Intelektual Menabuh Genderang Perang

Intelektual Menabuh Genderang Perang

Tim Media Kerja Budaya Serangan teroris ke gedung WTC dan Pentagon 11 Septem ber 20 0 1 m em icu gelom bang reaksi

yang hebat. Pem erintah Am erika Serikat langsung m em balas dengan serangan ke Afghanistan yang berkem bang m enjadi perang m elawan terorism e di seluruh dunia, term asuk m engejar gerilyawan Moro di Filipina dan m engejar . Sebagian intelektual yang m enjadi bagian establishm en t m enjalankan tugasnya, m endukung sikap keras pem erintahnya.

Dalam surat terbuka berjudul "Mengapa kita berperang?" 60 sarjana dan intelektual, term asuk Daniel Moynihan, Francis Fukuyam a, Sam uel Huntington dan Theda Skocpol, m em beri pem belaan m oral dan filsafat bagi perang baru yang dikobarkan pem erintahnya. Dikatakan, "ada saatnya sebuah bangsa perlu m em pertahankan dirinya dengan senjata. Karena perang adalah m asalah serius, yang m elibatkan pengorbanan jiwa m anusia, m aka akal sehat m enuntut m ereka yang m elancarkan perang itu m em iliki alasan m oral yang jelas, untuk m enjelaskan kepada orang lain, dan kepada warga dunia, prinsip-prinsip yang m ereka bela."

Surat itu selanjutnya m enjelaskan "prinsip-prinsip" yang m ereka bela dan berkesim pulan bahwa keputusan AS untuk m em erangi terorism e dengan m em bunuh ribuan orang Afghanistan dalam pertem puran pertam anya adalah tepat. Kaum intelektual ini m enggam barkan "perang suci peradaban m elawan terorism e", tapi lupa m enyebut bahwa kaum teroris yang diperangi tidak lain adalah anak-anak kebijakan AS sendiri di m asa lam pau.

Para sarjana terkem uka ini lupa m enjelaskan latar belakang historis dari perang di Asia Tengah dan kepentingan ekonom i yang antara lain m endorong pem erintahan Bush m engirim pasukannya ke sana. Sebaliknya, seperti keheranan m ereka bertanya, "Kenapa kam i m enjadi sasaran serangan penuh kebencian itu? Kenapa m ereka yang akan m em bunuh kita itu berbuat dem ikian?"

Bukan jawaban yang dicari. Pertanyaan retorik ini hanya dibuat untuk m em perkuat dukungan terhadap perang m elawan terorism e. Mereka tahu bahwa serangan teroris itu terkait dengan sejarah cam pur tangan AS di Asia Tengah selam a 25 tahun terakhir. Kelom pok Osam a bin Laden, Al Qaeda dan sebagainya lahir dari langkah Zbigniew Brzezinski, penasehat keam anan presiden J im m y Carter yang m enghasut dan m em persenjatai kelom pok-kelom pok Islam m elawan rezim Afghanistan yang pro-Soviet.

Persoalan m enjadi lebih jelas kalau kita lihat keterlibatan AS di Tim ur Tengah, seperti kudeta di Iran tahun 1953 untuk m enggulingkan rezim nasionalis kiri Mossadeq yang m engantar Shah Iran m enjadi diktator, invasi ke Lebanon 1953, dukungan m iliter, ekonom i dan politik terhadap negara Israel yang berhadapan dengan Palestina, pem bom an Beirut oleh kapal perang AS 198 3, perang terhadap Irak dan sanksi ekonom i yang m em akan korban ratusan ribu jiwa.

Intelektual ternam a yang m enyerukan perang sekarang bukan tidak tahu sem ua itu. Brzezinski sendiri adalah bagian establishm ent itu. Theda Skocpol, penulis buku Negara dan Revolusi Sosial, yang ikut m enandatangani surat itu sem asa kuliah di Universitas Harvard terlibat gerakan m enentang Perang Vietnam yang disebutnya "perang brutal AS m elawan rakyat Vietnam ". Tapi sekarang ia m endukung perang m elawan Afghanistan dan terorism e yang sam a brutalnya dan orang-orang sam a yang m elancarkan "perang brutal" m elawan Vietnam puluhan tahun lalu.

Kontroversi Gen Manusia Unggul

T im M e dia K e rja Buda ya : Hilmar Farid, M. Fauzi, Sentot Setyosiswanto, Razif.

INDEX | ARSIP | EDISI ONLINE | HALAMAN NASKAH | LINKS Tentang MKB | Email

©2003, Media Kerjabudaya Online. http://mkb.kerjabudaya.org

e-mail: [email protected] design & maintenance: nobodycorp. internationale unlimited