Model Perkembangan Model Kurikulum PJOK

Kegiatan Pembelajaran 1 16 pendekatan holistik dalam pencarian identitas pribadi, beragam kesempatan untuk perkembangan yang maksimal, lingkungan yang sehat menjamin perbedaan individu.

e. Model”personal meaning”

Model ”personal meaning” berdasarkan atas orientasi nilai integrasi ekologi yang fokus utamanya pada pencarian nilai secara pribadi dan perkembangan individu secara pribadi dan perkembangan individu secara holistik jewett, Bain Ennis, 1994:291. Hal itu berkaitan dengan perkembangan individu dalam kontek sosial tertentu dan menekan pertumbuhan akan tanggung jawab sosial. Model ini percaya bahwa usaha pendidikan diarahkan kepada perkembangan warga dunia yang siap untuk berperan serta dalam usaha bersama membangun suatu masyarakat dunia yang lebih baik. Model ini berdasarkan asumsi bahwa agar suatu pengalaman menjadi pendidikan bagi pelakunya, maka proses tersebut haruslah mempunyai manfaat dan penting bagi individu. Dua puluh tujuan dalam model ini diidentifikasikan, kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori. Pertama, bergerak untuk memenuhi potensi perkembangan individu perkembangan pribadi yang terdiri dari 1 efisiensi fisiologik dan 2 kesejahteraan psikologik. Kedua bergerak untuk beradaptasi dengan dan menguasai lingkungan fisik meniru lingkungan yang terdiri dari 1 orientasi ruang, dan 2 manipulasi objek. Ketiga, bergerak agar bisa berhubungan dengan orang lain interaksi sosial yang terdiri dari 1 berkomunikasi, 2 berhubungan dengan kelompok, dan 3 terlibat dalam peristiwa budaya jewett, Bain Ennis, 1994: 276-278 Karakteristik program yang ditawarkan oleh model ini adalah; 1 menitik beratkan pada pencarian pribadi terhadap suatu arti, 2 keterampilan proses merupakan isi penting, 3 belajar dalam kontek sosial, dan 4 menekanakan pada bakat individu, kemampuan kreatif, dan kepuasan serta tujuan jangka panjang. PJOK SMP KK E 17

2. Kurikulum PJOK Indonesia Kini

Kurikulum PJOK terkini menggunakan kurikulum nasional yaitu kurikulum 2013. Kerangka dasar dalam kurikulum 2013 adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen kurikulum, implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Kerangka Dasar juga digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah, dan KTSP.

a. Landasan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, dan landasan empirik. Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan yang mengharuskan adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses. Landasan empirik memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan.

b. Landasan Yuridis

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Isi. Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional RJPMN. Landasan yuridis pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.

c. Landasan Filosofis

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk