Penentuan Kurva Serapan Maksimum Penentuan Kurva Serapan

30 Gambar 10. Kurva tumpang tindih serapan kalium klavulanat. Dari gambar 9 dan gambar 10 dapat dilihat bahwa hasil tumpang tindih serapan amoksisilin terdapat pada panjang gelombang 229 nm dan kalium klavulanat terdapat pada panjang gelombang 272 nm. 4.3 Penentuan Kurva Serapan Derivat 4.3.1 Penentuan Kurva Serapan Derivat Pertama Hasil kurva tumpang tindih serapan amoksisilin dan kalium klavulanat derivat pertama dapat dilihat pada lampiran 1. Selanjutnya kurva serapan diderivatkan ke derivat kedua.

4.3.2 Penentuan Kurva Serapan Derivat Kedua

Hasil kurva tumpang tindih serapan amoksisilin dan kalium klavulanat derivat kedua dapat dilihat pada lampiran 2. 4.4 Penentuan Zero crossing pada Serapan Derivat 4.4.1 Penentuan Zero crossing pada Serapan Derivat Pertama Hasil penentuan zero crossing pada derivat pertama diperoleh dengan menumpangtindihkan spektrum serapan derivat pertama pada masing-masing zat dari berbagai konsentrasi larutan. Zero crossing pada spektrum derivat pertama dari masing-masing zat ditunjukkan oleh panjang gelombang yang memiliki 4,5 mcgml 5 mcgml 5,5 mcgml 6 mcgml 6,5 mcgml 31 serapan nol pada berbagai konsentrasi. Zero crossing amoksisilin dan kalium klavulanat pada kurva serapan derivat pertama masing-masing dapat dilihat pada gambar 11 dan 12. Gambar 11. Zero crossing amoksisilin pada serapan derivat pertama Gambar 12. Zero crossing kalium klavulanat pada serapan derivat pertama 231,34 311,11 - 400 275,21 218,23 270,09 339,74 317,95 9 mcgml 13 mcgml 18 mcgml 22 mcgml 26 mcgml 4,5 mcgml 5 mcgml 5,5 mcgml 6 mcgml 6,5 mcgml 32 Dari gambar 11 dapat dilihat hasil zero crossing kalium klavulanat pada serapan derivat pertama yang diperoleh yaitu pada 218,23 nm, 231,34 nm, 275,21 nm, dan 311,11 – 400 nm. Sedangkan dari gambar 12 dapat dilihat hasil zero crossing kalium klavulanat pada serapan derivat pertama yang diperoleh yaitu pada 270,09 nm, 317,95 nm, dan 339,74 nm.

4.4.2 Penentuan Zero crossing pada Serapan Derivat Kedua

Hasil penentuan kurva serapan derivat kedua dibuat dengan terlebih dahulu membuat kurva serapan dari larutan amoksisilin dengan konsentrasi 9 mcgml; 13 mcgml; 18 mcgml; 22 mcgml; dan 26 mcgml dan larutan kalium klavulanat dengan konsentrasi 4,5 mcgml; 5 mcgml; 5,5 mcgml; 6 mcgml; dan 6,5 mcgml pada panjang gelombang 200-400 nm. Kurva serapan yang telah diperoleh ditransformasikan menjadi kurva serapan derivat kedua dengan ∆λ 2 nm. Kurva serapan derivat kedua dari masing-masing zat pada berbagai konsentrasi tersebut ditumpangtindihkan. Zero crossing amoksisilin dan kalium klavulanat pada serapan derivat kedua dapat dilihat pada gambar 13 dan 14. Gambar 13. Zero crossing amoksisilin pada serapan derivat kedua 223,93 240,46 280,91 284,90 266,1 006 299,15 – 400 277,49 9 mcgml 13 mcgml 18 mcgml 22 mcgml 26 mcgml