sebagai dasar dalam proses penelitian ini. Observasi dalam penelitian ini berkembang secara fleksibel dan sesuai dengan kondisi dan keadaan narasumber
penelitian.
3.5.2 Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan
penyelidikan. Hadi dalam Rahayu dan Ardani, 2004: 63. Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara dengan pedoman umum dimana dalam proses
wawancara peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan,
bahkan mungkin tanpa menggunakan pertanyaan eksplisit melainkan hanya sebagai pengingat. Dengan melakukan wawancara dengan narasumber penelitian
juga dapat meningkatkan interaksi antara peneliti dengan informan, sehingga diharapkan adanya keterbukaan dari informan.
Dalam melakukan wawancara, percakapan dilakukan oleh dua pihak yaitu peneliti yang mewawancari atau yang mengajukan pertayaan interviewer serta
informan penelitian sebagai orang yang diwawancarai atau menjawab pertayaan dari intervieweer yaitu disebut dengan interviewee. Dalam wawancara, peneliti
tidak hanya percaya dengan apa yan dikatakan oleh informan pertama, akan tetapi juga perlu mengecek dengan kenyataan yang telah dilakukan dengan observasi.
Selain itu juga perlu adanya informasi dari informan lain agar informasi dapat dipercaya. Dalam wawancara terdapat beberapa macam wawancara, tetapi
dalam penelitian ini, peneiliti menggunakan wawancara terstruktur. Dalam
wawancara terstruktur ini, peneliti diharuskan untuk membuat kerangka atau garis besar mengenai pertayaan yang akan diajukan. Kerangka atau garis besar dalam
wawancara hanyalah berisi petunjuk tentang proses serta isi dari wawancara, dan diharapkan dengan adanya kerangka ini peneliti tidak keluar dari permasalahan
yang hendaknya ditanyakan dan untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup. Pedoman wawancara juga dalam
pelaksanaanya fleksibel, pertanyaan disesuaikan dengan kondisi informan. Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, peneliti memiliki bukti telah
melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka diperlukan bebrapa alat seperti HP recorder untuk merekam semua kegiatan wawancara
kemudian buku catatan berfungsi untuk mencatat terkait hal-hal penting pada proses penelitian.
Berikut pedoman wawancara kepatuhan penderita DM tipe 2 dalam menjalani terapi olahraga dan diet.
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara
Unit-Unit Kepatuhan Wawancara
Gambaran kepatuhan
penderita DM
Pengaturan olahraga terapi olahraga
Pengaturan diet gizi dan
nutrisi makanan berat, jenis dan jumlah takaran makanan
Jadwal minum obat
Cek atau control ke dokter
Istirahat cukup.
Status kesehatan
Dinamika psikologis dan
perubahan gaya hidup narasumber.
Penyebab terkena DM
Keputusan yang diambil
Perubahan gaya hidup .
Kontrol diri narasumber
Primer informan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan atau ketidakpatuhan narasumber
.
Gejala awal yang dirasakan
Kapan subjek di vonis menderita DM.
Bagaimana pengaruh
penyakit tersebut terhadap kehidupan informan.
Apa yang dilakukan pasien
setelah tervonis penyakit DM.
Bagaimana persepsi dan
harapan pasien setelah melakukan serangkaian terapi
baik diet dan pengobatan.
Harapan serta tanggung jawab subjek terhadap
penyakitnya.
Bagaimana metode petugas kesehatan dalam memberikan
informasi dan pengobatan kepada pasien tentang
penyakitnya.
Bagaimana kerjasama pasien
dan petugas kesehatan dalam melaksanakan tindak medis.
terapi
Usaha-usaha pasien dalam menjalani pengobatan
Bagaimana komunikasi yang
terjalin 2 arah antara pasien dengan dokter.
Dukungan apa saja yang
sudah keluarga berikan pada pasien.
Sejauh mana teman, sahabat
memberikan motivasi pada pasien, sehingga pasien ada
keinginnan untuk sembuh.
Sejauh mana motivasi serta usaha pelayanan dari dokter
dan tenaga medis terhadap pasien,
Hal-hal penting yang terdapat dalam pedoman wawancara tersebut, nantinya akan berkembang menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam melakukan wawancara
dengan narasumber penelitian dan tentunya pertanyaan yang berpedoman pada pedoman wawancara diatas akan disesuaikan dengan saat kondisi wawancara
berlangsung.
3.6 Analisis data