Bentuk Laporan Dasar-Dasar Penyusunan Laporan

b. Laporan tersebut harus mengandung imajinasi. Pengertian imajinasi di sini melipiti masalah: pelapor harus mengetahui secara tepat siapa yang menerima laporan tersebut. Berapa dalam pengetahuannya mengenai persoalan yang dilaporkan. Berapa jauh mereka perlu mengetahui persoalan itu. Bagaimana sibuknya penerima laporan sehari-hari, sehingga susunan laporan itu hanya disesuaikan dengan irama kesibukannya itu. c. Laporan yang dibuat harus sempurna dan komplit. Hal dimaksud adalah tidak boleh ada hal-hal penting yang terabaikan yang diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan itu. d. Laporan harus disajikan secara menarik. Laporan tersebut harus menarik bagi pembaca atau penerima laporan. Laporan itu menarik bukan semata-mata karena penerima laporan memerlukan laporan itu, tetapi nilainya bagi orang.

2.1.10.3 Bentuk Laporan

Kosasih 2014: 62 mengemukakan bahwa menurut bentuknya, laporan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut. a. Laporan berbentuk formulir isian. Laporan bentuk ini dinyatakan dalam blangko daftar isian. Secara singkat,isi laporan dinyatakan langsung pada informasi-informasi atau data yang dikehendaki. b. Laporan berbentuk surat. Laporan ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada suatu subjek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan dan bentuknya lebih panjang. Nada dan pendekatan yang bersifat pribadi sangat mewarnai cara penulisan laporan bentuk ini. c. Laporan berbentuk memorandum saran, nota, catatan pendek. Laporan bentuk ini mirip dengan laporan bentuk surat, namun biasanya lebih singkat. d. Laporan jurnalistik. Laporan ini dapat kita jumpai dalam media- media massa. Bentuk yang disajikannya bersifat semiformal dan teknik penyajian dan penggunaan bahasa yang dapat dicerna oleh masyarakat umum. e. Laporan ilmiah. Dinyatakan dalam bentuk buku atau bundelan dokumen. Bagian-bagian dan struktur laporan bentuk ini jauh lebih lengkap dibandingkan dengan bentuk laporan lainnya. Menurut kualifikasinya laporan bentuk ini dapat berupa makalah, skripsi, tesis dan disertasi.

2.1.10.4 Dasar-Dasar Penyusunan Laporan

Menurut Kosasih 2014: 61 mengemukan penyusunan sebuah laporan didasarkan oleh beberapa hal, seperti orang yang memberi laporan, pihak yang menerima laporan serta tujuan laporan. a. Pemberi laporan dapat perorangan, kepanitiaan, ataupun lembaga. Jenis pertama, pemberi laporan itu misalnya mahasiswa ditugaskan dosennya untuk melaksanakan tugas akhir yang berupa penelitian. Jenis kedua, misalnya, kepanitiaan Perayaan 17 Agustusan yang melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan kepada kepala desa. Jenis ketiga dijumpai bila suatu instansi pemerintah daerah melaporkan suatu bencana atau musibah kepada pemerintah pusat atau suatu badan sosial untuk memperoleh bantuan guna mengatasi bencana atau musibah tersebut. b. Penerima laporan. Suatu laporan dapat ditujukan pula kepada perseorangan ataupun kelembagaan. Hubungan yang berbeda antara pelapor dan penerima laporan akan memberiwarna yang berbeda pula pada gaya penyusunannya. c. Tujuan laporan. Tujuan laporan pada umumnya berkisar pada hal- hal berikut ini: a. mengatasi suatu masalah, b. mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, c. mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, d. mengadakan pengawasan dan perbaikan dan e. menemukan teknik-teknik yang baru dan sebagainya. Pembuat laporan harus memperhatikan sungguh- sungguh tujuan-tujuan penyusunannya. Hal ini dimaksudkan agar sistematika, pengembangan, dan ilustrasi-ilustrasi yang digunakannya sesuai dengan yang diharapkan,baik oleh penyusun itu sendiri maupu oleh pihak penerima laporan.

2.1.11 Model Examples Non Examples

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD GUGUS NYI AGENG SERANG JUWANA PATI

2 40 241

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples Melalui Media Gambar Animasi Pada Siswa Kelas IV SDN Kalisari Batang

1 20 177

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGBAWANG BANYUMAS

0 14 194

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010 2011

0 12 234

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Metode Pembelajaran Examples Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Sentono Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten Yahun Ajaran 20

0 1 18

Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples pada Siswa Kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02.

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 02 NGASEM KARANGANYAR 2012/2013.

0 0 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES KELAS V MI. RIYADLUL ULUM JENGGOT KREMBUNG SIDOARJO TAHUN PELAJARAN 2014-2015.

0 0 75

PENGARUH MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES TER

0 0 10

Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran examples non examples pada kelas V SD N Pajang IV Laweyan tahun 2015/2016 - UNS Institutional Repository

0 0 234