12 6.
Kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan mencatat hasil Strategi WO dalam sel yang ditentukan.
7. Kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan mencatat hasil Strategi
ST dalam sel yang ditentukan. 8.
Kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan mencatat hasil Strategi WT dalam sel yang ditentukan.
Tabel 11.
Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats SWOTmatrix IFE
Strengths S Daftar kekuatan
Weaknesses W Daftar kelemahan
EFE Opportunities O
Daftar peluang Strategi SO
Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO Atasi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang
Threats T
Daftar ancaman Strategi ST
Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman
Strategi WT Meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Sumber: David 2009
6. Analytical Hierarchy Process AHP
Metode Analitycal Hierarchy Process AHP terbagi menjadi delapan
langkah Saaty 1993, yaitu : 1.
Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan yang diinginkan. Fokus dari analisis ini adalah identifikasi persoalan dengan melakukan analisa
atau pemahaman yang mendalam terhadap persoalan yang dihadapi dan ingin dipecahkan, dapat dilakukan dengan cara wawancara kepada
informan Proses selanjutnya adalah pengidentifikasian dan pemilihan elemen-elemen yang akan masuk komponen sistem dalam struktur AHP
nantinya.
2. Membuat struktur hierarki dari sudut pandang manajemen secara
menyeluruh. Setelah komponen-komponen dari fokus analisis diketahui, lalu dilakukan pembuatan hierarki. Hierarki merupakan abstraksi struktur
suatu sistem yang mempelajari fungsi interaksi antar komponen dan dampaknya terhadap sistem. Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling
berkaitan. Struktur hierarki disusun berdasarkan jenis keputusan yang akan diambil berdasarkan sudut pandang dari tingkat puncak sampai ke tingkat
dimana digunakan campur tangan untuk memecahkan persoalan tersebut. Pembuatan hierarki bertujuan untuk mengetahui tingkatan-tingkatan
analisis. Pada umumnya hierarki tersusun dari fokus atau cita-cita utama, faktor atau kriteria masalah, aktor atau pelaku, tujuan yang ingin dicapai,
dan skenario atau alternatif tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan.
3. Membuat matriks banding berpasang untuk kontribusi atau pengaruh
setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang berpengaruh yang berada setingkat diatasnya. Dalam matriks ini, pasangan-pasangan elemen
dibandingkan dan jika satu elemen tidak berkontribusi lebih dari elemen lainnya, elemen yang lainnya ini pasti berkontribusi lebih dari elemen itu.
Tabel 12 memberikan penjelasan rinci mengenai nilai skala banding yang digunakan.
13
Tabel 12. Nilai skala banding Analytical Hiearachy Process AHP
Intensitas Pentingnya
Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya
Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat itu
3
Elemen yang satu sedikit lebih penting ketimbang yang lainnya
Pengalaman dan
pertimbangan sedikit
menyokong satu elemen atas yang lainnya
5
Elemen yang satu esensial atau sangat penting ketimbang elemen
yang lainnya Pengalaman
dan pertimbangan dengan kuat
menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya
7
Satu elemen jelas lebih penting dari elemen yang lainnya
Satu elemen dengan kuat disokong dan dominasinya
terlihat dalam praktek
9
Satu elemen mutlak lebih penting ketimbang elemen yang lainnya
Bukti yang
menyokong elemen yang satu atas yang
lain memiliki
tingkat penegasan tertinggi yang
mungkin menguatkan
2,4,6,8
Nilai-nilai di
antara kedua
pertimbangan yang berdekatan Kompromi diperlukan antara
dua pertimbangan
Kebalikan
Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila
dibandingkan dengan i.
Sumber: Saaty 1993
4. Mendapatkan
semua pertimbangan
yang diperlukan
untuk mengembangkan perangkat matriks di langkah tiga. Setelah matriks
banding berpasangan antar elemen dibuat, dilakukan penilaian antar setiap elemen pada kolom ke-i dengan setiap elemen pada baris ke-j. Penilaian
antar elemen tersebut dilakuk an dengan pertanyaan: “seberapa kuat elemen
baris ke-i didominasi, dipengaruhi, dipenuhi, atau diuntungkan oleh fokus di puncak hierarki, dibandingkan dengan kolom ke-
j?” jika unsur-unsur yang diperbandingkan merupakan suatu peluang atau waktu, maka
pertan yaannya adalah “seberapa lebih mungkin suatu unsur baris ke-i
dibandingkan dengan unsur kolom ke- j, sehubungan dengan fokus?”.
Untuk mengisi matriks banding berpasangan, pengisian matriks hanya dilakukan untuk bagian di atas garis diagonal dari kiri ke kanan bawah.
5. Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang
diagonal utama. Angka 1 sampai 9 digunakan apabila Fi lebih mendominasi atau mempengaruhi sifat fokus puncak hierarki x
dibandingkan dengan Fj, namun bila Fi kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat X dibandingkan Fj, maka digunakan angka
kebalikannya. Matriks di bawah garis diagonal utama diisi dengan nilai- nilai kebalikannya.