26
Menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati 1993 : 34 ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam
pelajaran tatap muka baik dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas
wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi.
Menurut Yudhan Saputra 1998 : 6 kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran sekolah bisa, yang dilakukan di
sekolah atau diluar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenai hubungan antar mata pelajaran,
menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya.
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa ekstrakurikuler Karate merupakan suatu pelajaran tambahan
yang diadakan oleh sekolah dan dilakukan diluar jam sekolah yang mempunyai nilai positif bagi peserta didik agar dapat menambah
pengetahuan atau meningkatkan prestasi dari bakat bela diri karate yang telah dimiliki oleh peserta didik tersebut.
b. Tujuan Ekstrakurikuler
Tujuan diadakannya kegiatan ekstrakuriuler di sekolah menengah kejuruan agar siswa dapat menambah ketrampilan-
ketrampilan tertentu atau pengetahuan-pengetahuan lain diluar jam
27
pelajaran sekolah. Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler akan sangat bermanfaat bagi siswa.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler menurut Depdikbud 1994: 7 tujuan ekstrakurikuler adalah :
1 Mengembangkan alat 2 Mengenal hubungan antara mata pelajaran dengan
kehidupan masyarakat . Dari keterangan di atas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa tujuan diadakan ektrakurikuler yaitu agar siswa memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan peningkatan kemampuan baik ranah
kognitif maupuan ranh afektif.
c. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga
Manfaat dari adanya kegiatan ekstrakurikuler olahraga antara lain:
1 Pembinaan prestasi siswa 2 Mendukung dan membina olahraga siswa
3 Menunjang tercapinya tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan disekolah.
6. Hakikat karate
Berdasarkan https:id.wikipedia.orgwikiKarate
Karate adalah bela diri yang berasal dari jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke
jepang lewat Okinaw. Seni bela diri ini pertama kali disebut “Tote” yang berati
seperti “ Tangan China”. Waktu karate masuk Jepang, nasionalisme
28
Jepang pada saat itu masih tinggi tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakhosi mengubah Kanji Okinawa Tote: Tangan China dalam kanji
jepang menjadi „Karate‟ Tangan Kosong agar lebih mudah diterima oleh masyarakat jepang. Karate terdiri atas dua kanji, yang pertama adalah
‘Kara’ dan berarti „Kosong‟. Dan yang kedua, ‘Te’, berarti „tangan. Yang dua kanji be
rsama artinya “tangan kosong” Phinyin:Kongshou. Demikian lah makna yang tergantung dalam karate. Karena itu lah
seseorang yang belajar karate sepantasnya tidak hanya memperhatikan sisi teknik dan fisik, melainkan juga memperhatikan juga sisi mental yang
sama pentingnya. Seiring usia yang terus bertambah, kondisi fisik akan terus menurun. Namun kondisi fisik seseorang karateka yang diperoleh
lewat latihan yang lama akan membentuk kesempurnaan karakter. Sejarah karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara
jepang melainkan oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembali ke tanah air setelah menyelesaikan pendidikan
mereka di Jepang. Pada tahun
1963, beberapa mahasiswa Indonesia, antara lain: Baud AD Adikusomo seseorang karateka yang mendapatkan sabuk hitam M. Nakayama, JKA
Shotokan, Karianto Djojonegoro, Mochtar Rusukan dan Otoman Noh, mendirikan Dojo di Jakarta.
Mereka inilah
yang mula-mula memperkenalkan karate aliran Shotokan di Indonesia, dan selanjutnya
mereka membentuk wadah yang
mereka namakan Persatuan Olahraga
Karate Indonesia PORKI yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta. Baud AD Adikusomo kemudian tercatat sebagai pelopor seni bela