Analisis Data Penetapan Kadar Secara Statistik

28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Kurva Serapan Maksimum

Hasil penentuan kurva serapan maksimum amoksisilin dan kalium klavulanat masing-masing dapat dilihat dari gambar 6 dan 7. Kurva tumpang tindih serapan maksimum amoksisilin dan kalium klavulanat dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 6 . Kurva serapan amoksisilin 18 mcgml Dari gambar 6 diatas dapat dilihat serapan maksimum amoksisilin terdapat pada panjang gelombang 229 nm. Gambar 7 . Kurva serapan maksimum kalium klavulanat 100 mcgml Dari gambar 7 diatas dapat dilihat serapan maksimum kalium klavulanat terdapat pada panjang gelombang 272 nm. 29 Gambar 8. Kurva tumpang tindih serapan maksimum amoksisilin dan kalium klavulanat

4.2 Penentuan Kurva Serapan

Hasil penentuan kurva serapan dibuat dengan membuat larutan amoksisilin dengan konsentrasi 9 mcgml; 13 mcgml; 18 mcgml; 22 mcgml; dan 26 mcgml dan larutan kalium klavulanat dengan konsentrasi 4,5 mcgml; 5 mcgml; 5,5 mcgml; 6 mcgml; dan 6,5 mcgml kemudian dibuat kurva serapan pada panjang gelombang 200-400 nm. Kurva serapan dari masing-masing zat pada berbagai konsentrasi tersebut ditumpangtindihkan. Kurva tumpang tindih serapan amoksisilin dan kalium klavulanat masing-masing dapat dilihat pada gambar 9 dan 10. Gambar 9. Kurva tumpang tindih serapan amoksisilin Amoksisilin 22 mcgml K.Klavulanat 5,5 mcgml 9 mcgml 13 mcgml 18 mcgml 22 mcgml 26 mcgml 30 Gambar 10. Kurva tumpang tindih serapan kalium klavulanat. Dari gambar 9 dan gambar 10 dapat dilihat bahwa hasil tumpang tindih serapan amoksisilin terdapat pada panjang gelombang 229 nm dan kalium klavulanat terdapat pada panjang gelombang 272 nm. 4.3 Penentuan Kurva Serapan Derivat 4.3.1 Penentuan Kurva Serapan Derivat Pertama Hasil kurva tumpang tindih serapan amoksisilin dan kalium klavulanat derivat pertama dapat dilihat pada lampiran 1. Selanjutnya kurva serapan diderivatkan ke derivat kedua.

4.3.2 Penentuan Kurva Serapan Derivat Kedua

Hasil kurva tumpang tindih serapan amoksisilin dan kalium klavulanat derivat kedua dapat dilihat pada lampiran 2. 4.4 Penentuan Zero crossing pada Serapan Derivat 4.4.1 Penentuan Zero crossing pada Serapan Derivat Pertama Hasil penentuan zero crossing pada derivat pertama diperoleh dengan menumpangtindihkan spektrum serapan derivat pertama pada masing-masing zat dari berbagai konsentrasi larutan. Zero crossing pada spektrum derivat pertama dari masing-masing zat ditunjukkan oleh panjang gelombang yang memiliki 4,5 mcgml 5 mcgml 5,5 mcgml 6 mcgml 6,5 mcgml