Analisis Jalur Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi

33 3. Median adalah suatu nilai dimana setengah dari data berada dibawa nilai tersebut dan setengahnya lagi berada di atas nilai tersebut setelah nilai itu disusun berurut 4. Minimum adalah nilai yang paling rendahkecil dari rata 5. Maksimum adalah nilai yang paling besartinggi dari rata 6. Mode adalah salah satu ukuran rata-rata yang menunjukkan skor atau nilai data yang memiliki frekuensi terbanyak pada suatu distribusi

3.11.2 Analisis Jalur

Path Analysis Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur path analysis. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel model kausal yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori Ghozali,2005:35. Dalam penelitian ini analisis jalur digunakan untuk menguji dan mengukur hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara bertahap dengan sub struktur untuk rumusan masalah yang berbeda. Setiap sub struktur digunakan untuk menguji koefisien jalur dari hipotesis dalam penelitian. Y= ρyx 1 X 1 + ρyx 2 X 2 + ρyx 3 X 3 + ρyx 4 X 4 + ρy ε 1 Universitas Sumatera Utara 34 3.11.3 Pengujian Hipotesis 3.11.3.1 Uji F Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya Kuncoro, 2009:219. Jika F hitung F tabel , maka H diterima H a ditolak Jika F hitung F tabel , maka H ditolak H a diterima Jika tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

3.11.3.2 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X, Y dan Z. Apakah Tangibles X 1 , Responsiveness X 2 , Realibility X 3 , Assurance X 4 , Emphaty X 5 berpengaruh terhadap loyalitas pasien Y melalui kepuasan pasien Z secara terpisah atau parsial. Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika t hitung t tabel pada a=5 Ho diterima jika t hitung t tabel pada a=5

3.11.3.3 Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien Universitas Sumatera Utara 35 determinan adalah 0 dan 1. Nilai R 2 yang semakin besar dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y semakin besar, begitu pula sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Setelah masa kemerdekaan Tahun 1945 banyak anggota tentara maupun keluarganya yang mengalami sakit dan berdomisili di Medan memanfaatkan fasilitas kesehatan rumah sakit swasta yang ada disekitar Kota Medan. Karena rumah sakit tentara satu-satunya yang ada di Sumatera Utara hanya ada di Pematang Siantar merupakan peninggalan tentara Belanda sementara jumlah anggota yang memanfaatkan fasilitas kesehatan ini terus bertambah dari hari kehari, untuk itu para pejuang kemerdekaan maupun dokter tentara yang ada di Medan berpikir perlu adanya fasilitas kesehatan Rumah sakit khusus tentara di Kota Medan ini. Tahun 1950 atas prakarsa dokter militer yang diketuai Letkol dr. Moh Majoedin mendirikan sebuah Tempat Perawatan Asrama TPA yang berlokasi di Jalan Banteng 2A Medan. TPA ini dipergunakan untuk merawat anggota Tentara maupun keluarga yang menderita penyakit ringan, sedangkan untuk penyakit berat dirawat di RST Pematang Siantar. TPA ini memiliki fasilitas 10 tempat tidur, laboratorium kecil, kamar obat, kamar suntik, kamar bedah kecil serta dapur. Pada tahun 1951 Letkol Dr. Moh Majoedin sekaligus selaku Kepala Dinas Kesehatan TK I menerima penyerahan 4 buah bangsal Rumah Sakit Verenigde Deli Maatschkapy VDM, yaitu RS PTPN II sekarang Dahulu RS PTP IX Tembakau Deli yang sebelumnya dipergunakan oleh Belanda untuk merawat Universitas Sumatera Utara 37 Tentara Belanda yang sakit dan berlokasi di Jalan Putri Hijau Medan. Dengan diserah terimakannya VDM tersebut maka TPA berubah menjadi satu Tempat Perawatan Tentara TPT. Tiga tahun setelah berdirinya Rumkit Tk II Putri Hijau Medan mengirimkan personilnya untuk mendukung operasi DITII 1953, tahun berikutnya sebagai Team Kesehatan PON III 1954, dukungan kesehatan pada operasi PRRI 1957, Team Kesehatan Pekan Olah Raga Mahasiswa 1960, sebagai Duta Perdamaian PBB dengan turut serta dalam Kontingen Garuda III ke Kongo 1963, Operasi PGRSParaku Kalbar 1973, Operasi Timor Timur 1976- 1998 dan operasi Militer di DI Aceh serta penanganan korban Gempa Bumi dan Tsunami Aceh –Nias 2004.Sampai saat sekarang ini Rumkit Tk II Putri Hijau Medan telah dipimpin oleh 20 Kepala Rumah Sakit. Rumkit Tk II Putri Hijau Kesdam IBB dengan segenap fasilitas dan kemampuannya menyelenggarakan fungsi kuratif dan rehabilitasi medik, preventif terbatas, dukungan kesehatan terbatas, secara terus menerus di wilayah Kodam IBB meliputi pelayanan Bedah, Penyakit Dalam, Jantung, Kulit dan kelamin, Obgyn, Kesehatan Anak, Penyakit Mata, THT, Syaraf dan Jiwa, Gigi serta Radiologi. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Rumkit menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada Militer TNI AD dan keluarganya, PNS Hankam dan keluarganya Peserta Askes dan masyarakat umum. Untuk memudahkan sistem administrasi Rumkit merapkan sistem klasifikasi pasien kedalam ruang rawat inap yang terdiri dari 11 ruang dan ICU. Universitas Sumatera Utara 38

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan merupakan pelaksana Kesdam IBB dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada prajurit TNI, PNS TNI beserta keluarganya mempunyai V isi : ”menjadi rumah sakit dambaan warga TNI dan masyarakat di kawasan Barat Negara Kesatuan Republik Indonesia”. yang diwujudkan melalui Misi : 1. Memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan yang tepat, akurat bagi personil beserta keluarga TNI secara profesional. 2. Turut berperan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberikan pelayanan dan pendidikan kesehatan yang bermanfaat secara optimal sesuai kemampuan masyarakat. Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam IBB Medan mempunyai motto ”kerja ikhlas dan tuntas pasien puas”, menjadi rumah sakit dambaan masyarakat luas”.

4.1.3 Struktur Organisasi

Berdasarkan Skep Kasad IBB Nomor : Skep69XII2004 Tanggal 24 Desember 2004 tentang organisasi dan tugas Kesdam IBB termasuk Rumkit Tk II Putri Hijau Kesdam IBB sebagai berikut : a. Eselon Pimpinan : Kepala Wakil Kepala b. Komite Medik c.Eselon Pembantu Pimpinan : Siyanmed. Sijangmed. Sijangum. Universitas Sumatera Utara 39 d.Eselon unsur pelayanan 1 Pelayanan Tehnis : Urinfokes 2 Pelayanan Umum : Situud e.Eselon pelaksana 1 Tehnis Medis a. Dep. Bedah Gadar dan Anastesi b. Dep. Obsgyn dan IKA c. Dep. Peny. Dalam, Jantung dan Paru d. Dep. Mata, THT dan Kulkel e. Dep. Gigi dan Mulut f. Dep. Penyakit Syaraf dan Jiwa 2 Penunjang Pelayanan a. Instalasi Kamar Bedah Pendidikan b. Instalasi Rehab Medik c. Instalasi Watlan d. Instalasi Watnap e. Instalasi Jangdiag f. Instalasi Farmasi g. Instalasi Jangwat h. Instaldik f. Staf Medik Fungsional Universitas Sumatera Utara 40 Gambar 4.1 Struktur Organisasi RS Tk II Putri Hijau Kesdam IBB Medan Sumber : RS Tk II Putri Hijau Kesdam 1BB KEPALA WAKIL KEPALA KOMITE MEDIK KASIYANMED SIJANGAN SIJANGMED DEP. PENY. JANTUNG PARU DEP. GILUT DEP. OBGYN IKA DEP. MATA, THT KULKE L DEP. PENY. SYARAF JIWA INSTAL FARMAS I INSTAL KABED DEP. BEDAH ANAS TESI INSTAL REHABMED INSTAL WATNAP SMF INSTAL JANGWAT INSTAL JANGDIAG SITUUD UNIT RIKKES URINFOKES INSTAL DIK INSTAL WATLAN Universitas Sumatera Utara 41

4.1.4 Tenaga Kesehatan di RS TK II Putri Hijau Kesdam IBB Medan