70
kelakuan untuk mencapai tujuan. Timbulnya kebutuhan inilah yang menimbulkan motivasi”
3
E. Bahasan Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VIII MTs Al-Ikhlas Cisereh-Tangerang, peneliti menemukan beberapa hal sebagai
beikut: 1.
Pada siklus I siswa diberikan pretest dan posttest materi tentang gaya. Hasil pretest yang didapat siswa sangat rendah yaitu 100 siswa
mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 60. Hal ini dikarenakan siswa tidak memiliki buku pegangan apapun
baik buku paket maupun Lembar Kerja Siswa LKS. Setelah siswa diberi pembelajaran melalui permainan dan diberi Lembar Kerja Siswa LKS,
nilai yang didapat siswa dari hasil posttest mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Rata-rata peningkatan yang dialami siswa berada pada
kategori tinggi dengan nilai N-Gain sebesar 0,70. Akan tetapi hasil penelitian dari siklus I ini belum mencapai hasil intervensi yaitu semua
siswa mencapai nilai ≥60. Hal ini dikarenakan beberapa siswa belum
begitu terbiasa dengan pembelajaran melalui permainan bernuansa nilai. Siswa belum menyadari sepenuhnya tujuan utama dari diadakannya
permainan. Siswa lebih banyak bermain daripada membahas kandungan ilmu fisika yang terdapat dalam permainan. Siswa belum memiliki rasa
tanggung jawab akan tugas-tugasnya sebagai pelajar. 2.
Pada siklus II siswa kembali diberikan pretest dan posttest materi materi lanjutan dari siklus I yaitu hukum Newton. Hasil pretest yang didapat
siswa pada siklus II ini hampir sama seperti hasil pretest pada siklus I yaitu 100 siswa mendapatkan nilai di bawah 60. Hal ini menunjukan
bahwa sumber pengetahuan yang didapat siswa hanya dari pembelajaran disekolah. Hal ini dikarenakan siswa tidak memiliki buku pegangan
apapun sebagai sumber belajar. Itulah sebabnya guru fisika disekolah selama ini menerapkan sistem mencatat kemudian menerangan dengan
3
Oemar Hamalik, Op.Cit., h. 159-160
71
metode ceramah. Metode yang selama ini diterapkan oleh guru fisika membuat siswa tidak begitu memahami konsep-konsep yang diajarkan
sehingga nilai yang mereka dapatpun rata-rata di bawah 60. Setelah diadakan pretest dan pembelajaran melalui permaian bernuansa nilai serta
pengerjaan LKS, nilai yang diperoleh siswa kembali mengalami peningkatan yang tinggi. Nilai rata-rata N-Gain meningkat dari 0,70
menjadi 0,71 dan tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai di bawah 60. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran
melalui permainan bernuansa nilai. 3.
Selain penguasaan konsep dan aktivitas siswa yang meningkat dalam pembelajaran, siswa juga mengetahui pentingnya ilmu fisika dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai yang terkandung dalam
pembelajaran fisika misalnya kita tahu penyebab benda bergerak adalah adanya gaya dorongan atau tarikan, akan tetapi ternyata tidak semua
benda yang diberi gaya itu akan bergerak. Hal ini dikarenakan setiap benda disesuaikan dengan kondisinya membutuhkan gaya tertentu untuk
dapat bergerak dan setiap manusia juga memiliki batasan dalam memberikan gaya. Dengan mempelajari resultan gaya maka kita dapat
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari misalnya ketika kita hendak memindahkan sebuah lemari yang berat maka kita akan meminta
bantuan orang lain untuk mendorong lemari tersebut ke arah yang kita inginkan. Contoh lain ketika musim hujan dan jalanan licin maka kita
akan lebih berhati-hati dalam berjalan agar tidak terjatuh.
F. Keterbatasan dalam Penelitian