Pembuatan Larutan Induk Baku Kalium Klavulanat

22

3.5.7 Pembuatan Spektrum Serapan

Larutan standar amoksisilin dengan konsentrasi 9 mcgml; 13 mcgml; 18 mcgml; 22 mcgml; dan 26 mcgml dan kalium klavulanat dengan konsentrasi 4,5 mcgml; 5 mcgml; 5,5 mcgml; 6 mcgml; dan 6,5 mcgml dibuat spektrum serapan tanpa diderivatkan pada panjang gelombang 200-400 nm.

3.5.8 Pembuatan Spektrum Serapan Derivat Pertama dan Kedua

Spektrum serapan amoksisilin dan kalium klavulanat yang diperoleh ditransformasikan menjadi spektrum serapan derivat pertama dengan ∆λ 2 nm. Kemudian ditransformasikan lagi menjadi spektrum serapan kedua.

3.5.9 Penentuan Zero Crossing

Penentuan zero crossing diperoleh dengan menumpangtindihkan spektrum serapan pada masing-masing derivat dari berbagai konsentrasi larutan. Zero crossing masing-masing zat ditunjukkan oleh panjang gelombang yang memiliki serapan nol pada berbagai konsentrasi.

3.5.10 Penentuan Panjang Gelombang Analisis

Dibuat larutan amoksisilin dengan konsentrasi 22 mcgml, kalium klavulanat dengan konsentrasi 5,5 mcgml, dan larutan campuran kedua zat itu sehingga di dalamnya terdapat amoksisilin dengan konsentrasi 22 mcgml dan kalium klavulanat dengan konsentrasi 5,5 mcgml. Kemudian dibuat spektrum serapan derivat pertama dari masing-masing larutan zat tunggal dan campuran zat. Spektrum serapan derivat pertama dari larutan zat tunggal dan campuran keduanya ditumpangtindihkan. Demikian juga untuk spektrum serapan derivat kedua, yang dipilih untuk menjadi panjang gelombang analisis adalah pada saat serapan senyawa pasangannya nol dan serapan zat itu dan campurannya hampir 23 sama atau persis sama, karena pada panjang gelombang tersebut dapat secara selektif mengukur serapan zat tersebut.

3.5.11 Pembuatan dan Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi Amoksisilin

Dipipet larutan induk baku II amoksisilin sebanyak 0,9 ml; 1,3 ml; 1,8 ml; 2,2 ml; dan 2,6 ml. Masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, diencerkan dengan metanol hingga garis tanda. Dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 9 mcgml; 13 mcgml; 18 mcgml; 22 mcgml; dan 26 mcgml. Kemudian diukur serapan pada derivat kedua ∆λ = 2 nm pada panjang gelombang analisis yang telah ditentukan. Kemudian dilakukan analisis hubungan antara konsentrasi dengan serapan sehingga diperoleh persamaan regresi linear y = ax + b, dan berdasarkan nilai serapan pada panjang gelombang analisis, dilakukan pula perhitungan batas deteksi Limit of Detection LOD dan batas kuantitasi Limit of Quantitation LOQ. Menurut Watson 2005, untuk menentukan LOD dan LOQ dapat digunakan rumus: SB =� ∑ y-yi 2 n-2 LOD = 3 × SB Slope LOQ = 10 × SB Slope Keterangan : SB = simpangan baku LOD = limit of detection LOQ = limit of quantitation