Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi.

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN EKONOMI

Elisabeth Pawestri Ardi Harjanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Penelitian ini bertujuan mengembangkan lembar kerja siswa untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi bagi siswa SMA kelas X IPS.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan terdiri dari enam tahap, yaitu analisis kebutuhan, perencanaan pengembangan produk, pengembangan produk awal, tahap validasi dan revisi produk, tahap uji coba dan revisi produk, dan penyempurnaan produk akhir. Validasi dilakukan oleh satu ahli materi, satu ahli media pembelajaran, dan satu guru mata pelajaran. Uji coba dilakukan tiga kali, yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS layak digunakan untuk pembelajaran ekonomi materi bank, lembaga keuangan bukan bank, bank sentral, dan otoritas jasa keuangan bagi siswa kelas X IPS SMA. Hal tersebut ditunjukkan oleh: (1)hasil penilaian oleh ahli materi yang menunjukkan bahwa kualitas LKS ditinjau dari aspek pembelajaran dan aspek isi termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,70; (2) hasil penilaian oleh ahli media, kualitas LKS ditinjau dari aspek tampilan dan aspek penyajian termasuk dalam

kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 5,00; (3) hasil penilaian oleh guru mata pelajaran, kualitas LKS ditinjau dari aspek pembelajaran dan aspek isi

termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,25; (4) hasil penilaian oleh siswa pada uji coba perorangan termasuk dalam kategori

“baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,99; (5) hasil penilaian oleh siswa pada uji coba kelompok kecil termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,43; (6) hasil penilaian oleh siswa pada uji coba kelompok besar


(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF WORKSHEET TO INCREASESTUDENT’S

LEARNING INTEREST IN LEARNING ECONOMICS Elisabeth Pawestri Ardi Harjanti

Sanata Dharma University Yogyakarta

2014

This research aims for developing worksheet to increasestudent’s learning interest in learningeconomics for the tenth grade students of Social Sciences Department.

The research is a kind of observational and developmental activity.The procedure of the development consists of six stages, they were an analysis of requirement, a plan of product elaboration, an elaboration of initial product, a validation stage and product revision, trial and error and product revision, and a finishing of the last product. The validationwas done by one professional, one expert of learning media, and one teacher of a particular subject.Trial and error process weredone three times,they were personally test, small group test, and big group test. The instruments for collecting data were questionnaire and interview.Datawere analyzed descriptively.

The result of the observation shows that worksheet is suitable for learning economics with the topics: a banking, Non-Bank Financial Institution, Central Bank, and Financial Services Authority for the tenth grade students of SeniorHighSchool. The case has been showed by:(1) The result of an assessment by professional shows that the worksheet quality which is perceived from a learning activity aspect and a content aspect is in “a verygood” category with the average score: 4,70; (2) The result of an assessment by media expert shows that the worksheet quality which is perceived from an appearance aspect and a presentation aspect is in “a verygood” category with the average score:5,00; (3) The result of an assessment by teacher of a particular subject shows that the worksheet quality which is perceived from a learning activity aspect and a content aspect is in “a verygood” category with the average score: 4,25; (4) The result of an assessment from a student in a personally test is in “a good” category with the average score: 3,99; (5) The result of an assessment from a student in a small group test is in “a verygood” category with the average score: 4,43; (6) The result of the assessment from a student in a big group test is in “a good” category with the average score: 4,19.


(3)

PEMBELAJARAN EKONOMI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh :

Elisabeth Pawestri Ardi Harjanti 101334012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA


(4)

PENGEMBANGAN LEMBAR

К

ERJA SISWA(LKS)UNTUK

MENINGKATKAN MINAT BELttAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN EKONOMI


(5)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWAcLKS)UNTUK

MENINGKATKAN MINAT BEL姐

AR SISWA D珈

PEMBELAJARAN EKONOMI

E)ipersiapkan dan ditulis olch:

Elisabeth Pawestri Ardi Httanti

NIM:101334012

一ム

Yogyakarta, I 7 Desember 2A14

Fakultas Keguruan dan Ihnu Pendidikan Universitas Sanata Dharna


(6)

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan Santa Elisabeth

Mbah Kakung + Uti Soetoro, Mbah Kakung + Uti Somawiharjo

Bapak Yustinus Antonius dan Ibu Maria Rini

Mbak Dani dan Mbak Dian

Tante Lucia dan Om Loren

Agnes, Mitha, Dian, Rani, Yoka, Putri

Teman-teman PAK 2010

Almamaterku

Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta


(7)

Apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,

kamu akan menerimanya.

(matius 21 : 22)

Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku dan yang

kucemaskan itulah yang mendatangi aku.

(kitab ayub 3 : 25)

Hanya orang minder, pemalas, dan jauh dari Tuhan yang

mempercayai ramalan nasib.


(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya加直s ini tidak

memuat karya atau baglan karya orang lain,kecuali yang telah disebutkan dalaln kutipan dan da■ar pustdQ sebagamana lazyaknya karya ihiah。

Yogyakarta 17 Desember 2014 Penulis


(9)

PUBLⅡ色

tSI KARYA ILMIAH IINTIIK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Narna : Elisabeth Pawestri Ardi Harjanti Nomor Ⅳf」誡siswa :101334012

Demi pengembangan ilmu pengetぬ畷m,saya memberikan kepada Perpustakaan UniverSitas Sanata Dhama karya ihiah saya yttg樋 可udul:

Pengembangan Lembar Ketta SiSWa cLKS)untuk Melling曲 “

Jttan Minat

BelaFar siswa dalam Pelllbelalaran Ekonomi

Dengan demikian saya membe五 kan kepada Perpustakaan Univesitas Sanata

Dhama hak und menyin■

pan,mengalihkan dalaln bentuk lllledia l色

mengelolanya dalanl benttt pangkalan data,mendi面 busikan secara teFbataS,dan

mempublikasikamya di htemet atau media lain mtuk kepentingan akademis

tanpa perlu llleminta ttin dari Saya maupllll memberikan Юyalti kepada saya

selalna tetap mencanmkan nalna saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 17 Desember 2014 Yang menyatakan


(10)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN EKONOMI

Elisabeth Pawestri Ardi Harjanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Penelitian ini bertujuan mengembangkan lembar kerja siswa untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi bagi siswa SMA kelas X IPS.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan terdiri dari enam tahap, yaitu analisis kebutuhan, perencanaan pengembangan produk, pengembangan produk awal, tahap validasi dan revisi produk, tahap uji coba dan revisi produk, dan penyempurnaan produk akhir. Validasi dilakukan oleh satu ahli materi, satu ahli media pembelajaran, dan satu guru mata pelajaran. Uji coba dilakukan tiga kali, yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS layak digunakan untuk pembelajaran ekonomi materi bank, lembaga keuangan bukan bank, bank sentral, dan otoritas jasa keuangan bagi siswa kelas X IPS SMA. Hal tersebut ditunjukkan oleh: (1) hasil penilaian oleh ahli materi yang menunjukkan bahwa kualitas LKS ditinjau dari aspek pembelajaran dan aspek isi termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,70; (2) hasil penilaian oleh ahli media, kualitas LKS ditinjau dari aspek tampilan dan aspek penyajian termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 5,00; (3) hasil penilaian oleh guru mata pelajaran, kualitas LKS ditinjau dari aspek pembelajaran dan aspek isi termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,25; (4) hasil penilaian oleh siswa pada uji coba perorangan termasuk dalam kategori “baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,99; (5) hasil penilaian oleh siswa pada uji coba kelompok kecil termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,43; (6) hasil penilaian oleh siswa pada uji coba kelompok besar termasuk dalam kategori “baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,19.


(11)

THE DEVELOPMENT OF WORKSHEET TO INCREASE STUDENT’S LEARNING INTEREST IN LEARNING ECONOMICS

Elisabeth Pawestri Ardi Harjanti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2014

This research aims for developing worksheet to increase student’s learning interest in learning economics for the tenth grade students of Social Sciences Department.

The research is a kind of observational and developmental activity. The procedure of the development consists of six stages, they were an analysis of requirement, a plan of product elaboration, an elaboration of initial product, a validation stage and product revision, trial and error and product revision, and a finishing of the last product. The validation was done by one professional, one expert of learning media, and one teacher of a particular subject. Trial and error process were done three times, they were personally test, small group test, and big group test. The instruments for collecting data were questionnaire and interview. Data were analyzed descriptively.

The result of the observation shows that worksheet is suitable for learning economics with the topics: a banking, Non-Bank Financial Institution, Central Bank, and Financial Services Authority for the tenth grade students of Senior High School. The case has been showed by: (1) The result of an assessment by professional shows that the worksheet quality which is perceived from a learning activity aspect and a content aspect is in “a very good” category with the average score: 4,70; (2) The result of an assessment by media expert shows that the worksheet quality which is perceived from an appearance aspect and a presentation aspect is in “a very good” category with the average score: 5,00; (3) The result of an assessment by teacher of a particular subject shows that the worksheet quality which is perceived from a learning activity aspect and a content aspect is in “a very good” category with the average score: 4,25; (4) The result of an assessment from a student in a personally test is in “a good” category with the average score: 3,99; (5) The result of an assessment from a student in a small group test is in “a very good” category with the average score: 4,43; (6) The result of the assessment from a student in a big group test is in “a good” category with the average score: 4,19.


(12)

KATA PENGANTAR

Ptti dan syukur penulis uc叩勧 kepada Tuhan Yeslls atas segda berkat, cinta,dan nsa_Nya schingga penulis d"at menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini b(珂udul≧電C鵞批フ″

=″ Lc“みα″ぶこメαl勁剛″(Z乙助″″ル

滋 ″;“gL″鷺

`″

』断レar Bc崎4′ Sttα `力

滋碑 ルれらcttα

“″Ekttο′列

L Adapm

maksud dan ttllan penyusllnan skripsi ini sebagai prasyarat硼 敏 memperoleh

gelar Sttana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi di Universitas Smm Dhama Yogyakarta

Ddam pembuatan skripsi ini,tidak sedikit kesulttan dan hambttan yang

penulis hadapi.Nalnllln,berkat bimbingan,dukmgan,semang誠,ktta sama9

banun, dan doa darl berbagal pihak sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.Oleh karena itu,pada kesempatan llu penulis mgln menyampaikan

terima kasih yang sedalam‐ dalamnya kepada:

1. Bapak Rohandi, PhoD。, selaku Dekan Fakultas Keg― n dan llmu

Pendidikan.

2. Bttak lndra Darmawan,S.E.,MoSi。 ,selaku Ketua Jmsan Pendidikan lmu Pengemuan SOsial,Fakultas dan 1lmu Pendiれ UniveFSitaS Sanata

Dhama.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd。 , MoSi., selaku Ketua Pro3ram Studi


(13)

pembimbing yang dengan penuh kesabman, ketelitian, dan kebijaksanaan dari awal penulisan skripsi hingga selesai.

5.

Bapak

YM.

Vianey Mudayen, S.Pd., M.Sc., selaku

ahli

materi ymtg

membantu dalam suksesnya penelitian.

6.

Ibu Rishe Pumama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku alrli media yang membantu dalam suksesnya penelitian.

7.

Segenap jajaran dosen dan karyawan Prodi Pendidikan Akuntansi yang telah membimbing selama proses perkuliahan.

8.

Bapak Drs. Stephanus Sutrisno selaku Kepala Sekolah SMA Tarakanita

Magelang yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di

sekolah tersebut.

9.

Bapak Yohanes Suryanto, S.Pd selaku guru mata pelajaran ekonomi

akuntansi

di

SMA

Tarakanita Magelang yang sangat membantu dalam

suksesnya penelitian.

10. Siswa-siswi kelas

X

IPS SMA Tarakanita Magelang yang telah menjadi

subjek penelitian.

11. Kepada kedua ofimg tua saya Bapak Yustinus Antonius Parlan dan Ibu Maria

Rini

Utami yang telah memberikan kesabaran, doa, semangat, nasehat,

bimbingan rohani, dan dukungan secara material.

12. Kepada kedua kakak saya Antonina Yunika Dani Kusuma Harjanti dan Yustina Dwi Oktama Dian Harjanti yang selalu memberikan kesabaran, doa,


(14)

teFCabik―

cabik(MM皿

⇒,dan bemsaha menghibwku dengan“騨

yom"

kata‐kata konyol.

14.Kepada Theresia RIya Vemalita Herwanti dan Yohanes Vemallda Jew Herwanto yang memberi semangat,dugan,keJa sama9 dan b田 抽n dalaln

suksesnya penelitian ini.

15。 Stefanus Erick Sedawan dan Gerardus Mttella Brahm Satia Pranamusti yag

telah membantu dalalln pembuatan lnedia LKS.

16.Kepada sahabat‐sahabath yang luar biasa Agnes Kharisma Handayani,

Bilqista Hemindya Pradnyaparam袖L Comclia Anindiana Wttayanti,Yoka Yuninda Widyaning―,Astiarani Windi Jmi AswaFi,PutFi Agustina.

17.Kepada mbak WL NEJ既

t Yoka,疇

へ Diall,Agnes,Rani,Ery,Mbak

lmL Dane,Lodo,Mas Eko,Tito atas banmn dan d遣珈甲腱yang luar biasa. 18。 Kepada Fergia Nmbena Juliandy yang selalu memberi seln町ュ

dugan

dan doa sqak awal kuliah hingga saatini.

19.Kepada Mbak Anneke Marina Octavlany yang telah memberikan doち semang滋 ,dan selalu menglngatkan tt und mttadi pFibadi yang kuat dan sabar dalam keadaan apapm.

20`Kepada Romo Fransiskus Xave壺lls Endra Wttayanta.Pr。 ,yang telah memberikan penguatan imall unt saya.


(15)

karena

itu

penulis dengan senang hati mengharapkan

kritik

dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini berguna untuk dunia pendidikan. Terima kasih

Yogyakarta 1 7 Desember 2074

Penulis,


(16)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR GAMBAR ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5


(17)

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 6

F. Manfaat Pengembangan ... 7

G. Definisi Istilah ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik ... 10

1. Pengertian Media ... 10

2. Pentingnya Media Pembelajaran ... 11

3. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran ... 16

4. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran ... 17

5. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 19

6. Macam-macam Bentuk LKS ... 19

7. Fungsi LKS ... 21

8. Tujuan Penyusunan LKS ... 22

9. Unsur-unsur LKS sebagai Bahan Ajar ... 22

10. Langkah-langkah Aplikatif Membuat LKS ... 23

11. Mata Pelajaran Ekonomi ... 26

12. Minat ... 27

13. Penelitian dan Pengembangan ... 27

14. Evaluasi Media Pembelajaran ... 33


(18)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan ... 38

B. Prosedur Pengembangan ... 38

C. Uji Coba Produk ... 40

D. Jenis Data ... 42

E. Instrumen Pengumpulan Data ... 42

F. Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Deskripsi Produk Awal ... 49

B. Data Validasi, Uji Coba dan Revisi Produk ... 50

1. Data Validasi Ahli Materi ... 53

a. Data Validasi dan Revisi dari Ahli Materi ... 53

1) Validasi dan Revisi dari Ahli Materi Tahap 1 ... 53

2) Validasi dan Revisi dari Ahli Materi Tahap 2 ... 70

b. Data Validasi dan Revisi dari Guru Mata Pelajaran ... 74

1) Validasi dan Revisi dari Guru Mata Pelajaran ... 75

2. Data Validasi Ahli Media ... 81

a. Validasi dan Revisi dari Ahli Media Tahap 1 ... 81

b. Validasi dan Revisi dari Ahli Media Tahap 2 ... 97

3. Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 98

a. Data Uji Coba Perorangan ... 98


(19)

c. Data Uji Coba Kelompok Besar ... 102

C. Analisis Data Hasil Validasi ... 104

1. Analisis Data dari Ahli Materi ... 104

a. Analisis Data Validasi Ahli Materi Tahap 1 ... 104

b. Analisis Data Validasi Ahli Materi Tahap 2 ... 107

2. Analisis Data dari Guru Mata Pelajaran ... 109

a. Analisis Data Validasi Guru Mata Pelajaran ... 109

3. Analisis Data dari Ahli Media ... 112

a. Analisis Data Validasi Ahli Media Tahap 1 ... 112

b. Analisis Data Validasi Ahli Media Tahap 2 ... 115

D. Analisis Data Hasil Uji Coba Produk ... 117

1. Analisis Data dari Uji Coba Perorangan ... 117

2. Analisis Data dari Uji Coba Kelompok Kecil ... 120

3. Analisis Data dari Uji Coba Lapangan ... 122

E. Kajian Produk Akhir ... 125

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 130

B. Keterbatasan ... 131

C. Saran ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 133

LAMPIRAN... 136


(20)

Lampiran 2 Analisis Kebutuhan Guru ... 145

Lampiran 3 Analisis Kebutuhan Siswa ... 147

Lampiran 4 Lembar Kuesioner Ahli Materi... 149

Lampiran 5 Lembar Kuesioner Ahli Media ... 153

Lampiran 6 Lembar Kuesioner Guru Mata Pelajaran ... 157

Lampiran 7 Lembar Kuesioner Uji Coba Perorangan... 161

Lampiran 8 Lembar Kuesioner Uji Coba Kelompok Kecil ... 164

Lampiran 9 Lembar Kuesioner Uji Coba Kelompok Besar... 167

Lampiran 10 Panduan Wawancara Uji Coba Perorangan... 170

Lampiran 11 Panduan Wawancara Uji Coba Kelompok Kecil ... 171

Lampiran 12 Panduan Wawancara Uji Coba Kelompok Besar ... 172

Lampiran 13 Hasil Validasi Ahli Materi A. Hasil Validasi Ahli Materi Tahap 1 ... 173

B. Hasil Validasi Ahli Materi Tahap 2 ... 177

Lampiran 14 Hasil Validasi Ahli Media A. Hasil Validasi Ahli Media Tahap 1 ... 181

B. Hasil Validasi Ahli Media Tahap 2 ... 185

Lampiran 15 Hasil Validasi Guru Mata Pelajaran ... 189

Lampiran 16 Hasil Uji Coba Perorangan ... 193

Lampiran 17 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 196

Lampiran 18 Hasil Uji Coba Kelompok Besar ... 199 Lampiran 19 Rekapitulasi Data Uji Coba


(21)

A. Rekapitulasi Data Uji Coba Perorangan ... 202

B. Rekapitulasi Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 203

C. Rekapitulasi Data Uji Coba Kelompok Besar ... 204

Lampiran 20 Wawancara Uji Coba A. Wawancara Uji Coba Perorangan ... 206

B. Wawancara Uji Coba Kelompok Kecil ... 207

C. Wawancara Uji Coba Kelompok Besar ... 208

Lampiran 21 Daftar Presensi Siswa A. Daftar Presensi Uji Coba Perorangan ... 209

B. Daftar Presensi Uji Coba Kelompok Kecil ... 210

C. Daftar Presensi Uji Coba Kelompok Besar ... 211

Lampiran 22 Surat Ijin Penelitian ... 212


(22)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 3.1 Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran untuk Ahli Materi ... 43 Tabel 3.2 Indikator Penilaian Aspek Isi untuk Ahli Materi ... 44 Tabel 3.3 Indikator Penilaian Aspek Tampilan untuk Ahli Media ... 45 Tabel 3.4 Indikator Penilaian Aspek Penyajian untuk Ahli Media... 45 Tabel 3.5 Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran untuk Guru Mata Pelajaran... 46 Tabel 3.6 Indikator Penilaian Aspek Isi untuk Guru Mata Pelajaran ... 46 Tabel 3.7 Komponen dan Indikator Penilaian untuk Uji Coba Perorangan,

Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar ... 47 Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan

(PAP)... 48 Tabel 4.1 Nama-nama Ahli dan Guru Mata Pelajaran ... 50 Tabel 4.2 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 53 Tabel 4.3 Hasil Validasi Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi Tahap 1 ... 53 Tabel 4.4 Hasil Validasi Aspek Isi oleh Ahli Materi Tahap 1 ... 55 Tabel 4.5 Hasil Validasi Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi Tahap 2 ... 70 Tabel 4.6 Hasil Validasi Aspek Isi oleh Ahli Materi Tahap 2 ... 71 Tabel 4.7 Hasil Validasi Aspek Pembelajaran oleh Guru Mata Pelajaran... 75 Tabel 4.8 Hasil Validasi Aspek Isi olehi Guru Mata Pelajaran ... 76 Tabel 4.9 Hasil Validasi Aspek Tampilan oleh Ahli Media Tahap 1 ... 81


(23)

Tabel 4.10 Hasil Validasi Aspek Penyajian oleh Ahli Media Tahap 1... 82 Tabel 4.11 Hasil Validasi Aspek Tampilan oleh Ahli Media Tahap 2 ... 97 Tabel 4.12 Hasil Validasi Aspek Penyajian oleh Ahli Media Tahap 2... 97 Tabel 4.13 Contoh Hasil Penilaian LKS oleh Siswa pada Uji Coba Perorangan ... 99 Tabel 4.14 Contoh Hasil Penilaian LKS oleh Siswa pada Uji Coba Kelompok

Kecil ... 101 Tabel 4.15 Contoh Hasil Penilaian LKS oleh Siswa pada Uji Coba Kelompok

Besar... 103 Tabel 4.16 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi

Tahap 1... 105 Tabel 4.17 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Isi oleh Ahli Materi Tahap 1 ... 106 Tabel 4.18 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi

Tahap 2... 107 Tabel 4.19 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Isi oleh Ahli Materi Tahap 2 ... 108 Tabel 4.20 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Guru Mata

Pelajaran ... 110 Tabel 4.21 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Isi oleh Guru Mata Pelajaran ... 111 Tabel 4.22 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Tampilan oleh Ahli Media

Tahap 1... 112 Tabel 4.23 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Penyajian oleh Ahli Media


(24)

Tabel 4.24 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Tampilan oleh Ahli Media

Tahap 2... 115 Tabel 4.25 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Penyajian oleh Ahli Media

Tahap 2... 116 Tabel 4.26 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Isi pada Uji Coba Perorangan ... 118 Tabel 4.27 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Tampilan pada Uji Coba

Perorangan... 119 Tabel 4.28 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Isi pada Uji Coba Kelompok

Kecil ... 120 Tabel 4.29 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Tampilan pada Uji Coba

Kelompok Kecil ... 121 Tabel 4.30 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Isi pada Uji Coba Kelompok

Besar... 123 Tabel 4.31 Hasil analisis Data Penilaian Aspek Tampilan pada Uji Coba

Kelompok Besar... 124 Tabel 4.32 Hasil Wawancara dari Uji Coba Perorangan, Uji Coba Kelompok


(25)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 13 Gambar 2.2 Langkah-langkah Penyusunan LKS menurut Diknas ... 23 Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran LKS ... 39 Gambar 4.1 Tampilan KD dan Tujuan Pembelajaran Sebelum Revisi ... 57 Gambar 4.2 Tampilan KD dan Tujuan Pembelajaran Setelah Revisi ... 58 Gambar 4.3 Tampilan Ringkasan Materi ... 60 Gambar 4.4 Tampilan Sub Bab Materi Setiap Latihan Soal Sebelum Revisi ... 62 Gambar 4.5 Tampilan Sub Bab Materi Setiap Latihan Soal Setelah Revisi ... 64 Gambar 4.6 Tampilan Penulisan Jawaban Sebelum Revisi ... 65 Gambar 4.7 Tampilan Penulisan Jawaban Setelah Revisi ... 65 Gambar 4.8 Tampilan Soal Kalimat Acak Sebelum Revisi ... 66 Gambar 4.9 Tampilan Soal Kalimat Acak Setelah Revisi ... 66 Gambar 4.10 Tampilan Pilihan Jawaban Soal Pilihan Ganda Sebelum Revisi ... 68 Gambar 4.11 Tampilan Pilihan Jawaban Soal Pilihan Ganda Setelah Revisi... 69 Gambar 4.12 Tampilan Definisi Bank Pada Peta Konsep Sebelum Revisi ... 72 Gambar 4.13 Tampilan Definisi Bank Pada Peta Konsep Setelah Revisi ... 72 Gambar 4.14 Tampilan Jenis-jenis Bank Sebelum Revisi ... 73 Gambar 4.15 Tampilan Jenis-jenis Bank Setelah Revisi ... 73 Gambar 4.16 Tampilan Macam-macam LKBB Sebelum Revisi... 74


(26)

Gambar 4.17 Tampilan Macam-macam LKBB Setelah Revisi ... 74 Gambar 4.18 Tampilan Soal Teka-Teki Silang Sebelum Revisi ... 77 Gambar 4.19 Tampilan Soal Teka-Teki Silang Setelah Revisi... 77 Gambar 4.20 Tampilan Soal Pilihan Ganda Pada Latihan Soal Evaluasi Sebelum

Revisi ... 79 Gambar 4.21 Tampilan Soal Pilihan Ganda Pada Latihan Soal Evaluasi Setelah

Revisi ... 80 Gambar 4.22 Tampilan Tulisan KI dan Tujuan Pembelajaran Sebelum Revisi ... 82 Gambar 4.23 Tampilan Tulisan KI dan Tujuan Pembelajaran Setelah Revisi ... 83 Gambar 4.24 Tampilan Contoh Beberapa Bagian Sebelum Revisi ... 83 Gambar 4.25 Tampilan Contoh Beberapa Bagian Setelah Revisi ... 83 Gambar 4.26 Tampilan Petunjuk Penggunaan LKS Nomor 5 Sebelum Revisi... 84 Gambar 4.27 Tampilan Petunjuk Penggunaan LKS Nomor 5 Setelah Revisi ... 84 Gambar 4.28 Tampilan Halaman Awal Latihan Soal 1-4 Sebelum Revisi... 84 Gambar 4.29 Tampilan Halaman Awal Latihan Soal 1-4 Setelah Revisi... 85 Gambar 4.30 Tampilan Tabel Ketentuan Penskoran Sebelum Revisi ... 85 Gambar 4.31 Tampilan Tabel Ketentuan Penskoran Setelah Revisi ... 86 Gambar 4.32 Tampilan Tabel Teka-Teki Silang Sebelum Revisi ... 86 Gambar 4.33 Tampilan Tabel Teka-Teki Silang Setelah Revisi... 87 Gambar 4.34 Tampilan Pernyataan Sebelum Revisi... 87 Gambar 4.35 Tampilan Pernyataan Setelah Revisi... 88 Gambar 4.36 Tampilan Perintah Soal Sebelum Revisi ... 88


(27)

Gambar 4.37 Tampilan Perintah Soal Setelah Revisi ... 88 Gambar 4.38 Tampilan Berita Sebelum Revisi... 88 Gambar 4.39 Tampilan Berita Setelah Revisi... 89 Gambar 4.40 Tampilan Tempat Jawaban Soal Latihan OJK Sebelum Revisi... 89 Gambar 4.41 Tampilan Tempat Jawaban Soal Latihan OJK Setelah Revisi ... 90 Gambar 4.42 Tampilan Pilihan Jawaban Sebelum Revisi ... 90 Gambar 4.43 Tampilan Pilihan Jawaban Setelah Revisi ... 91 Gambar 4.44 Tampilan Titik-Titik Sebelum Revisi ... 91 Gambar 4.45 Tampilan Titik-Titik Setelah Revisi... 91 Gambar 4.46 Tampilan Soal Pada Latihan Soal Evaluasi Sebelum Revisi ... 92 Gambar 4.47 Tampilan Soal Pada Latihan Soal Evaluasi Setelah Revisi... 92 Gambar 4.48 Tampilan Background Sebelum Revisi... 93

Gambar 4.49 Tampilan Background Setelah Revisi ... 94

Gambar 4.50 Tampilan Tulisan Sebelum Revisi ... 95 Gambar 4.51 Tampilan Tulisan Setelah Revisi... 96 Gambar 4.52 Tampilan Perintah Kalimat Acak Sebelum Revisi... 100 Gambar 4.53 Tampilan Perintah Kalimat Acak Setelah Revisi ... 100 Gambar 4.54 Tampilan Pengetikan Pilihan Jawaban Soal Labirin Sebelum Revisi... 102 Gambar 4.55 Tampilan Pengetikan Pilihan Jawaban Soal Labirin Setelah Revisi... 102 Gambar 4.56 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek


(28)

Gambar 4.57 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi

Oleh Ahli Materi Tahap 1 ... 107 Gambar 4.58 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Pembelajaran Oleh Ahli Materi Tahap 2... 108 Gambar 4.59 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi

Oleh Ahli Materi Tahap 2 ... 109 Gambar 4.60 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Pembelajaran Oleh Guru Mata Pelajaran ... 110 Gambar 4.61 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi

Oleh Guru Mata Pelajaran ... 112 Gambar 4.62 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Tampilan Oleh Ahli Media Tahap 1... 113 Gambar 4.63 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Penyajian Oleh Ahli Media Tahap 1 ... 114 Gambar 4.64 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Tampilan Oleh Ahli Media Tahap 2... 116 Gambar 4.65 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Penyajian Oleh Ahli Media Tahap 2 ... 117 Gambar 4.66 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi

dari Uji Coba Perorangan ... 118 Gambar 4.67 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek


(29)

Gambar 4.68 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi

dari Uji Coba Kelompok Kecil ... 121 Gambar 4.69 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Tampilan dari Uji Coba Kelompok Kecil ... 122 Gambar 4.70 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi

dari Uji Coba Kelompok Besar ... 123 Gambar 4.71 Gambar Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek


(30)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di jaman yang sangat modern ini, semakin terasa kalau manusia itu berada dalam tekanan berbagai masalah. Semakin maju jaman, maka sudah pasti dibutuhkan sumber daya manusia yang lebih baik pula. Berbagai tuntutan menghampiri manusia setiap waktunya, maka dari itu diharapkan manusia saat ini tidak hanya menekankan pada bidang keilmuwan saja tetapi juga dituntut terampil dalam teknologi. Dari berbagai macam tuntutan itu, terkadang memunculkan masalah, dimana masalah tersebut harus segera terselesaikan. Masalah yang dihadapi tidak hanya permasalahan sosial-ekonomi, namun masih banyak sekali permasalahan yang dihadapi manusia saat ini, dan untuk menyelesaikan semua masalah tersebut harus didukung pula dengan pendidikan yang berkualitas. Sejak dahulu pendidikan merupakan suatu hal yang dianggap sangat penting untuk bekal manusia menghadapi kehidupan yang akan datang. Melalui pendidikan manusia bisa mendapatkan berbagai pengetahuan guna menjadikan manusia semakin berkembang.

Dengan berjalannya waktu, pendidikan yang berkualitas tidak hanya didapat melalui guru saja namun juga didapat dari fasilitas penunjang yang dapat membantu siswa dalam belajar. Fasilitas tersebut dapat berupa alat bantu belajar atau yang biasa disebut dengan media


(31)

pembelajaran yang menarik dan inovatif, sehingga membuat siswa malas untuk belajar.

Di lingkungan pendidikan khususnya sekolah, sebenarnya sudah banyak sekali alat bantu belajar yang digunakan untuk membantu siswa belajar, diantaranya buku cetak, modul, LKS (Lembar Kerja Siswa),

handout, powerpoint dan lain-lain. Akan tetapi, semuanya itu belum mempunyai manfaat yang maksimal sebagai penunjang belajar para siswa. Hal itu disebabkan karena alat-alat bantu belajar tersebut dirasa belum mempunyai sebuah inovasi yang dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar.

Salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan dan sangat identik dengan sarana belajar siswa adalah LKS (Lembar Kerja Siswa). Menurut salah satu guru yang telah berpengalaman, LKS atau Lembar Kerja Siswa merupakan lembar kerja yang berisi kegiatan-kegiatan siswa dan latihan-latihan soal yang berguna untuk menggali pengetahuan serta dapat membantu siswa untuk menemukan kesimpulan dari materi yang diajarkan, sehingga siswa diajak lebih mandiri dan proses pembelajaran tidak hanya terfokus pada metode ceramah guru.

Salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa, khususnya siswa Sekolah Menengah Atas adalah mata pelajaran ekonomi. Selama ini pembelajaran ekonomi dianggap pembelajaran yang membosankan karena identik dengan teori yang terlalu banyak dan penyajian materi pun masih


(32)

monoton sehingga materi sulit untuk dipahami oleh anak. Siswa pun menjadi cenderung tidak tertarik untuk belajar ekonomi. Maka dari itu sangat menarik apabila pembelajaran ekonomi dikemas ke dalam sebuah lembar kerja siswa atau yang biasa disebut dengan LKS yang dikombinasikan dengan berbagai metode dan model pembelajaran yang menarik.

Berdasarkan penuturan yang disampaikan oleh salah satu guru di Sekolah Menengah Atas Santo Mikael, mengatakan bahwa LKS yang ada di sekolah-sekolah saat ini cenderung mempunyai kualitas yang kurang baik. Dikatakan pula bahwa LKS yang ada sekarang juga banyak yang hanya “asal-asalan”. Dari segi isi kurang variatif, materi juga kurang baik karena kata-kata yang ditulis sulit dipahami oleh siswa, dari segi penulisan juga terkadang kurang jelas cetakannya, dan masih banyak lagi permasalahan yang bersangkutan dengan kualitas LKS saat ini.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah satu guru di Sekolah Menengah Atas Tarakanita Magelang, mengatakan bahwa LKS yang ada saat ini belum mempunyai kualitas yang baik karena belum mencerminkan sebuah lembar kerja melainkan hanya ringkasan materi beserta latihan soal yang kurang variatif. Menurut guru tersebut LKS merupakan lembar kerja yang berisi macam-macam latihan soal yang berguna untuk menggali pengetahuan siswa serta membantu siswa untuk menemukan kesimpulan dari materi yang diajarkan, dimana lembar kerja tersebut juga disertai dengan kegiatan yang dapat mengajak siswa lebih aktif sehingga proses


(33)

tersebut dilakukan dengan cara berdiskusi dan didukung dengan latihan-latihan soal yang bervariatif. Dengan begitu pengetahuan siswa lebih tergali dan siswa lebih tertarik untuk belajar ekonomi.

Berdasarkan uraian di atas jelas tampak bahwa permasalahan yang timbul dari LKS yang ada sekarang dikarenakan belum diperhatikannya kebutuhan siswa akan LKS yang dapat menarik minat siswa, dimana LKS tersebut juga merupakan sebuah sarana pendukung dalam belajar. Maka dari itu, sangatlah perlu dilakukannya pengembangan untuk membuat lembar kerja siswa yang lebih menarik sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Metode belajar diskusi yang dikombinasikan dengan model pembelajaran yang sudah biasa diterapkan selama proses belajar mengajar, akan menjadi bagian dari LKS yang dikembangkan ini. Tidak hanya itu, berdasarkan penuturan yang dilontarkan oleh para siswa, mereka menginginkan sebuah inovasi di dalam LKS yaitu permainan. Maka dari itu, beberapa permainan juga akan menjadi bagian dari isi LKS yang dikembangkan ini. Diharapkan dengan inovasi yang diterapkan dalam LKS ini akan menjadi sebuah hal yang baru karena memang belum banyak dijumpai LKS yang dikombinasikan dengan metode diskusi dan permainan, sehingga hal tersebut akan lebih menarik minat siswa untuk belajar ekonomi.


(34)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan untuk mengembangkan media LKS dengan judul " Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalahnya yaitu “Seperti apakah Lembar Kerja Siswa yang layak digunakan dan dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas X dalam pembelajaran ekonomi?”

C. Batasan Masalah

Mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA memiliki banyak materi yang terbagi ke dalam beberapa kompetensi dasar. Penulis memilih satu topik materi yang terdiri dari 2 kompetensi dasar, yaitu: “Mendeskripsikan bank, lembaga keuangan bukan bank, OJK dan bank sentral” dan “Menyajikan peran dan produk bank, lembaga keuangan bukan bank, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Sental”.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa yang layak digunakan dan dapat meningkatkan minat siswa kelas X


(35)

sentral” dan “Menyajikan peran dan produk bank, lembaga keuangan bukan bank, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Sental”.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Dalam penelitian ini, diharapkan produk dapat bermanfaat untuk membantu siswa dalam belajar. Oleh karena itu produk ini mempunyai spesifikasi produk sebagai berikut:

1. Produk ini dirancang untuk membantu siswa dalam belajar materi mata pelajaran ekonomi, khususnya pada materi tentang bank, lembaga keuangan bukan bank, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bank sentral. 2. Produk ini berisi kompetensi dasar yang akan dicapai, petunjuk

penggunaan LKS, peta konsep mengenai materi yang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai, dan langkah-langkah diskusi ketika mengerjakan soal latihan.

3. Latihan-latihan soal dalam produk ini disajikan dengan beberapa gambar dan permainan.

4. Produk ini digunakan untuk memfasilitasi siswa berdiskusi secara berkelompok, namun dalam pengerjaannya tetap secara individu.


(36)

F. Manfaat Pengembangan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi peneliti dalam mengembangkan dan menghasilkan media pembelajaran yang menarik, sehingga mampu meningkatkan minat siswa untuk belajar mata pelajaran ekonomi.

2. Bagi Guru

Media LKS ini diharapkan dapat digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi sehingga dapat membantu guru dalam membangkitkan minat siswa dalam belajar mata pelajaran ekonomi dan tujuan pembelajaran tercapai.

3. Bagi Siswa

Media LKS yang dikombinasikan dengan permainan ini diharapkan dapat membangkitkan minat dan menimbulkan perasaan senang pada siswa dalam belajar mata pelajaran ekonomi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

4. Bagi Sekolah

Pengembangan media LKS ini diharapkan dapat digunakan sekolah sebagai tambahan inventarisasi media belajar bagi siswa.


(37)

5. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa selanjutnya yang akan melakukan penelitian dan pengembangan media pembelajaran yang lebih inovatif.

G. Definisi Istilah

1. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan atau Research and Development

(R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.

3. Mata Pelajaran Ekonomi

Mata pelajaran ekonomi adalah pelajaran yang harus diajarkan/dipelajari untuk sekolah lanjutan yang mempelajari mengenai aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.


(38)

4. Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.


(39)

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik 1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin medium yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran.

Robertus dan Kosasih (2007: 11) mengungkapkan media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada siswa.


(40)

2. Pentingnya Media Pembelajaran

Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman langsung dan tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas sendiri pada situasi yang sebenarnya. Contohnya, agar siswa belajar bagaimana mengoperasikan komputer, maka guru menyediakan komputer untuk digunakan oleh siswa; agar siswa memiliki keterampilan mengendarai kendaraan, maka secara langsung guru membimbing siswa menggunakan kendaraan yang sebenarnya, dan lain-lain.

Namun demikian, pada kenyataannya tidak semua bahan pelajaran dapat disajikan secara langsung. Untuk mempelajari bagaimana kehidupan makhluk hidup di dasar laut, tidak mungkin guru membimbing siswa langsung menyelam ke dasar lautan, atau membelah dada manusia hanya untuk mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, seperti cara kerja jantung ketika memompakan darah. Untuk memberikan pengalaman belajar semacam itu, guru memerlukan alat bantu seperti film atau foto-foto dan lain sebagainya. Pengalaman belajar tersebut dapat dikatakan sebagai pengalaman tidak langsung.

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar itu bisa didapatkan dari 2 cara, yaitu pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung.


(41)

pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan kerucut pengalaman (cone of experience). Kerucut pengalaman Edgar Dale ini pada saat ini dianut secara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah.

Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa (Wina, 2011: 164-168).


(42)

Gambar untuk kerucut pengalaman Dale ditunjukkan di bawah ini:

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Uraian setiap pengalaman belajar seperti yang digambarkan dalam kerucut pengalaman di atas akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengalaman Langsung

Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh siswa sebagai hasil dari aktivitas sendiri. Siswa mengalami, merasakan sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan. Siswa berhubungan langsung dengan objek yang hendak dipelajari tanpa menggunakan perantara.

verbal

Lambang visual radio film televisi Karyawisata Demonstrasi Pengalaman melalui drama Pengalaman melalui benda tiruan

Pengalaman langsung abstrak


(43)

Pengalaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui benda atau kejadian yang dimanipulasi agar mendekati keadaaan yang sebenarnya.

c. Pengalaman melalui Drama

Pengalaman melalui drama yaitu pengalaman yang diperoleh dari kondisi dan situasi yang diciptakan melalui drama (peragaan) dengan menggunakan skenario yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

d. Pengalaman melalui Demonstrasi

Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian informasi melalui peragaan. Kalau dalam drama siswa terlibat secara langsung dalam masalah yang dipelajari walaupun bukan dalam situasi nyata, maka pengalaman melalui demonstrasi siswa hanya melihat peragaan orang lain.

e. Pengalaman Wisata

Pengalaman ini diperoleh melalui kunjungan wisata ke suatu objek yang ingin dipelajari.

f. Pengalaman melalui Pameran

Melalui pameran siswa dapat mengamati hal-hal yang ingin dipelajari seperti karya seni baik seni tulis, seni pahat, atau benda-benda bersejarah, dan hasil teknologi modern dengan berbagai cara kerjanya.


(44)

g. Pengalaman melalui Televisi

Pengalaman ini merupakan pengalaman tidak langsung, sebab televisi merupakan perantara. Melalui televisi siswa dapat menyaksikan berbagai peristiwa yang ditayangkan dari jarak jauh sesuai dengan program yang dirancang.

h. Pengalaman melalui Gambar Hidup dan Film

Gambar hidup atau film merupakan rangkaian gambar mati yang diproyesikan pada layar dengan kecepatan tertentu. Dengan mengamati film siswa dapat belajar sendiri, walaupun bahan belajarnya terbatas sesuai dengan naskah yang disusun.

i. Pengalaman melalui Radio, Tape Recorder, dan Gambar

Pengalaman melalui media ini sifatnya lebih abstrak dibandingkan pengalaman melalui gambar hidup sebab hanya mengandalkan salah satu indera saja yaitu indera pendengaran atau indera penglihatan saja.

j. Pengalaman melalui Lambang-lambang Visual

Contoh dari lambang visual adalah grafik, gambar, dan bagan. Sebagai alat komunikasi lambang visual dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada siswa.

k. Pengalaman melalui Verbal

Pengalaman ini merupakan pengalaman yang sifatnya lebih abstrak. Sebab, siswa memperoleh pengalaman hanya melalui bahasa baik lisan maupun tulisan.


(45)

memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin banyaklah pengalaman yang diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman, contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa.

3. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

Menurut Azhar (2007: 25-27) media pembelajaran mempunyai fungsi dan manfaat, diantaranya sebagai berikut:

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.


(46)

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

4. Klasifikasi dan Macam-macam Media Pembelajaran

Menurut Wina (2011: 172-173) media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Jika dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.

3) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan


(47)

lebih menarik sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam:

1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projectoruntuk memproyeksikan film

slide, overhead projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.

2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lain sebagainya.


(48)

Dalam penelitian ini, media yang dikembangkan termasuk ke dalam kategori media visual, karena berdasarkan teori di atas dikatakan bahwa media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara dan media ini berbentuk bahan yang dicetak.

5. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri (Prastowo, 2013: 204).

LKS merupakan media yang berguna untuk membantu siswa belajar secara terarah dengan isi materi pelajaran yang lebih terstruktur dan memudahkan siswa untuk mempelajari materi yang bersangkutan. Pada saat yang bersamaan, siswa diberi tugas yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.

6. Macam-macam Bentuk LKS

Menurut Prastowo (2013: 208-211) setiap LKS disusun dengan materi-materi dan tugas tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Karena adanya perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi pada masing-masing LKS, maka LKS memiliki berbagai macam bentuk, yaitu:


(49)

melakukan, mengamati, dan menganalisis. LKS ini rumusan berisi langkah-langkah yang harus dilakukan siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya, yang kemudian siswa diberi pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu siswa untuk mengaitkan fenomena yang mereka amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak mereka.

b. LKS yang Membantu Siswa Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang telah Ditemukan

LKS ini berisi pemberian tugas kepada siswa untuk melakukan diskusi, kemudian meminta siswa mereka untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggungjawab.

c. LKS yang Berfungsi sebagai Penuntun Belajar

LKS ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku. Siswa dapat akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika siswa membaca buku, sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu siswa menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku.


(50)

d. LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan

LKS bentuk ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas dalam LKS ini lebih mengarah pada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat dalam buku pelajaran.

e. LKS yang Berfungsi sebagai Petunjuk Praktikum LKS ini berisi petunjuk untuk praktikum.

Dalam penelitian ini, LKS yang dikembangkan termasuk ke dalam kategori yang ke-3 yaitu LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar. LKS ini juga lebih mengarah untuk membangkitkan minat belajar siswa dan membantu siswa dalam memahami dan menghafal materi pembelajaran dengan mudah dan menarik.

7. Fungsi LKS

Menurut Prastowo (2013: 205-206), berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa LKS memiliki 4 fungsi:

a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan siswa;

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan;


(51)

8. Tujuan Penyusunan LKS

Menurut Prastowo (2013: 206) ada 4 poin yang menjadi tujuan penyusunan LKS, yaitu:

a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan;

b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan;

c. Melatih kemandirian belajar siswa; dan

d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa.

9. Unsur-unsur LKS sebagai Bahan Ajar

Menurut Prastowo (2013: 207-208) bahan ajar LKS terdiri atas enam unsur utama, meliputi: judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian. Sedangkan jika dilihat dari formatnya, LKS memuat paling tidak delapan unsur, yaitu judul, kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan (Ditjen Dikdasmenum, 2004).


(52)

10. Langkah-Langkah Aplikatif Membuat LKS

Menurut Prastowo (2013: 211-215) berikut adalah langkah-langkah penyusunan LKS menurut Diknas (2004):

Gambar 2.2 Langkah-langkah Penyusunan LKS menurut Diknas

a. Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS.

b. Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui

Menulis LKS Analisis Kurikulum

Menentukan judul-judul LKS Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Merumuskan KD

Memperhatikan struktur bahan ajar

Menyusun materi Menentukan alat penilaian


(53)

prioritas penulisan. Langkah ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.

c. Menentukan Judul-Judul LKS

Perlu diketahui bahwa judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul LKS apabila kompetensi tersebut tidak terlalu besar. Adapun besarnya kompetensi dasar dapat dideteksi, antara lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi tersebut dapat dijadikan sebagai satu judul LKS. Namun, apabila kompetensi dasar itu bisa diuraikan lebih dari 4 MP, maka harus dipikirkan kembali apakah kompetensi dasar itu perlu dipecah, contohnya menjadi dua judul LKS. Jika judul-judul telah kita tentukan, maka langkah selanjutnya yaitu mulai melakukan penulisan.

d. Penulisan LKS

Untuk menulis LKS, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:


(54)

1) Merumuskan kompetensi dasar. Untuk merumuskan kompetensi dasar, dapat dilakukan dengan menurunkan rumusannya langsung dari kurikulum yang berlaku.

2) Menentukan alat penilaian. Penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat yang cocok dan sesuai adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Dengan demikian guru dapat melakukan penilaian melalui proses dan hasilnya.

3) Menyusun materi. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti: buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian, dan lain-lain. Selain itu, tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya. Contohnya, tugas diskusi. Agar siswa paham betul mengenai tugas yang diberikan kepada mereka, judul diskusi harus diberikan secara jelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalam kelompok diskusi, dan berapa lama waktu diskusinya.

4) Memperhatikan struktur LKS. Struktur LKS terdiri atas enam komponen, yaitu: judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, serta penilaian.


(55)

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mata pelajaran berarti pelajaran yang harus diajarkan/dipelajari untuk sekolah dasar atau sekolah lanjutan (http://www.kamusbesar.com/54679/mata-pelajaran).

Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti aturan. Secara garis besar ekonomi berarti aturan rumah tangga (http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi).

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kebutuhan manusia yang jumlahnya tak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas.

Menurut Samuelson, ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat yang membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi sumber daya tersebut dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa ( http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/defenisi-ilmu-ekonomi-oleh-prof-p.html).

Jadi dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran ekonomi adalah pelajaran yang harus diajarkan/dipelajari untuk sekolah lanjutan yang mempelajari mengenai aktivitas manusia yang berhubungan dengan


(56)

produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa dimana hal tersebut menyangkut kebutuhan manusia yang tidak terbatas, namun alat pemuasnya terbatas.

12. Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri merupakan dasar dari arti minat tersebut. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Slameto, 2010: 180).

Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Sebagai contoh, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tersebut untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan (Muhibbin, 2002: 136).

13. Penelitian dan Pengembangan

a. Pengertian Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau


(57)

dipertanggungjawabkan. (Syaodih, 2007: 164)

Penelitian pengembangan menurut Borg and Gall (1983) didefinisikan sebagai suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. (Setyosari, 2010: 194)

Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya

Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407).

b. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Dalam Zainal (2011: 129-132), langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall meliputi 10 tahap, yaitu:

1. Research and Information Collecting

Peneliti melakukan studi pendahuluan atau studi eksploratif untuk mengkaji, menyelidiki, dan mengumpulkan informasi. Langkah ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti: analisis kebutuhan, kajian pustaka, observasi awal di kelas, identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan juga menghimpun data tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran.

2. Planning

Peneliti membuat rencana desain pengembangan produk. Aspek-aspek penting dalam rencana tersebut meliputi produk tentang


(58)

mengapa produk tersebut dianggap penting, di mana lokasi untuk mengembangkan produk, dan bagaimana proses pengembangannya.

3. Develop Pleminary Form of Product

Peneliti mulai mengembangkan bentuk produk awal (draft) yang bersifat sementara.

4. Preliminary Field Testing

Peneliti melakukan uji coba terbatas mengenai produk awal di lapangan yang melibatkan antara dua atau tiga sekolah dengan subjek antara 10-15 orang.

5. Main Product Revision

Melakukan revisi tahap pertama, yaitu perbaikan dan penyempurnaan terhadap produk utama, berdasarkan hasil uji coba terbatas, termasuk hasil diskusi, observasi, wawancara, dan angket.

6. Main Field Testing

Peneliti melakukan uji coba produk dalam skala yang lebih luas dengan melibatkan antara lima sampai sepuluh sekolah dengan subjek antara 30-100 orang.

7. Operational Product Revision

Melakukan revisi tahap kedua, yaitu memperbaiki dan menyempurnakan produk berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji coba lapangan yang lebih luas.


(59)

Peneliti melakukan uji pelaksanaan lapangan dengan melibatkan antara 10-30 sekolah dan antara 40-200 subjek.

9. Final Product Revision

Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dan masukan dalam uji pelaksanaan lapangan.

10. Dissemination and Implementation

Peneliti mendesiminasikan (menyebarluaskan) produk untuk disosialisasikan kepada seluruh subjek melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerja sama dengan penerbit jika sosialisasi produk tersebut bersifat komersial.

Menurut Setyosari (2010: 200-204) dalam penelitian dan pengembangan, terdapat 2 model penelitian, yaitu model konseptual dan model prosedural. Dalam merancang sistem pembelajaran, model yang sering dipakai adalah model prosedural. Di dalam model ini terdapat macam-macam model sistem pembelajaran, diantaranya model Kaufman, model Kemp, IDI, ADDIE, Dick and Carey, dan lain-lain.

Di antara model-model di atas, salah satu model rancangan sistem yang sering dipakai dalam penelitian dan pengembangan pendidikan adalah model pendekatan sistem yang dirancang oleh Dick and Carey (2001). Model Dick and Carey terdiri dari 10 langkah, yaitu:


(60)

1. Analisis kebutuhan

Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan.

2. Analisis pembelajaran

Analisis pembelajaran mencakup keterampilan, proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3. Analisis siswa dan konteks

Analisis ini mencakup kemampuan, sikap, dan karakteristik awal siswa dalam latar pembelajaran.

4. Tujuan umum dan khusus

Menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang berupa rumusan tujuan unjuk kerja, atau operasional. Gambaran rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus program atau produk, prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik memberikan informasi untuk mengembangkan butir-butir tes.

5. Mengembangkan instrumen

Mengembangkan instrumen assessment, yang secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus, operasional.

6. Mengembangkan strategi pembelajaran

Mengembangkan strategi pembelajaran, yang secara spesifik untuk membantu siswa mencapai tujuan khusus.


(61)

hal ini berupa: bahan cetak, manual baik untuk siswa maupun pembelajar, dan media lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan.

8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif

Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau produk dikembangkan. Evaluasi formatif ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan maksud untuk mendukung proses peningkatan efektivitas.

Dalam kondisi tertentu, pengembang cukup sampai pada langkah ini. Dick and Carey mengemukakan suatu proses evaluasi formatif terdiri atas tiga langkah:

1) Uji coba prototipe bahan secara perorangan

2) Uji coba kelompok kecil yang terdiri atas enam sampai delapan subjek

3) Uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subjek dalam kelas

Selama uji coba ini, pengembang melakukan observasi dan wawancara. Dengan demikian, pengembang melakukan pendekatan kualitatif disamping data kuantitatif (hasil tes, skala sikap, dan lain-lain).


(62)

9. Melakukan revisi

Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur, program atau produk, dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap tujuh langkah pertama, yaitu: tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran, perilaku awal, tujuan unjuk kerja, butir tes, strategi pembelajaran, dan bahan-bahan pembelajaran.

10. Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat efektivitas program secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain.

14. Evaluasi Media Pembelajaran

Dalam pengembangan media pembelajaran, evaluasi terdiri dari dua cara (Sadiman, dkk, 2009: 183):

a. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran (termasuk ke dalamnya media). Data-data tersebut digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat berguna lebih efektif dan efisien.


(63)

Evaluasi sumatif merupakan proses untuk mengumpulkan data dalam rangka menentukan apakah media yang dibuat patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu. Di samping itu, untuk menentukan apakah media tersebut benat-benar efektif seperti yang dilaporkan.

Dalam mengevaluasi media pembelajaran, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Komponen-komponen untuk mengevaluasi media pembelajaran tersebut disampaikan oleh Walker dan Hess (1984:206) berdasarkan kepada kualitas, yang meliputi (Cecep dan Sutjipto, 2011: 145):

1) Kualitas isi dan tujuan - Ketepatan

- Kepentingan - Kelengkapan

- Minat atau perhatian

- Keadaan dengan situasi siswa 2) Kualitas pembelajaran

- Memberikan kesempatan belajar - Memberikan bantuan untuk belajar - Kualitas memotivasi

- Fleksibilitas pembelajarannya

- Hubungan dengan program pembelajaran lainnya - Kualitas sosial interaksi pembelajarannya

- Kualitas tes dan penilaiannya - Dapat memberi dampak bagi siswa

- Dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya 3) Kualitas teknis

- Keterbacaan - Mudah digunakan - Kualitas tampilan


(64)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada dua penelitian yang dianggap oleh peneliti relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Esti Windarti (2012) dan Agung Nugroho (2013).

Skripsi berjudul Efektivitas Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Ditinjau dari Motivasi, Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa di Kelas VIIIC

SMPN 2 Paliyan pada Pembelajaran Pokok Bahasan Prisma dan Limasyang disusun oleh Esti Windarti (2012) bertujuan untuk mengasilkan media LKS untuk pembelajaran pokok bahasan prisma dan limas di kelas VIIIC SMPN 2 Paliyan. Penelitian ini membuktikan bahwa, (1) penggunaan LKS efektif digunakan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas VIIIC SMPN 2 Paliyan pada pembelajaran pokok bahasan Prisma dan Limas. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari rata-rata skor motivasi belajar siswa naik 8,3% dan persentase jumlah siswa yang motivasinya mengalami peningkatan sebanyak 86,4%. Dari hasil wawancara menyatakan bahwa siswa termotivasi untuk belajar matematika dengan menggunakan LKS, (2) penggunaan LKS efektif digunakan dalam mendukung aktivitas belajar siswa di kelas VIIIC SMPN 2 Paliyan pada pembelajaran pokok bahasan Prisma dan Limas. Hasil pengamatan aktivitas belajar menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan LKS tergolong aktif. Frekuensi aktivitas belajar pada pertemuan pertama, kedua, ketiga dan keempat masing-masing sebesar 69,1%, 74,1%, 72,3% dan 74,5%, (3) penggunaan LKS efektif digunakan untuk mendukung prestasi belajar siswa di kelas VIIIC SMPN 2 Paliyan pada


(65)

yang tuntas atau memenuhi KKM sebanyak 77,3%.

Skripsi berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Media Gambar untuk Membantu Siswa Kelas XI IPS Memahami materi

Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa yang disusun oleh Agung Nugroho (2013) bertujuan untuk menghasilkan media LKS yang berguna untuk membantu siswa kelas XI IPS memahami materi pembelajaran pokok bahasan analisis transaksi keuangan perusahaan jasa. Hasil penelitian menunjukkan LKS bergambar layak digunakan untuk pembelajaran materi analisis transaksi keuangan perusahaan jasa kelas XI IPS SMA. Hal tersebut ditunjukkan dengan (1) hasil penilaian dari ahli materi, kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek pembelajaran dan aspek isi termasuk dalam kategori “sangat baik”dengan rerata skor sebesar 4,38; (2) hasil penilaian dari ahli media pembelajaran kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek tampilan dan aspek penyajian termasuk dalam kategori “baik” dengan rerata skor sebesar 3,95; (3) hasil penilaian dari guru mata pelajaran, kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek pembelajaran dan aspek isi termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rerata skor 4,48; (4) hasil penilaian dari siswa pada uji coba perorangan, kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek keseluruhan aspek penilaian termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rerata skor 4,32; (5) hasil penilaian dari siswa pada uji coba kelompok kecil, kualitas LKS bergambar ditinjau dari aspek penilaian termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan rerata skor 4,23; (6) hasil penilaian dari siswa


(66)

pada uji coba kelompok besar, kualitas LKS bergambar ditinjau dari keseluruhan aspek penilaian termasuk dalam kategori “baik” dengan rerata skor sebesar 4,05.


(67)

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau dengan kata lain disebut dengan Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Borg and Gall). Model pengembangan yang digunakan adalah model prosedural, yaitu model yang berupa urutan langkah-langkah yang diikuti secara bertahap dari awal hingga akhir. Dalam penelitian ini akan mengembangkan sebuah produk yaitu Lembar Kerja Siswa untuk siswa SMA kelas X yang berisi mengenai materi bank, lembaga keuangan bank, bank sentral, dan otoritas jasa keuangan.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian dan pengembangan ini didasarkan pada langkah-langkah desain pembelajaran dengan pendekatan sistem yang dikemukakan oleh Dick and Carey. Prosedur penelitian dan pengembangan tersebut meliputi: (1) Analisis kebutuhan; (2) Analisis pembelajaran; (3) Analisis siswa dan konteks; (4) Merumuskan tujuan umum dan khusus; (5) Mengembangkan instrumen; (6) Mengembangkan strategi pembelajaran; (7) Mengembangkan dan memilih bahan


(68)

pembelajaran; (8) Merancang dan melakukan evaluasi formatif; (9) Melakukan revisi. Maka langkah-langkah prosedur pengembangan akan tampak sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran LKS

Tahap 1

Analisis kebutuhan produk yang akan dikembangkan

Tahap 2

Menganalisis pembelajaran dan siswa, kemudian mengembangkan kompetensi pembelajaran, serta membuat instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan

siswa setelah mengikuti pembelajaran ekonomi dengan menggunakan LKS

Tahap 3

Mengembangkan strategi pembelajaran, kemudian mengembangkan materi pembelajaran.

Uji Coba dan Revisi Produk

Validasi ahli materi, ahli media, dan guru mata pelajaran analisis revisi analisis Uji Coba Perorangan revisi analisis Uji Coba Kelompok Kecil revisi analisis Uji Coba Kelompok Besar revisi

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X

Tahap 4


(69)

Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui layak atau tidak produk LKS dan sejauh mana produk yang dihasilkan tersebut dapat meningkatkan minat belajar siswa.

1. Desain Uji Coba

Desain uji coba merupakan suatu hal yang penting dalam tahap uji coba. Pada tahap uji coba, produk akan dievaluasi melalui beberapa tahap agar menghasilkan produk yang benar-benar layak untuk mendukung pembelajaran. Sebelum dilakukan uji coba, terlebih dahulu dilakukan validasi produk oleh para ahli.

a. Validasi

Validasi dilakukan oleh 2 ahli yaitu ahli materi dan ahli media. Validasi oleh ahli materi bertujuan untuk mengetahui seberapa layak LKS yang dikembangkan dilihat dari aspek materi sehingga dapat digunakan untuk proses pembelajaran. Validasi oleh ahli media bertujuan untuk mengetahui seberapa layak LKS yang dikembangkan dilihat pada aspek media sehingga dapat digunakan untuk proses pembelajaran.

b. Uji Coba Perorangan

Uji coba perorangan dilakukan pada tiga siswa untuk mengetahui layak tidaknya produk media LKS yang dikembangkan dan untuk mendapatkan kritik dan saran yang berkaitan dengan produk yang dikembangkan.


(70)

c. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dilakukan pada enam siswa untuk mengetahui layak tidaknya produk media LKS yang dikembangkan dan untuk mendapatkan kritik dan saran yang berkaitan dengan produk yang dikembangkan.

d. Uji Coba Lapangan/Kelompok Besar

Uji coba lapangan dilakukan untuk mengetahui layak atau tidak produk yang dikembangkan dan untuk mengetahui respon siswa tentang penggunaan LKS yang dikembangkan. Uji coba lapangan dilakukan pada siswa satu kelas dengan jumlah 34 anak.

2. Subjek Uji Coba

Sebelum produk diujicobakan kepada para siswa, maka produk harus divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi dalam penelitian ini adalah Bapak YM. Vianey Mudayen, S.Pd., M.Sc., dan ahli media dalam penelitian ini adalah Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., dan guru mata pelajaran adalah Bapak Yohanes Suryanto, S.Pd.

Subjek uji coba produk media LKS yang dikembangkan ini adalah siswa kelas X dengan mengambil sampel di SMA Tarakanita Magelang. Uji coba produk terdiri dari tiga bagian yaitu uji perorangan yang dilakukan pada tiga siswa, kemudian uji kelompok kecil yang


(71)

dilakukan pada 34 siswa.

D. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa tanggapan, kritik dan saran dari ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran, dan para siswa yang diperoleh pada saat validasi dan uji coba produk. Data kuantitatif berupa penilaian kelayakan produk yang dikembangkan.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk menghasilkan produk pengembangan yang berkualitas, maka diperlukan instrumen yang baik pula guna mendapatkan informasi mengenai apa yang dikehendaki dalam pengembangan media LKS ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner.

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara pihak penanya dengan pihak yang ditanya. Wawancara ini ditujukan kepada guru dan siswa untuk mengetahui pendapat guru dan siswa mengenai lembar kerja siswa dan penggunaannya dalam pembelajaran.


(72)

2. Kuesioner

Kuesioner adalah alat pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali dan menghimpun keterangan atau informasi yang dibutuhkan untuk dianalisis. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai penilaian oleh ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran, dan juga siswa.

Berikut ini disajikan komponen-komponen penilaian dan indikatornya yang dirumuskan ke dalam kisi-kisi:

a. Kisi-kisi instrumen untuk Validasi Ahli Materi

Untuk mengukur kualitas aspek pembelajaran dan aspek isi, dikembangkan berbagai indikator penilaian pada setiap aspek. Indikator penilaian aspek pembelajaran dan aspek isi tampak pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2, sebagai berikut:

Tabel 3.1 Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran untuk Ahli Materi

Aspek Indikator No. Item

Jumlah Butir Aspek

Pembelajaran

1. Kejelasan tujuan dan indikator pembelajaran 2. Relevansi tujuan dan

indikator dengan KI & KD 3. Kejelasan sasaran /

pengguna media LKS (siswa kelas X)

4. Variasi cara penyajian materi

5. Kejelasan penyajian materi 6. Kesesuaian jumlah soal

latihan dengan cakupan

1 2 3 4 5 6 1 1 1 1 1 1


(73)

soal latihan dengan karakteristik materi

9. Ketepatan dalam pemilihan permainan

10. Kemenarikan permainan 11. Jumlah gambar yang sesuai

dan mewakili soal

9 10 11 1 1 1

Tabel 3.2 Indikator Penilaian Aspek Isi untuk Ahli Materi Aspek Indikator No. Item

Jumlah Butir Aspek Isi 1. Kecukupan materi untuk

pencapaian kompetensi dasar

2. Kejelasan materi 3. Sistematika penyajian

materi

4. Tingkat kesulitan soal 5. Efektifitas kalimat 6. Penggunaan bahasa baku 7. Bahasa mudah dipahami

1 2 3 4 5 6 7 1 1 1 1 1 1 1

(adopsi Ninda, 2013)

b. Kisi-kisi instrumen untuk Validasi Ahli Media

Untuk mengukur kualitas aspek tampilan dan aspek penyajian, dikembangkan berbagai indikator penilaian pada setiap aspek. Indikator penilaian aspek pembelajaran dan aspek isi tampak pada Tabel 3.3 dan Tabel 3.4, sebagai berikut:


(74)

Tabel 3.3 Indikator Penilaian Aspek Tampilan untuk Ahli Media Pembelajaran

Aspek Indikator No. Item

Jumlah Butir Aspek

Tampilan

1. Kejelasan gambar

2. Kombinasi antara gambar dan tulisan serasi

3. Letak permainan 4. Jenis huruf 5. Ukuran huruf

6. Ketepatan pemilihan warna huruf

7. Perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar

8. Keserasian kolom untuk menampung gambar dan jawaban 1 2 3 4 5 6 7 8 1 1 1 1 1 1 1 1

Tabel 3.4 Indikator Penilaian Aspek Penyajian untuk Ahli Media Pembelajaran

Aspek Indikator No. Item

Jumlah Butir Aspek

Penyajian

1. Tata letak permainan tidak mengganggu teks yang ditampilkan

2. Kemudahan dalam menggunakan LKS

1

2

1

1

(adopsi Nugroho, 2013)

c. Kisi-kisi instrumen untuk Validasi Guru Mata Pelajaran

Untuk mengukur kualitas aspek pembelajaran dan aspek isi, dikembangkan berbagai indikator penilaian pada setiap aspek. Indikator penilaian aspek pembelajaran dan aspek isi tampak pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6, sebagai berikut:


(75)

Aspek Indikator No. Item Jumlah Butir Aspek Pembelajaran

1. Kejelasan tujuan dan indikator pembelajaran 2. Relevansi tujuan dan

indikator dengan KI & KD 3. Kejelasan sasaran /

pengguna media LKS (siswa kelas X)

4. Variasi cara penyajian materi

5. Kejelasan penyajian materi 6. Kesesuaian jumlah soal

latihan dengan cakupan materi

7. Variasi bentuk soal latihan 8. Kesesuaian jenis/bentuk

soal latihan dengan karakteristik materi

9. Ketepatan dalam pemilihan permainan

10. Kemenarikan permainan 11. Jumlah gambar yang sesuai

dan mewakili soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Tabel 3.6 Indikator Penilaian Aspek Isi untuk Guru Mata Pelajaran

Komponen Indikator No. Item

Jumlah Butir Aspek Isi 1. Kecukupan materi untuk

pencapaian kompetensi dasar

2. Kejelasan materi 3. Sistematika penyajian

materi

4. Tingkat kesulitan soal 5. Efektifitas kalimat 6. Penggunaan bahasa baku 7. Bahasa mudah dipahami

1 2 3 4 5 6 7 1 1 1 1 1 1 1


(76)

d. Kisi-kisi instrumen untuk Uji Coba Perorangan, Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar

Untuk memperoleh penilaian tentang kualitas LKS, peneliti juga melakukan tahap uji coba LKS yang dilakukan pada uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Kisi-kisi instrumen untuk uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar akan tampak pada Tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7 Komponen dan Indikator Penilaian untuk Uji Coba Perorangan, Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar Aspek Indikator No.

Item

Jumlah Butir Isi 1. Kejelasan materi

2. Sistematika penyajian materi

3. Tingkat kesulitan soal 4. Efektivitas kalimat 5. Penggunaan bahasa baku 6. Bahasa mudah dipahami

1 2 3 4 5 6 1 1 1 1 1 1 Tampilan 1. Kejelasan gambar

2. Kombinasi antara gambar dan tulisan serasi

3. Letak permainan 4. Jenis huruf 5. Ukuran huruf

6. Ketepatan pemilihan warna huruf

7. Keserasian kolom untuk menampung gambar dan jawaban 1 2 3 4 5 6 7 1 1 1 1 1 1 1


(77)

Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba dibagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa tanggapan, kritik dan saran yang dikemukakan oleh ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran, dan siswa dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data kuantitatif berupa penilaian tentang kualitas produk pembelajaran yang diperoleh melalui kuesioner dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Hasil analisis selanjutnya dikonversi dengan menggunakan konversi nilai skala lima berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tampak pada tabel 3.8, sebagai berikut:

Tabel 3.8 Konversi Nilai Skala Lima berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Kategori Interval Skor Sangat Baik X > Xi + 1,80 Sbi

Baik Xi + 0,60 SBi < x ≤ Xi + 1,80 SBi Cukup Baik Xi – 0,60 SBi < x ≤ Xi + 0,60 SBi Kurang Baik Xi – 1,80 SBi < x ≤ Xi – 0,60 SBi Sangat Kurang Baik X ≤ Xi – 1,80 Sbi

Keterangan :

Xi : rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) SBi : Simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)


(78)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Deskripsi Produk Awal

Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan produk pembelajaran berupa LKS yang berkualitas sebagai media pembelajaran ekonomi di SMA. LKS ini dimaksudkan untuk memfasilitasi belajar siswa kelas X IPS pada pembelajaran ekonomi materi Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, Bank Sentral, dan Otoritas Jasa Keuangan dengan lebih baik. Langkah awal pembuatan produk LKS adalah menganalisis kebutuhan produk yang akan dikembangkan, kemudian menganalisis pembelajaran dan siswa. Selanjutnya menyusun instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran ekonomi dengan menggunakan LKS. Langkah berikutnya adalah mengembangkan strategi pembelajaran dan mengembangkan materi pembelajaran.

Setelah melalui proses desain dan proses produksi dihasilkan produk awal LKS yang siap untuk divalidasi oleh ahli. LKS yang dikembangkan ini mengkombinasikan gambar, teks, dan beberapa permainan. Produk LKS ini dibuat dengan menggunakan program Microsoft Office Word 2007dan Corel Draw X6.


(1)

(2)

DAFTAR PRESENSI UJI COBA PERORANGAN


(3)

Lampiran 21 B

DAFTAR PRESENSI UJI COBA KELOMPOK KECIL


(4)

DAFTAR PRESENSI UJI COBA KELOMPOK BESAR


(5)

(6)