Tes penempatan Deskripsi Teori

2. Faktor ekstern Faktor ekstern berkaitan dengan pengaruh yang datang dari luar diri siswa. Adapun faktor ini dapat berupa lingkungan, sarana, metode mengajar guru, keadaan sosial ekonomi dan lain sebagainya.

c. Evaluasi hasil belajar

Hasil belajar dapat diketahui, dinilai dan diukur dengan menggunakan evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa Dimyati dan Mujiono, 2009: 200. Sedangkan Daryanto 2008: 11 menyatakan tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar-mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya, seperti: diagnosis kesulitan belajar siswa, dan penentuan kelulusan. Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai tes. Daryanto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan 2008: 12-14 membagi tes menjadi empat macam yaitu:

1. Tes penempatan

Tes jenis ini disajikan diawal tahun pelajaran untuk mengukur kesiapan siswa dan mengetahui tingkat pengetahuan yang dicapai sehubungan dengan pelajaran yang akan disajikan. 2. Tes formatif Tes jenis ini disajikan ditengah program pengajaran untuk memantau kemajuan belajar siswa demi memberikan umpan balik, baik kepada siswa maupun kepada guru. Tes formatif umumnya mengacu pada kriteria. Karena itu disebut tes acuan kriteria, atau dalam bahasa inggris criteriontest. Dalam tes yang mengacu kriteria dibuatkan tugas-tugas berupa tujuan instruksional yang harus dicapai oleh siswa untuk dapat dikatakan berhasil dalam belajarnya. 3. Tes diagnosis Tes ini bertujuan mendiagnosis kesulitan belajar siswa untuk mengupayakan perbaikannya. Tes diagnosis dilakukan setelah mendapatkan data dari tes formatif, kemudian dianalisa bagaian mana dari pengajaran yang memberikan kesulitan kepada siswa. Baru setelah diketahui bagian mana yang belum diketahui siswa, dapat dibuat butir-butir soal yang memusat pada bagian itu hingga dapat dipakai untuk mendeteksi bagian-bagian mana dari pokok bahasan yang belum dikuasai. Atas dasar tersebut guru dapat mengupayakan perbaikan. 4. Tes sumatif Tes ini biasanya diberikan pada akhir tahun ajaran atau akhir dari suatu jenjang pendidikan, walaupun maknanya telah diperluas menjadi tes akhir semester atau tes akhir bahasan. Tes ini dimaksudkan untuk memberikan nilai yang menjadi dasar menentukan kelulusan dan atau memberi sertifikat bagi yang telah menyelesaikan pelajaran bagi yang berhasil baik. Dalam penyusunan tes hasil belajar, hendaknya memperhatikan syarat-syarat sebuah tes yang baik. Suharsimi Arikunta 2013: 72-77 menjelaskan sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukuran, harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki: 1. Validitas Yang dimaksud dengan validitas adalah tepat atau sesuai. Sehingga tes dapat dikatakan memiliki valis apabila tes tersebut dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas istilah baru juga disebut kesahihan. 2. Reliabilitas Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah sebuah tes yang dapat dipercaya reliable. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan rangking yang sama dalam kelompoknya walaupun nilain tes yang kedua lebih baik, akan tetapi kenaikan tersebut dialami oleh semua siswa. 3. Objektivitas Objektif berarti tidak ada unsur pribadi yang mempengaruhinya. Lawan dari objektif adalah subjektif, artinya terdapat unsur pribadi yang masuk mempengaruhi. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila didalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhinya. 4. Praktikabilitas Practicability Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengoprasianya. 5. Ekonomis Tas yang ekonomis pengertianya adalah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkosbiaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. Nilai tes dapat digunakan oleh pengajarguru sebagai bahan acuan untuk mengevaluasi proses pembelajaran, mendiagnosis kesulitan belajar siswa dan merancang proses pembelajaran berikutnya.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang penggunaan media pembelajaran berbasis komputer telah banyak dilakukan di berbagai jenjang pendidikan. Sedangkan penelitian tentang penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dalam mata pelajaraan Mekanik Otomotif Dasar II untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa di jenjang pendidikan SMK belum pernah dijumpai peneliti. Berikut ini beberapa penelitian yang relevan terhadap penelitian penggunaan media pembelajaran berbasis komputer: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Rishandi 2008 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Komputer Dalam Proses Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KELISTRIKAN OTOMOTIF PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 PATI TAHUN AJARAN 2008 2009

1 11 133

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK.

2 5 39

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG I CIMAHI.

0 1 63

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI.

0 0 49

(ABSTRAK) PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KELISTRIKAN OTOMOTIF PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 PATI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 2

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Merakit Komputer Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Di SMK Bina Taruna Masaran.

0 0 19

Microsoft Word BAB I

0 0 8

PENERAPAN METODE BELAJAR PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MEKANIK OTOMOTIF B PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR OTOMOTIF DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA.

0 8 172

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PERAWATAN PERBAIKAN MEKANIK OTOMOTIF (PPMO) TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR SMK PIRI SLEMAN.

0 25 216

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KKPI DI SMK N 13 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 11