Uji Ekonometrika Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil estimasi di atas maka dapat di susun model analisis faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan cengkeh di Indonesia sebagai berikut: QdC = 39755 - 0,164 PC + 0,232 NpRk - 102 NiRk - 154 D + 0,393 QdC -1 Langkah selanjutnya setelah mendapatkan parameter-parameter estimasi adalah melakukan berbagai macam pengujian terhadap parameter estimasi tersebut.

5.3. Uji Ekonometrika

Berdasarkan hasil regresi, dengan melakukan pengujian terhadap permasalahan-permasalahan yang biasa dihadapi dalam menggunakan OLS. Pengujian tersebut dilakukan melalui:

a. Uji Normalitas

Keluaran dari uji normalitas berupa plot peluang normal dari data yang di uji disertai dengan garis bantu bersamaan dengan keluaran hasil statistik. Berdasarkan Lampiran 8, titik-titik sisaan mendekati garis lurus seperti hasil yang didapatkan dari eksplorasi kenormalan sisaan lewat plot normal. Kemudian uji Anderson-Darling dihasilkan statistik uji A 2 sebesar 1,614 dengan nilai p-value kurang dari 0,005. Dengan demikian untuk taraf nyata α sebesar lima persen, maka hipotesis H di tolak. Artinya error dari model tidak menyebar normal. Hal ini relatif sering terjadi apabila jumlah observasi sangat terbatas, seperti pada penelitian ini.

b. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah ada variabel yang diamati mengandung informasi yang lebih dibandingkan dengan variabel yang lainnya. Dengan demikian, pengamatan ini seharusnya mendapatkan bobot yang lebih besar dibandingkan yang lain. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan metode kuadrat terkecil terboboti. Plot sisaan yang dapat dipergunakan untuk pengujian heteroskedastisitas adalah plot antara sisaan dengan dugaan respon. Apabila ragam sisaan homogen, maka seharusnya plot antara sisaan tersebut tidak memiliki pola apapun. Sedangkan apabila ragam sisaan tidak homogen, maka plot sisaan tersebut akan berpola. Berdasarkan hasil uji Residuals Versus the Fitted Values Lampiran 7 dapat disimpulkan bahwa model regresi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan cengkeh industri rokok kretek di Indonesia tidak mengandung masalah heteroskedastisitas yang dapat di lihat dalam lampiran uji heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas