tinggi, ada yang sedang, dan ada yang rendah tergantung pada waktu yang diberikan untuk penguasaan materi tersebut.

Berbagai adanya perbedaan daya serap siswa maka guru memerlukan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran tersebut harus mampu mencakup seluruh siswa untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan dengan memperhatikan sistem pengelolaan pembelajaran dan lingkungan belajar yang kondusif.

Pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru masih banyak ditemukan di sekolah. Hal ini tampak ketika peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta dalam mengobservasi aktivitas guru. Guru mengajar dengan metode ceramah dari awal hingga ahkir pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi satu arah dan tidak terpusat pada siswa.


(22)

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII, didapat hasil bahwa dari tahun ke tahun permasalahan yang dihadapi guru mata pelajaran sama. Nilai ulangan matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang relatif rendah. Sebagian besar nilai siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Hasil belajar yang masih dibawah KKM perlu mendapat perhatian yang lebih. Selain itu permasalahan yang terjadi adalah siswa cenderung banyak mengobrol dan tidak berkonsentrasi ketika pelajaran berlangsung.

Permasalahan tersebut pada akhirnya menarik peneliti untuk meneliti model pembelajaran apa yang sekiranya dapat mengurangi permasalahan tersebut, model pembelajaran yang membuat siswa mempunyai daya serap tinggi dan lebih fokus untuk belajar sehingga meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Hasil belajar siswa yang relatif rendah, membuat peneliti menawarkan model pembelajaran Mind Map untuk mengatasi masalah tersebut. Mind Map dapat meningkatkan daya serap dan kreatifitas siswa, Mind Map merupakan alat belajar yang menarik dan meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar. Sehingga, siswa semakin aktif dan bersemangat dalam belajar serta meningkatnya hasil belajar siswa

Mind Map adalah cara mencatat kreatif dan efektif dengan menggunakan unsur gambar, warna, simbol, cabang, garis, dan kata kunci untuk membantu siswa mengingat informasi lebih mudah dari pada menggunakan teknik pencatatan tradisional. Sebuah gambar akan bermakna seribu kata, warna akan


(23)

menambah energi dalam pikiran, cabang dan garis mempermudah pemahaman materi, dan kata kunci menghasilkan ide dan pikiran baru.

Penggunaan Mind Map pada pembelajaran yaitu memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian materi, memusatkan perhatian pada pokok bahasan materi, menunjukan hubungan antara bagian-bagian materi yang saling terspisah, meningkatkan kreativitas, dan memudahkan siswa mengingat materi.

Melihat permasalahan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta yang relatif rendah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017?

2. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017?


(24)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017

2. Mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok di kalangan siswa kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Pembatasan Istilah

Berikut ini merupakan beberapa istilah yang di pakai dalam penelitian. Penjelasan istilah ini digunakan untuk pemahaman konsep dalam kajian pustaka agar tidak melenceng dari maksud istilah tersebut.

1. Kubus

Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang sejajar yang saling kongruen dan empat bidang lain yang memotong kedua bidang tersebut menurut garis garis yang saling sejajar

2. Balok

Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang berupa persegi panjang yang sejajar dan saling kongruen, serta empat persegi panjnag lain yang memotong kedua bidang tersebut menurut garis garis yang saling sejajar.


(25)

3. Mind Map

Mind Map adalah teknik mencatat dengan menyajikan ide, gagasan, konsep atau informasi ke dalam bentuk gambar, warna, dan garis. 4. Model Pembelajaran Mind Map

Model pembelajaran Mind Map merupakan rencana atau pola yang digunakan untuk merancang pembelajaran dengan cara mencatat kreatif bahan pembelajaran ke dalam bentuk Mind Map sebagai landasan praktik pembelajaran.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan pembelajaran dengan mengikuti tes pengetahuan hasil belajar di ahkir pembelajaran.

Penelitian dengan judul Pemanfaatan Model Pembelajaran Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kalangan Siswa Kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta merupakan sebuah kegiatan penelitian yang memanfaatkan model pembelajaran Mind Map. Model Pembelajaran Mind Map dilaksanakan dengan cara mengelompokkan konsep pokok bahasan kubus dan balok ke dalam bentuk Mind Map. Mind Map tersebut di buat oleh siswa sedemikian rupa agar menjadi menarik sehingga siswa lebih memahami konsep pokok bahasan tersebut serta membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan penelitian ini berdasarkan istilah istilah yang dibatasi tersebut.


(26)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa

Diharapkan melalui pemanfaatan model pembelajaran Mind Map, siswa semakin tertarik dalam belajar matematika sehingga hasil belajar siswa meningkat.

2. Bagi Guru mata pelajaran matematika

Diharapkan dapat menjadi referensi mengenai model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kinerja guru secara profesional.

3. Bagi Peneliti lain

Menjadi rujukan, sumber informasi, dan bahan referensi serta memberikan motivasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian secara lebih baik dalam merancang dan mengembangkan suatu penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari 5 bab, garis besar pada masing-masing bab adalah sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Bab I berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan


(27)

2. Bab II Landasan Teori

Bab ini berisikan pengertian model pembelajaran Mind Map, pembelajaran matematika, pembelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang, hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang, taksonomi tujuan intruksional menurut B.S Bloom, penelitian sejenis, dan kerangka berfikir.

3. Bab III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan dan membahas tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, rancangan penelitian, desain penelitian tindakan kelas, bentuk data, metode dan instrumen pengumpulan data, indikator keberhasilan penelitian, prosedur pelaksanaan penelitian, dan penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian. 4. Bab IV Deskripsi Pembelajaran, Hasil Penelitian, Analisis dan

Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang deskripsi persiapan dan pelaksanaan penelitian, tabulasi data penelitian, analisis data penelitian, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran yang dapat diberikan berdasarkan rangkuman hasil analisis dan kesimpulan.


(28)

8 BAB II

LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Mind Map

1. Model Pembelajaran Mind Map

Menurut Joyce dan Weil (dalam Rusman, 2014:133) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

Menurut Hamzah dan Muhlisrarini (2014:153) model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar, yang di rancang berdasarkan proses analisis yang diarahakan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di depan kelas.

Dari beberapa penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran adalah landasan praktik pembelajaran yang dirancang berdasarkan kurikulum yang digunakan oleh guru untuk membimbing pembelajaran di kelas.

Mind Map dalam bahasa Indonesia berarti peta pikiran atau peta konsep. Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara

harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind Map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk


(29)

perpustakaan raksasa yang sebenarnya ada dalam otak anda yang menakjubkan (Buzan, 2008:4).

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan model pembelajaran Mind Map merupakan rencana atau pola yang digunakan untuk merancang pembelajaran dengan cara mencatat kreatif bahan pembelajaran dalam bentuk Mind Map sebagai landasan praktik pembelajaran.

2. Manfaat Mind Map

Menurut Buzan (2008:5) Mind Map memungkinkan kita untuk mengingat informasi lebih mudah dan lebih diandalkan dari pada menggunakan teknik pencatatan tradisional. Mind Map dapat membantu untuk:

1) Berencana 2) Berkomunikasi 3) Menjadi lebih kreatif 4) Menghemat waktu 5) Menyelesaikan masalah 6) Memusatkan perhatian

7) Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran 8) Mengingat dengan lebih baik

9) Belajar lebih cepat dan efisien

Menurut Michalko (dalam Tony Buzan, 2008:6), Mind Map dapat membantu untuk:


(30)

1) Mengaktifkan seluruh otak

2) Membereskan akal dari kekusutan mental

3) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan,

4) Membantu menunjukan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terspisah

5) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian 6) Memungkinkan kita mengelompokan konsep

7) Membantu kita membandingkannya

8) Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

3. Indikator Mind Map

Menurut Buzan (2008:15) Ada beberapa unsur penting dalam Mind Map yang berkaitan dengan pembelajaran, yaitu:

1) Gambar atau Foto atau Simbol

Sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita mengunakan imajinasi, bila kita mempunyai sepuluh gambar akan setara dengan sepuluh ribu kata catatan.

2) Warna

Warna membuat Mind Map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.


(31)

Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata, karena garis-garis lurus akan membosankan otak.

4) Hubungan cabang-cabang atau ranting.

Penghubung cabang-cabang akan menciptakan dan menetapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran kita. Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar dari batang utama. Bila menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat.

5) Kata Kunci

Setiap kata kunci memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Map. Setiap kata tunggal atau gambar seperti pengganda yang mengahasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan satu kata tunggal, setiap kata ini akan lebih bebas dan lebih bisa memicu ide dan pikiran baru. Kalimat atau ungkapan akan menghabat efek pemicu ide.

4. Bahan dan Langkah Dalam Pembuatan Mind Map

Menurut Buzan (2008:14), bahan dan langkah yang diperlukan untuk membuat Mind Map, yakni: kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak, dan imajinasi. Sedangkan langkah-langkah dalam membuat Mind Map, yakni:


(32)

2) Gunakan gambar, simbol atau foto untuk ide utama anda, biasanya disebut gambar pusat.

3) Gunakan berbagai warna agar menarik.

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya.

5) Buatlah garis lengkung untuk menghubungkan cabang-cabang. 6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

7) Gunakan gambar.

5. Penggunaan Mind Map pada Pembelajaran

Menurut Hamzah (2014:166) Mind Map sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa dalam menemukan alternatif jawaban. Model pembelajaran tipe Mind Map dapat digunakan dengan langkah sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2) Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang diingin dicapai oleh siswa.

3) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.

4) Tiap kelompok menginvestarisasi atau mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.

5) Tiap kelompok membaca hasil diskusinya.

6) Siswa diminta membuat kesimpulan dan guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru


(33)

B. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Pembelajaran Matematika

Menurut Bruner (dalam Hudoyo, 1998:56) pembelajaran matematika adalah belajar tentang konsep dan struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep dan struktur matematika didalamnya.

Menurut Cobb (dalam Suherman, 2003:71) pembelajaran matematika sebagai proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif mengkonstruksikan pengetahuan matematika.

Menurut Muhsetyo (2008:26) pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan proses belajar yang melibatkan siswa dalam memperoleh konsep dan struktur matematika.

2. Hasil Belajar

Menurut Mulyasa (2008:25) hasil belajar merupakan prestasi hasil belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indicator kompetensi dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.


(34)

Menurut Winkel (1989:82) hasil belajar siswa adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk angka.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010:22). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka disimpulkan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dalam menguasai kompetensi yang ia terima.

3. Indikator Hasil Belajar

Djamarah dan Zain (2006:106) mengemukakan bahwa indikator keberhasilan belajar diantaranya yaitu:

a. Daya Serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus telah dicapai oleh peserta didik, baik secara individual maupun kelompok..

Namun demikian, menurut Djamarah dan Zain (2006:106) indicator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Munadi (dalam Rusman, 2012:124) antara lain meliputi factor internal dan factor eksternal


(35)

a. Faktor Internal

1. Faktor Fisiologis yaitu secara umum kondisi psikologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagianya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.

2. Faktor Psikologis yaitu setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa factor psikologis meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar peserta didik

b. Faktor Eksternal

1. Faktor Lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Factor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan social. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain lain. Belajar pada tengah hari diruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.

2. Faktor Instrumental adalah factor yang keberadaan dan penggunaannya dirncang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Factor factor ini diharapkan dapat berfungsi sebagi


(36)

sarana untuk tercapainya tujuan tujuna belajar yang direncanakan. Faktor faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru.

5. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan melalui tes, seperti yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2007:103), bahwa hasil belajar dapat diukur dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar disebut tes hasil belajar. Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2006:106) tes yang dilakukan untuk menilai keberhasilan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.

b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa.

c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu.


(37)

Dari penjabaran di atas, Hasil belajar siswa terkait aspek pengetahuan dapat diukur dengan menggunakan tes yang tergolong ke dalam tes formatif.

C. Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Standar Kompetensi Dasar yang harus dipahami adalah mengindentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya ; membuat jaring jaring kubus, balok, prisma, dan limas ; menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Berikut materi bangun ruang sisi datar. 1. Kubus

a. Pengertian Kubus

Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang sejajar yang saling kongruen dan empat bidang lain yang memotong kedua bidang tersebut menurut garis garis yang saling sejajar.

b. Sifat–Sifat Kubus

Berikut adalah sebuah kubus ABCD.EFGH

Gambar 2.1 Kubus ABCD.EFGH


(38)

Sifat – sifat kubus sebagai berikut:

1. Semua sisi kubus berbentuk persegi

2. Semua rusuk kubus berukuran sama panjang

3. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang

4. Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran sama panjang

5. Setiap bidang diagonal pada kubus berbentuk persegi panjang (Rahaju, 2008:172)

c. Jaring–Jaring Kubus

Jaring jaring kubus adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis pada dua persegi yang berdekatan akan membentuk bangun kubus. (Rahaju 2008:174).

Gambar 2.2

Kubus ABCD.EFGH dan Jaring - jaringnya

d. Luas permukaan kubus

Luas permukaan (L) suatu kubus dengan panjang rusuk s dapat dinyatakan dengan rumus :


(39)

L = (2 x luas alas) + (keliling bidang alas x tinggi) = (2 x s x s) + (4s x s)

= 2s2 + 4s2

= 6s2 (Marsigit, 2009:189) e. Volume kubus

Volume (V) suatu kubus dengan panjang rusuk s dapat dinyatakan dengan rumus :

V = luas alas x tinggi = s2 x s

= s3 (Marsigit, 2009:190) 2. Balok

a. Pengertian balok

Bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang berupa persegi panjang yang sejajar dan saling kongruen, serta empat persegi panjnag lain yang memotong kedua bidang tersebut menurut garis garis yang saling sejajar.

b. Sifat – sifat balok

Berikut adalah sebuah balok ABCD.EFGH

Gambar 2.3 Balok ABCD.EFGH


(40)

Sifat – sifat balok adalah sebagai berikut :

1. Sisi- sisi balok berbentuk persegi panjang

2. Rusuk rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang

3. Setiap diagonal bidang pada siis yang berhadapan memiliki ukuran sama panjang

4. Setiap diagonal pada balok memiliki ukuran sama panjang

5. Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegi panjang

(Rahaju, 2008:190) c. Jaring – jaring balok

Jaring jaring balok adalah rangkaian persegi panjang yang jika dipadukan akan membentuk suatu balok. (Rahaju, 2008:195)

Gambar 2.4

Balok ABCD.EFGH dan Jaring - jaring nya

d. Luas permukaan balok

Luas permukaan balok adalah jumlah luas seluruh sisi balok. Misalnya, panjang, lebar, tinggi, dan luas permukaan


(41)

balok berturut turut adalah p, l, t, dan L. Maka luas permukaan balok dapat dinyatakan dengan rumus :

L = (2 x luas alas) + (keliling bidang alas x tinggi) = [ 2 x (p x l) + [ 2 x (p + l) x t ]

= 2pl + 2pt + 2lt = 2pl + 2 lt + 2 pt

= 2 (pl + lt + pt) (Marsigit, 2009:196) e. Volume balok

Volume (v) suatu balok dengan panjang p, lebar l, dan tinggi t dapat dinyatakan dengan rumus :

V = p x l x t (Marsigit, 2009:196) D. Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang

Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dari segi pandang siswa merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Supriyono, 2015:7).

Hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang bagi siswa kelas VIII SMP mencakup tentang mengindentifikasi sifat-sifat kubus dan balok


(42)

serta bagian-bagiannya ; membuat jaring jaring kubus dan balok ; menemukan serta menghitung luas permukaan kubus dan balok ; menemukan serta menghitung volume kubus dan balok.

E. Taksonomi tujuan intruksional menurut B.S Bloom

Penyusunan instrumen tes dalam penelitian ini berdasarkan pada taksonomi atau klasifikasi dalam rana kognitif menurut Bloom dan kawan kawan, meliputi:

1. Pengetahuan / knowledge (C1)

Mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan meliputi fakta, kaidah, dan prinsip yang diketahui.

2. Pemahaman / comprehension (C2)

Mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.

3. Penerapan / application (C3)

Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru.

4. Analisa / analysis (C4)

Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.


(43)

Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.

6. Evaluasi / evaluation (C6)

Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu. (Winkel, 1989)

F. Penelitian Sejenis

1. Penelitian yang dilakukan oleh Christina Rinanda Yulitasari

Veraningtyas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) Dalam Pembelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Materi Bangun Ruang Sisi Datar di Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keaktifan siswa-siswi kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten tahun ajaran 2012-2013 dalam pembelajaran matematika pada materi bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map (2) hasil belajar siswa-siswi kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten tahun ajaran 2012-2013 dalam pembelajaran matematika pada materi bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map. Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian kualitatif dengan bantuan kuantitatif dan subjek dalam penelitian ini adalah 31 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes matematika, angket keaktifan siswa, catatan pembelajaran, wawancara,


(44)

dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keaktifan siswa dalam pembelajaran menggunakan model Mind Map menjadi lebih baik yang ditunjukkan pada angkat keaktifan pertama mendapatkan hasil keaktifan 55,11%, keaktifan siswa pada pemberian angket keaktifan kedua 76,67%, dan pemberian angket ktiga 81,67%. (2) hasil belajar siswa meningkat ditunjukkan dari ulangan harian I (fase 1) didapatkan hasil ulangan dengan ketuntasan belajar 51,61% dengan rata rata kelas 64,03 dan pada ulangan harian II (fase 2) didapatkan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa menjadi 66,67% dengan rata rata kelas 69,33.

Berdasarkan penelitian tersebut terdapat beberapa kelemahan yaitu alat dan bahan yang disediakan peneliti kurang lengkap dan materi yang diberikan terlalu banyak sehingga pembelajaran menjadi kurang inovatif. Hal ini, dijadikan acuan bagi penelitian yang akan dilakukan agar memperencanakan pembaharuan pembelajaran dengan melengkapi alat dan bahan kebutuhan Mind Map serta melakukan pembelajaran dengan materi yang lebih sedikit sehingga siswa tidak merasa bosan. 2. Jurnal karya H. Abdul Rojak yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Melalui Model Mind Map (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMP N 3 Kota Cirebon)”. Penelitian dalam jurnal ini bersifat partisipatorik dan kolaboratif dengan menggunakan pendekatan secara kualitatif dan subjek dalam penelitian ini adalah 33 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes matematika. Hasil


(45)

penelitian menunjukkan bahwa (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe mind map dalam konsep berahkirnya masa Orde Baru dan lahirnya Reformasi pada pelajaran IPS di kelas IX B SMP N 3 Cirebon melalui dua siklus mampu meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa secara signifikan. (2) hasil belajar pada siklus I dan siklus II telah menunjukkan hasil yang memuaskan, berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 76, prosentase siswa yang mencapai KKM sejumlah 64%. Demikian pula pada siklus II, prosentase siswa yang mencapai KKM sejumlah 76%.

G. Kerangka Berpikir

Penelitian ini berdasarkan masalah yang dihadapi guru mata pelajaran matematika bahwa hasil belajar pada pokok bahasan bangun ruang dari tahun ke tahun selalu sama. Jumlah siswa yang mampu mencapai nilai KKM tidak lebih dari 50%. Dengan masalah yang ditemui tersebut maka peneliti menawarkan model pembelajaran Mind Map.

Mind Map merupakan suatu model pembelajaran yang sangat baik untuk diterapkan dengan tujuan meningkatkan daya serap siswa dalam memahami konsep serta dapat meningkatkan kreatifitas siswa. Diharapkan dengan adanya model pembelajaran Mind Map, siswa semakin tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat menggunakan Mind Map sebagai alat belajar yang menarik dan dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar.

Pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok, maka para siswa dapat saling bekerjasama dalam memecahkan masalah dan dapat saling


(46)

bertukar pendapat, sehingga siswa semakin aktif dan bersemangat dalam belajar serta akan meningkatkannya hasil belajar siswa. Peneliti memilih menggunakan model pembelajaran Mind Map untuk meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan penelitian sejenis yang telah menunjukkan bahwa model pembelajaran mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas karena penelitian dilakukan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas sehingga meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kolaboratif, dimana peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran matematika setempat dalam menggunakan model pembelajaran mind map pada pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok. Penelitian tindakan kolaboratif ini menggunakan perhitungaan secara kuantitatif, dimana dalam hal ini yang dilihat hanya hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti model pembelajaran mind map yang akan dicobakan. Pembelajaran dengan menggunakan model ini akan diujikan pada satu kelas.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Yogyakarta yang beralamat di Jl. Cik Di Tiro No.29, Terban, Gondokusuman, Kota Yogaykarta, DIY. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Objek penelitian adalah model pembelajaran Mind Map.


(48)

D. Rancangan Penelitian

Peneliti bertindak sebagai guru dalam penelitian ini untuk pengambilan data dan guru setempat mengawasi jalannya pembelajaran serta teman peneliti ikut membantu dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan peneliti.

Peneliti melakukan pembelajaran dengan membuat kelompok diskusi sebanyak 8 kelompok dari 34 siswa sehingga siswa dapat saling bekerjasama dalam terlaksananya pembelajaran menggunakan Mind Map. Siswa akan mengikuti tes hasil belajar sebanyak dua kali di ahkir putaran siklus.

E. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini merupakan penelitian bersiklus. Satu siklus terdiri dari empat kegiatan pokok dan mempunyai target pencapaian hasil belajar dengan persentase yang telah ditetapkan peneliti dengan pertimbangan dari guru setempat.

1. Siklus Pertama

Tabel 3.1 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus I Variabel Kondisi

Awal

Siklus I Hasil belajar - 60% Keterangan: (-) Not Available

Berdasarkan tabel di atas, peneliti merancang kegiatan pembelajaran pada siklus I untuk mengukur hasil belajar pada pokok bahasan kubus dengan beberapa indikator yang sudah ditetapkan untuk dua pertemuan pembelajaran. Berikut rancangan model pembelajaran Mind Map pada siklus I:


(49)

Tabel 3.2 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus I

Siklus I Penjelasan Kegiatan Pokok

Perencanaan Perencanaan adalah rancangan tindakan secara rinci untuk menjelaskan fakta yang terjadi selama penelitian

1. Mengelompokkan siswa secara heterogen menjadi 8 kelompok dengan beranggotakan 4-5 siswa berdasarkan kemampuannya yang dilihat dari hasil ujian materi sebelumnya.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan skenario model pembelajaran Mind Map

3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam model pembelajaran

Mind Map

4. Menyusun instrumen pengumpulan data berupa:

a. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map Siklus I b. Soal tes ahkir siklus I

c. Lembar kuesioner tanggapan siswa Pelaksanaan

Tindakan

Pelaksanaan

tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan

Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal

a. Guru memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa

b. Guru memberikan apersepsi

c. Guru memperkenalkan pembelajaran Mind Map

2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan model pembelajaran mind map:

a. Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran pokok bahasan kubus

b. Guru mengemukakan konsep yang akan ditanggapi siswa

c. Siswa dikelompokkan menjadi 8 kelompok dengan sistem pembagian yang sudah ditentukan

d. Siswa dalam kelompok mencari materi terkait pengertian, sifat-sifat, bagian-bagian, jaring-jaring, luas permukaan dan volume kubus baik dari buku maupun internet kemudian saling berdiskusi terkait materi yang sudah dicari dan mencatat hasil diskusi tersebut.

e. Masing masing kelompok diberikan kertas manila, kertas warna, penggaris, alat tulis, double tip, dan spidol warna


(50)

f. Masing masing kelompok bekerjasama untuk membuat kreatifitasnya dalam menuangkan hasil diskusi materi kedalam bentuk gambar, warna, tulisan, dan garis yang menarik

g. Guru mengevaluasi hasil Mind Map

masing masing kelompok 3. Kegiatan Penutup

a. Siswa menyelesaikan pembuatan

Mind Map kelompok diluar jam

pembelajaran

b. Guru menyampaikan bahwa diahkir pertemuan kedua akan dilaksanakan tes ahkir siklus I

Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal

a. Guru memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa

2. Kegiatan Inti

a. Dua kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil Mind Map pokok bahasan kubus dan kelompok lain menanggapi

b. Guru mengkonfirmasi tepat tidaknya hasil Mind Map terkait konteks pokok bahasan kubus

c. Siswa saling menyimpulkan hasil pembelajaran dengan Mind Map

terkait konteks pokok bahasan kubus dan guru memberikan konsep perbandingan yang lain

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa mengerjakan soal tes ahkir siklus I instrumen I terkait pokok bahasan kubus

b. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu pokok bahasan balok

Pengamatan Pengamatan

dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dilakukan

Pertemuan Pertama

Dua observer akan mengisi masing masing satu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map

siklus I Pertemuan Kedua

Dua observer akan mengisi masing masing satu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map


(51)

2. Siklus Kedua

Tabel 3.3 Target Pencapaian Hasil Belajar Siklus II Variabel Kondisi

Awal

Siklus II Hasil belajar - 85% Keterangan: (-) Not Available

Berdasarkan tabel di atas, peneliti merancang kegiatan pembelajaran pada siklus II untuk mengukur hasil belajar pada pokok bahasan balok dengan beberapa indikator yang sudah ditetapkan untuk dua pertemuan pembelajaran. Rancangan kegiatan pada siklus kedua sama seperti pada siklus pertama. Perbedaannya terletak pada tahap pelaksanaan tindakan, dimana pelaksanaan tindakan siklus kedua berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama dan untuk memperbaiki siklus I. Perbedaan yang lain terletak pada tahap refleksi siklus II. Berikut rancangan model pembelajaran mind map pada siklus II:

Tabel 3.4 Rancangan Model Pembelajaran Mind Map Siklus II Siklus II Penjelasan Kegiatan Pokok

Perencanaan Perencanaan adalah 1. Mengelompokkan siswa secara heterogen Refleksi Tahap ini

dilaksanakan setelah selesai melakukan tindakan dengan cara menganalisis hasil pengamatan dan data yang diperoleh untuk

mengidentifiksi kesalahan dalam pembelajaran yang masih perlu diperbaiki demi pembelajaran yang lebih baik untuk siklus berikutnya

1. Mengadakan evaluasi pelaksanaan pembelajaran

2. Merumuskan masalah pada pelaksanaan siklus I

3. Membuat revisi pada perencanaan tindakan untuk perbaikan pada siklus II yang disempurnakan berdasarkan hasil refleksi


(52)

rancangan tindakan secara rinci untuk menjelaskan fakta yang terjadi selama penelitian

menjadi 8 kelompok dengan beranggotakan 4-5 siswa berdasarkan kemampuannya yang dilihat dari tes hasil belajar siklus I.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan skenario model pembelajaran Mind Map

3. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam model pembelajaran

Mind Map

4. Menyusun instrumen pengumpulan data berupa :

a. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map siklus II b. Soal tes ahkir siklus II

c. Lembar kuesioner tanggapan siswa Pelaksanaan

Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan

implementasi atau penerapan isi rancangan

Pertemuan Ketiga 1. Kegiatan Awal

a. Guru memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa

b. Guru memberikan apersepsi 2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan model pembelajaran mind map:

a. Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran pokok bahasan balok

b. Guru mengemukakan konsep yang akan ditanggapi siswa

c. Siswa dikelompokkan menjadi 8 kelompok baru dengan sistem pembagian yang sudah ditentukan d. Siswa dalam kelompok mencari

materi terkait pengertian, sifat-sifat, bagian-bagian, jaring-jaring, luas permukaan dan volume balok baik dari buku maupun internet kemudian saling berdiskusi terkait materi yang sudah dicari dan mencatat hasil diskusi tersebut.

e. Masing masing kelompok diberikan kertas manila, kertas warna, penggaris, alat tulis, double tip, dan spidol warna

f. Masing masing kelompok bekerjasama untuk membuat kreatifitasnya dalam menuangkan hasil diskusi materi kedalam bentuk gambar, warna, tulisan, dan garis


(53)

yang menarik

g. Guru mengevaluasi hasil Mind Map

masing masing kelompok 3. Kegiatan Penutup

c. Siswa menyelesaikan pembuatan

Mind Map kelompok diluar jam

pembelajaran

d. Guru menyampaikan bahwa diahkir pertemuan keempat akan dilaksanakan tes ahkir siklus II

Pertemuan Kempat 1. Kegiatan Awal

a. Guru memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa

2. Kegiatan Inti

a. Satu kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil Mind Map pokok bahasan balok dan kelompok lain menanggapi

b. Guru mengkonfirmasi tepat tidaknya hasil Mind Map terkait konteks pokok bahasan balok

c. Siswa saling menyimpulkan hasil pembelajaran dengan Mind Map

terkait konteks pokok bahasan balok dan guru memberikan konsep perbandingan yang lain

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa mengerjakan soal tes ahkir siklus II instrumen II terkait pokok bahasan balok

b. Siswa mengisi kuesioner tanggapan siswa

Pengamatan Pengamatan dilakukan

bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan dilakukan

Pertemuan Ketiga

Dua observer akan mengisi masing masing satu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map

siklus II

Pertemuan Keempat

Dua observer akan mengisi masing masing satu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Mind Map

siklus II Refleksi Tahap ini

dilaksanakan setelah selesai melakukan

tindakan dengan cara menganalisis hasil pengamatan

1. Membagikan kuesioner tanggapan siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan hasil belajar siswa


(54)

dan data yang diperoleh untuk mengidentifiksi kesalahan dalam pembelajaran yang masih perlu diperbaiki demi pembelajaran yang lebih baik untuk siklus berikutnya

F. Bentuk Data

1. Data Keterlaksanaan Proses Model Pembelajaran Yang Menggunakan Mind Map

Data keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II berupa data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada setiap pertemuan pembelajaran. Data pada siklus I akan digunakan untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map pada siklus I yang sesuai dengan rancangan pada RPP dan acuan dalam perbaikan perencanaan pembelajaran pada siklus II. Data pada siklus II ini akan digunakan untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map yang sesuai dengan rancangan pada RPP.

2. Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa berupa data kuantitatif, sehingga hasil belajar siswa yang dilihat pada penelitian ini berupa nilai tes pada siklus I instrumen tes I dan siklus II intrumen tes II. Tes berupa soal pilihan ganda yang disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai dalam pokok bahasan kubus dan balok. Data hasil belajar siswa ini akan


(55)

digunakan untuk melihat apakah pemanfaatan Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa

3. Data Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Yang Memanfaatkan Mind Map

Data tanggapan siswa berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa diahkir siklus II. Data ini akan digunakan untuk melihat bagaimana tanggapan siswa setelah mengikuti pemanfaatan model pembelajaran Mind Map. G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode tes dalam mengukur hasil belajar siswa secara individu untuk menguji tingkat keberhasilan model pembelajaran yang diterapkan. Sedangkan pemberian kuesioner terhadap siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang dilakukan. Metode observasi untuk menjadi acuan dalam perbaikan siklus dan mengetahui keterlaksanaan pembelajaran

a. Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map pada siklus I sehingga dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki siklus II serta untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map pada siklus II. b. Tes Hasil Belajar


(56)

Instrumen hasil belajar siswa ini berupa tes tertulis pilihan ganda yang akan diberikan pada ahkir putaran pada siklus I dan siklus II. Tes hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan model pembelajaran Mind Map. Instrumen hasil belajar siswa ini terdiri dari dua instrumen, instrumen I terkait pokok bahasan kubus dan instrumen II terkait pokok bahasan balok. Masing-masing instrumen berbentuk soal pilihan ganda dengan 20 nomor soal yang disusun peneliti bersama dosen pembimbing.

c. Penyebaran Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk melihat tanggapan siswa dalam pemanfaatan model pembelajaran Mind Map. Siswa mengisi lembar kuesioner diahkir putaran siklus II. Lembar kuesioner terdiri dari kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup tanggapan siswa terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Peneliti memberikan lima pilihan jawaban pada angket tanggapan siswa yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu–Ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan kuesioner terbuka tanggapan siswa terdiri dari pilihan membantu atau tidak membantu disertai dengan isian alasan sesuai dengan pendapat masing masing siswa.


(57)

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini ada dua macam instrumen yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian:

a. Instrumen Pembelajaran

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana kegiatan pembelajran untuk satu pertemuan atau lebih. RPP ini dirancang sebanyak empat pertemuan pembelajaran dengan jumlah waktu pertemuan pertama 2x40 menit, pertemuan kedua 3x40 menit, pertemuan ketiga 2x40 menit, dan pertemuan keempat 3x40 menit. RPP model pembelajaran Mind Map Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada Lampiran A1. Beberapa komponen dalam RPP:

Materi pembelajaran : Bangun Ruang Sisi Datar Standar kompetensi :

5. Memahami sifat – sifat kubus, balok, primsa, limas dan bagian bagiannya serta menentukkan ukurannya

Kompetensi Dasar:

5.1 Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, primsa, dan limas serta bagian bagiannya.


(58)

5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Indikator:

1. Memahami pengertian bangun ruang sisi datar 2. Mengidentifikasi sifat – sifat kubus dan balok

3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bagian - bagian bangun ruang kubus dan balok

4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jaring jaring bangun ruang kubus dan balok

5. Menentukkan rumus luas permukaan kubus dan balok 6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas

permukaan kubus dan balok

7. Menentukkan rumus volume kubus dan balok

8. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok

9. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaaan dan volume kubus dan balok

b. Instrumen Penelitian

1) Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Mind Map

Instrumen keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru dikelas dalam mengembangkan model pembelajaran Mind Map yang akan


(59)

diisi oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut kisi kisi lembar observasi model pembelajaran Mind Map.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Instrumen lembar observasi terlampir pada Lampiran A.2 2) Soal Tes Hasil Belajar

Peneliti menggunakan soal tes hasil belajar yang diberikan pada setiap ahkir putaran pada siklus I dan siklus II. Soal Tes hasil belajar ini berupa soal pilihan ganda. Penilaian digunakan untuk melihat adanya peningkatan dari siklus I dan siklus II dalam pemanfaatan model pembelajaran Mind Map dikelas. Berikut kisi-kisi soal tes hasil belajar siswa siklus I dan siklus II.

Fakta Yang Diamati Hasil Pengamatan Penerapan model pembelajaran Mind Map

pada pokok bahasan bangun ruang Proses pembelajaran dengan model pembelajaran Mind Map

Media penunjang model pembelajaran

Mind Map

Manfaat model pembelajaran Mind Map terhadap konsep dan rumus


(60)

Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Tes Siklus I Pada Pokok Bahasan Kubus Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor Soal

C1 C2 C3 C4 C5 C6 Memahami sifat

– sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian – bagiannya, serta menentukkan ukurannya

5.1

Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas, serta bagian

– bagiannya

5.2 Membuat jaring jaring kubus, balok, prisma, dan limas 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas

Kubus 5.1.1 memahami pengertian bangun ruang sisi datar

1 5.1.2 mengidentifikasi sifat – sifat kubus 2 3 4 5.1.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan bagian - bagian bangun ruang kubus

5 6 5.2.1 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan jaring jaring bangun ruang kubus

7 8

9 5.3.1 menentukan luas permukaan kubus 10 5.3.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan luas permukaan kubus

11 13

12 5.3.3 menentukan rumus volume kubus 14

5.3.4 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus

15 16 17 5.3.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan luas permukaaan dan volume kubus

19 20 18 Instrumen tes hasil belajar siklus I terlampir pada Lampiran A.3


(61)

Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Tes Siklus II Pada Pokok Bahasan Balok Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor Soal

C1 C2 C3 C4 C5 C6 Memahami sifat

– sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian – bagiannya, serta menentukkan ukurannya

5.1

Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas, serta bagian

– bagiannya

5.2 Membuat jaring jaring kubus, balok, prisma, dan limas 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas

Balok 5.1.1 memahami pengertian bangun ruang sisi datar

1 5.1.2 menyelesaikan masalah berkaitan dengan

sifat – sifat bangun ruang balok

2 3 4 5.1.3 menyelesaikan masalah berkaitan dengan

bagian - bagian bangun ruang balok

5 6 5.2.1 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan jaring jaring bangun ruang balok

7 8

9 5.3.1 menentukan luas permukaan balok 10 5.3.2 menentukan solusi dari permasalahan luas

permukaan balok

11 13

12 5.3.3 menentukan rumus volume balok 14

5.3.4 menentukan solusi dari permasalahan volume balok

15 16 17 5.3.5 menentukan solusi dari permasalahan

yang terkait gabungan luas permukaaan dan volume balok

19 20 18


(62)

3) Kuesioner

Kuesioner ini diberikan kepada siswa setelah pokok bahasan balok selesai diajarkan dan setelah siswa selesai mengikuti tes hasil belajar siklus II. Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan yang mengharapkan jawaban siswa terkait tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Mind Map yang telah berlangsung.

Kuesioner ini terdapat 10 butir pernyataan yang terdiri dari 5 penyataan positif dan 5 pernyataan negatif dengan 5 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1 sampai 5 serta terdapat pilihan pernyataan terbuka dengan cara memilih membantu atau tidak membantu disertai dengan alasannya. Berikut adalah kisi-kisi lembar kuesioner terkait tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang memanfaatkan Mind Map.

Tabel 3.8 Kisi Kisi Kuesioner Tanggapan Siswa Variabel

penelitian

Indikator No. Pernyataan Pernyataan

positif

Pernyataan negatif Respon

siswa

Memahami rumus dan konsep dengan lebih baik

1 3

Menjadi lebih kreatif 2 4 Pembelajaran menarik 5 9 Kelancaran berproses 6 8 Memusatkan perhatian 10 7


(63)

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Mind Map

Observasi dilakukan pada saat pembelajaran penalaran Mind Map berlangsung. Observasi bertujuan untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran Mind Map Hasil observasi dianalisis secara deskriptif sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan observer.

2. Analisis Data Tes Hasil Belajar

a. Data tes hasil belajar siswa pada siklus I instrumen tes I

Nilai yang diperoleh pada masing masing soal diberi skor dengan pedoman penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.9 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus I No.

Soal

Skor Maksimum

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

9 1

10 1

11 1

12 1

13 1

14 1

15 1

16 1

17 1

18 1

19 1


(64)

Skor total

20

Nilai tes dihitung dengan menggunakan rumus:

� = � ×

Untuk melihat nilai rata rata menggunakan rumus: ̅ =∑��= �

Dengan: ̅ = rata-rata data n = banyaknya data

� = data, untuk i = 1, 2, 3, ..., n.

Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) pada mata pelajaran matematika adalah 75. Dengan demikian, siswa yang memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75 dikatakan tuntas dan siswa yang memperoleh nilai hasil belajar < 75 dikatakan tidak tuntas.

Untuk melihat persentase ketuntasan belajar menggunakan rumus:

Persentase tuntas = a wa ya a

a a wa× % Persentase tidak tuntas = a wa ya a a

a a wa ×

%

b. Data Tes hasil belajar siswa pada siklus II instrumen tes II

Nilai yang diperoleh pada masing masing soal diberi skror dengan pedoman penilaian sebagai berikut.


(65)

Tabel 3.10 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus II No. Soal Skor

maksimum

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 1

7 1

8 1

9 1

10 1

11 1

12 1

13 1

14 1

15 1

16 1

17 1

18 1

19 1

20 1

Skor total

20

Nilai tes dihitung dengan menggunakan rumus:

� = � ×

Untuk melihat nilai rata rata menggunakan rumus: ̅ =∑��= �

Dengan: ̅ = rata-rata data n = banyaknya data

� = data, untuk i = 1, 2, 3, ..., n.

Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) pada mata pelajaran matematika adalah 75. Dengan demikian, siswa yang


(66)

siswa yang memperoleh nilai hasil belajar ≤ 75 dikatakan tidak tuntas.

Untuk melihat persentase ketuntasan belajar menggunakan rumus:

Persentase tuntas = a wa ya a

a a wa× % Persentase tidak tuntas = a wa ya a a

a a wa ×

%

3. Analisis Data Kuesioner

Kuesioner Tertutup dalam penelitian ini terdiri dari 10 pernyataan. Pedoman penskoran untuk setiap pernyataan positif dan pernyataan negatif adalah sebagai berikut.

Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Kuesioner Tanggapan Siswa Jawaban

Siswa

Skor Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif

SS 5 1

S 4 2

R 3 3

TS 2 4

STS 1 5

Sumber: Sugiyono, (2012:135)

Untuk menentukkan kriteria tanggapan siswa, data yang diperoleh akan dicari rentang skornya dengan langkah sebagai berikut:

a. Menentukkan jangkauan data

Skor maksimal yang mungkin diperoleh = nilai data terbesar Skor minimum yang mungkin diperoleh = nilai data terkecil Jangkauan = nilai data terbesar – nilai data terkecil


(67)

b. Menentukkan banyaknya kelas (k) K = 1 + 3,3 log n

c. Menentukkan panjang kelas (p) p =banyak kelasjangkauan

d. Menentukkan batas bawah, batas atas, dan kelas interval.

Dari perhitungan yang telah didapat, diperoleh kriteria tanggapan siswa sebagai berikut.

Tabel 3.12 Kriteria Hasil Penskoran Kuesioner Skor Yang Diperoleh Kriteria Tanggapan Siswa

10 – 18 Sangat Tidak Setuju 19 – 27 Tidak Setuju 28 – 36 Ragu – ragu 37 – 45 Setuju 46 – 54 Sangat Setuju

Siswa dapat dikatakan memberi tanggapan positif terhadap model pembelajaran mind map apabila skor total yang diperoleh dari kuesioner tidak kurang dari 37 dengan kata lain siswa yang tergolong dalam kriteria Setuju atau Sangat Setuju lebih memberikan tanggapan Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS) pada pernyataan positif, sedangkan pada pernyataan negatif siswa lebih banyak memberikan tanggapan Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Hasil penskoran secara keseluruhan dihitung dengan cara :

� ℎ


(68)

Kuesioner pernyataan terbuka dalam penelitian ini akan dirangkum untuk mewakili pilihan yang diberikan siswa antara membantu atau tidak membantu serta alasan yang diberikan.

I. Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator keberhasilan model pembelajaran mind map dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar

Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siswa Siklus Persentase siswa

yang mencapai KKM (nilai ≥75)

Keterangan

Siklus I 60% Berhasil Siklus II 85% Berhasil

Peneliti menentukkan target pencapaian hasil belajar sesuai dengan pertimbangan dari guru matematika, dimana pada siklus I peneliti menetapkan 60% dikarenakan pada tahun sebelumnya < 50% siswa yang tuntas dan pada siklus II peneliti menetapkan 85% dikarenakan akan melihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II.

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Adapun prosedur yang dilaksanakan untuk penelitian ini adalah : 1. Persiapan penelitian

Sebelum melaksanakan observasi, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran SMP Negeri 1 Yogyakarta secara lisan. Setelah mendapatkan izin, peneliti mengajukan surat izin penelitian yang nantinya akan diberikan


(69)

kepada pihak sekolah. Peneliti akan melakukan observasi dan penyusunan proposal sambil menunggu surat izin penelitian selesai dibuatkan.

2. Pelaksanaan penelitian a. Penyusunan Proposal

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan proposal yang memuat BAB I, BAB II, dan BAB III. Pelaksanaan penelitian ini dapat dilaksanakan dengan persetujuan dosen pembimbing. Peneliti akan terus melakukan konsultasi dan bimbingan rutin dengan dosen pembimbing untuk penyusunan proposal sampai pada akhirnya dapat dipastikan bahwa penelitian ini menjawab permasalahan yang akan diteliti. b. Pembuatan Instrumen

Instrumen merupakan bentuk kesiapan peneliti untuk melaksanakan penelitian. Dalam hal ini peneliti membuat instrumen sebagai berikut:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Menyusun instrumen observasi keterlaksanaan model

pembelajaran Mind Map.

3) Menyusun kuesioner tanggapan siswa tentang pemanfaatan model pembelajaran Mind Map.

4) Menyusun soal tes ahkir siklus I instrumen I. 5) Menyusun soal tes ahkir siklus II instrumen II.


(70)

c. Pengambilan Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Peneliti memberikan instrumen observasi terkait keterlaksanaan pembelajaran kepada observer pada setiap pertemuan pembelajaran.

d. Pengambilan Data Tes

Pengambilan data tes terdiri dari tahapan berikut :

1) Peneliti melakukan model pembelajaran mind map dalam pokok bahasan kubus pada siklus I dan pokok bahasan balok pada siklus II sesuai dengan rancangan penelitian tindakan kelas yang telah dibuat dan RPP yang sudah disiapkan. 2) Peneliti melakukan tes siklus I menggunakan instrumen tes I

terkait pokok bahasan kubus diahkir putaran siklus I

3) Peneliti melakukan tes siklus II menggunakan instrumen tes II terkait pokok bahasan balok diahkir putaran siklus I e. Pengambilan Data Tanggapan Siswa

Peneliti membagikan instrumen kuesiner tanggapan siswa diahkir putaran siklus II setelah siswa sudah menyelesaikan tes hasil belajar siklus II.

3. Analisis Data Penelitian

Peneliti melakukan analisis data yang telah diperoleh bersamaan dengan pelaksanaan penelitian di kelas VIII H SMP N 1 Yogyakarta. Data yang dianalisis adalah hasil pengamatan keterlaksanaan


(71)

pembelajaran, tes hasil belajar siklus I dan tes hasil belajar siklus II, serta kuesioner tanggapan siswa.

K. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penjadwalan waktu pelaksanaan penelitian disusun sebagai berikut: Tabel 3.14 Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian No Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

1. Desember 2017 Menghubungi guru mata pelajaran matematika SMP N 1 Yogyakarta untuk meminta ijin melakukan penelitian

2. Februari 2017 Wawancara dengan guru mata pelajaran matematika SMP N 1 Yogyakarta

3. Maret 2017 Penyerahan Surat dari Universitas dan Bapeda

4. April 2017 Melaksanakan pembelajaran Mind Map

dengan melakukan observasi keterlaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan tes hasil belajar serta pengisian kuesioner tanggapan siswa

6. April - Mei 2017 Analisis lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes hasil belajar, dan kuesioner tanggapan siswa


(72)

52 BAB IV

DESKRIPSI PEMBELAJARAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Penelitian

Peneliti menanyakan kepada guru mata pelajaran matematika di SMP N 1 Yogyakarta terkait hasil belajar siswa yang bermasalah pada materi semester genap di kelas VIII. Guru menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun hasil belajar siswa terkait pokok bahasan bangun ruang sisi datar selalu bermasalah, maka peneliti menawarkan suatu model pembelajaran baru yang belum pernah diujikan dalam kelas tersebut. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIIIH dengan jumlah siswa 28 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki laki dan 14 siswa perempuan . Peneliti kemudian merancang instrumen penelitian dengan validasi konstruk oleh dosen pembimbing dan guru matematika setempat. Instrumen yang digunakan muntuk melihat hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar, sedangkan untuk melihat tanggapan siswa digunakan kuesioner. Selain itu, digunakan juga lembar observasi yang dilakukan oleh observer yaitu teman peneliti untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran Mind Map yang telah direncanakan dalam RPP.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dalam pembelajaran matematika yang dilaksanakan dikelas VIIIH akan dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I


(73)

terdiri dari dua pertemuan pembelajaran terkait pokok bahasan kubus dan siklus II terdiri dari dua pertemuan pembelajaran terkait pokok bahasan balok dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map.

Pada pelaksanaan pembelajaran tersebut, peneliti mempersiapkan kelengkapan instrumen pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Model Pembelajaran Mind Map. RPP tersebut dirancang untuk tiga KD dengan 8 indikator dalam pokok bahasan kubus dan balok sebanyak 4 pertemuan ( 10 x 45 menit). Dalam pembelajaran ini peneliti berperan sebagai guru yang membimbing siswa dalam pembuatan Mind Map. Selama proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan model pembelajaran Mind Map yang telah disiapkan oleh peneliti. Adapun perincian kegiatan pembelajaran dalam masing masing siklus adalah sebagai berikut.

a. Siklus I

1) Pertemuan Pertama (2x40 menit)

Pembelajaran dalam pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 12 April 2017 pukul 09.05 – 10.25. Pada pertemuan ini siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran sebanyak 34 siswa kemudian peneliti menetapkan 8 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang sudah dibagi berdasarkan hasil belajar siswa sebelumnya dan dengan pertimbangan guru mata pelajaran, kemudian siswa mulai duduk berkelompok sesuai dengan kelompoknya. Di awal kegiatan,


(74)

peneliti menjelaskan segala aspek tentang Mind Map beserta contoh Mind Map untuk memberikan inspirasi bagi masing masing kelompok dalam membuat Mind Map. Kemudian peneliti menjelaskan langkah langkah pembelajaran dengan model pembelajaran Mind Map. Setelah semua kelompok sudah memahami Mind Map dan model pembelajaran Mind Map kemudian peneliti membagikan kertas manila, kertas warna, spidol warna dan penggaris kepada setiap kelompok. Kemudian masing masing kelompok bertugas untuk membuat Mind Map pada pokok bahasan kubus terkait dengan pengertian, sifat – sifat, bagian – bagian, jaring – jaring, luas permukaan, dan volume kubus. Setiap kelompok diperbolehkan untuk mencari materi lewat buku maupun gadget masing masing. Kemudian kelompok akan berdiskusi untuk mencatat hasil diskusi dan mengembangkannya kedalam bentuk Mind Map. Setiap anggota kelompok bekerja sesuai dengan tugas yang sudah dibagi, apabila salah satu anggota kelompok mengalami kesulitan maka langsung menanyakan ke teman sekelompoknya ataupun ke kelompok lain. Selain itu ada juga yang langsung menanyakan ke guru. Dalam proses pembuatan Mind Map masing masing kelompok bekerjasama dengan baik dan sedikit ramai dikarenakan ada siswa yang tidak cocok dengan kelompoknya jadi keadaan kelas kurang kondusif. Sebelum pelajaran usai, peneliti meminta kelompok untuk melanjutkan pembuatan Mind Map di luar


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 JORLANG HATARAN T.A 2014/2015.

0 3 25

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN Penggunaan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (PTK Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Pada Siswa Kelas VIII Internasional Semester

0 3 15

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BALOK (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Surakarta).

0 2 8

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN URETSUSU PADA SISWA KELAS VIII SMP AL-ISLAM KALIJAMBE PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK.

0 1 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA DAN PRESTASI SISWA PADA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN VOLUME BALOK ( PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gunem ).

0 1 6

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK (PTK Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gatak, Sukoharjo Tahun 2010/ 2011 ).

0 0 6

MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI SMP NEGERI 1 TAWANGMANGU KELAS VII TAHUN AJARAN 2004/2005.

0 1 15

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 8A Khusus Olahraga (KKO) SMP N 1 Kalasan pada materi kubus dan balok tahun ajaran 2016/2017.

0 4 267

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C tahun ajaran 2015/2016 SMP Maria Immaculata Yogyakarta pada pokok bahasan kubus dan balok dengan menggunakan metode kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD).

0 0 182

Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Yos Sudarso Sokaraja Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 189