3.6 Metode Pengukuran
Definisi operasional variabel, cara ukur, skala ukur dan hasil ukur sebagai berikut :
Tabel 3.4 Variabel, Cara Ukur, Alat Ukur, Skala Ukur dan Hasil Ukur Variabel
Cara Ukur Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur VARIABEL DEPENDEN
Kejadian mikrofilaria
positif dan filariasis
Data sekunder dari BTKLPP
Kelas I Medan, Dinas Kesehatan
Kabupaten Labuhanbatu
Selatan dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Asahan
Kuesioner Nominal
0. Kasus 1. Kontrol
VARIABEL INDEPENDEN Lingkungan Fisik
Keberadaan rawa-rawa
Observasi Lembar
observasi Ordinal
0. Ada jaraknya 200 m
1. Tidak ada jaraknya
200 m Keberadaan
persawahan Observasi
Lembar observasi
Ordinal 0. Ada jaraknya
200 m 1. Tidak ada
jaraknya 200 m
Suhu dalam
rumah Observasi
Thermo- Hygrometer
Ordinal 0.Tidak memenuhi
syarat 18ºC dan 30ºC
1. Memenuhi syarat 18º-30ºC
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Lanjutan Variabel
Cara Ukur Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur
Kelembaban dalam rumah
Observasi Thermo-
Hygrometer Ordinal
0. Tidak memenuhi syarat 40
dan 60 1. Memenuhi syarat
40-60 Keberadaan
kawat kasa pada ventilasi rumah
Observasi Lembar
observasi Ordinal
0. Tidak ada 1. Ada
Konstruksi plafon rumah
Observasi Lembar
observasi Ordinal
0. Tidak rapat tidak ada plafon,
plafon rusakbolong
1. Rapat tidak terdapat
lubangcelah
Lingkungan Biologis
Keberadaan tanaman di
sekitar rumah Observasi
Lembar observasi
Ordinal 0. Ada jaraknya
200 m 1. Tidak ada
jaraknya 200 m
Keberadaan hewan peliharaan
di sekitar rumah Observasi
Lembar observasi
Ordinal 0. Ada jaraknya
200 m 1. Tidak ada
jaraknya 200m
Lingkungan Sosial
Pekerjaan Wawancara
Kuesioner Ordinal
0. Berisiko petani, nelayan, buruh
kebun, pencari kayu
1.
Tidak berisiko PNS, karyawan,
wiraswasta,pedag ang,
tidak bekerja
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Lanjutan Variabel
Cara Ukur Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur
Kebiasaan Keluar
Pada Malam Hari
Wawancara Kuesioner
Ordinal 0. Mempunyai
kebiasaan, skor 19
1. Tidak mempunyai
kebiasaan, skor 19
Kebiasaan memakai
kelambu Wawancara
Kuesioner Ordinal
0. Tidak mempunyai
kebiasaan, skor 12
1. Mempunyai kebiasaan, skor
12 Kebiasaan
memakai obat anti nyamuk
Wawancara Kuesioner
Ordinal 0. Tidak
mempunyai kebiasaan, skor
15
1. Mempunyai kebiasaan, skor
15 Dari tabel 3.4 diatas dapat dijelaskan bahwa untuk variabel kebiasaan
pengkategoriannya didapat dari skoring pertanyaan masing-masing variabel. Setiap jawaban diberikan skor bertingkat yaitu TP 4, KK 3, S 2, dan SS 1. Skor
minimum variabel kebiasaan keluar pada malam hari responden yang diperoleh pada penelitian ini adalah 6 dan maksimum 24, sedangkan untuk variabel kebiasaan
memakai kelambu dan kebiasaan memakai obat anti nyamuk skor responden yang diperoleh pada penelitian ini minimum adalah 5 dan maksimum 20. Berdasarkan uji
normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa data responden untuk variabel kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk berdistribusi normal
Universitas Sumatera Utara
p=0,059 0,05, oleh karena itu pengkategoriannya menggunakan nilai mean 15. Sedangkan untuk data responden variabel kebiasaan keluar pada malam hari tidak
berdistribusi normal p=0,003 0,05, maka pengkategoriannya menggunakan nilai median 19, demikian juga data responden variabel kebiasaan memakai kelambu
tidak berdistribusi normal p=0,005 0,05 maka pengkategoriannya menggunakan nilai median 12.
3.7 Metode Analisis Data