4.11. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah tahapan-tahapan dalam melaksanakan suatu
penelitian. Diagram rancangan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.
18
Andronikidis, Andreas, dkk. 2009. The Aplication Of Quality Function Deployment In Service Quality Management
. Journal Vol. 21 No.4. University of Macedonia
Universitas Sumatera Utara
MULAI Studi Pendahuluan
1. Tingkat penjualan produk 2. Jenis produk sejenis dari
perusahaan pesaing 3. Masalah-masalah
4. Informasi pendukung
Studi Literatur
1. Teori Buku 2. Referensi Jurnal Penelitian
3. Langkah-langkah penyelesaian
Identifikasi Masalah Awal
Semakin tingginya tingkat persaingan diantara para pelaku industri Sabun Mandi Padat di Indonesia
Rumusan Masalah Produk sabun mandi padat PT. Oleochem and Soap Industri masih belum
manpu memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk yang lebih berkualitas dibandingkan kompetitornya.
Kesimpulan dan Saran SELESAI
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data Primer berupa kuisioner dan wawancara serta Data Sekunder berupa data yang sudah diolah dan didapat dari PT. Oleochem and
Soap Industri
Pengolahan Data
Analisis Pemecahan Masalah - Analisis QFD-AHP Quality Function Deployment-Analytic Hierarki Process
1. Mengetahui variabel-variabel yang dibutuhkan konsumen terhadap produk sabun mandi padat
antiseptik PT. Oleochem and Soap Industri 2.
Mengetahui tingkat kepuasan variabel kebutuhan konsumen terhadap produk sabun mandi padat
antiseptik PT. Oleochem and Soap Industri. 3.
Mengetahui tingkat konsistensi antara karakteristik teknis produk dengan kebutuhan konsumen dan memasukkannya ke dalam HOQ House of Quality dengan menggunakan metode QFD dan AHP pada
produk PT. Oleochem and Soap Industri . 4.
Mengetahui perbandingan Tingkat Kepentingan Relatif TKR produk sabun mandi padat antiseptik
dengan menggunakan metode QFD dan QFD - AHP di PT. Oleochem and Soap Industri.
Gambar 4.2. Blok Diagram Rancangan Penelitian
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
4.12. Pengolahan Data
Setelah keseluruhan data yang dibutuhkan baik data primer maupun data sekunder terkumpul, maka dilakukan pengolahan data dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner yang diperoleh dari dari pengumpulan data diuji validitasnya dengan
menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk pengujian realibilitas data akan digunakan rumus koefisien Alpha Cronbach.
2. Tahap Quality Function Deployment-Analytic Hierarchy Process untuk menterjemahkan kebutuhan dan keinginan konsumen kedalam suatu rancangan
produk yang memiliki karakteristik teknis dan karakteristik kualitas tertentu. 3. Tahap AHP Analytical Hierarchy Process.
untuk penentuan tingkat konsistensi dengan menggunakan metode AHP Analytical Hierarchy Process
., serta mengintegrasikan ke dalam metode QFD Quality Function Deployment
dengan membuat House of Quality
Untuk lebih jelasnya, blok diagram pengolahan data dapat dilihat pada pada Gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
MULAI
Penyebaran kuesioner Terbuka
SELESAI Hasil Tabulasi Kuesioner Tertutup
Uji validitas dan reabilitas
Valid dan reliabel
Pembuatan Matriks House of Quality dengan metode QFD
Pembuatan dan Penyebaran kuesioner
Ya Tidak
Rekapitulasi Kuisioner Terbuka
Penyebaran Kuisioner Tertutup
Penentuan Consistency Ratio dengan Metode AHP
Penmbuatan House of Quality dengan Metode QFD dan AHP
Gambar 4.3. Blok Diagram Tahap Pengolahan Data
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
4.12.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
] [
] [
2 2
2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
Sedangkan pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, yaitu:
−
−
=
∑ ∑
2 2
11
1 1
t i
S S
n n
r
4.12.2. Membangun Matriks House Of Quality HOQ
Matriks HOQ dibentuk berdasarkan pengembangan karakteristik teknis yang ditentukan berdasarkan kebutuhan konsumen. Data-data yang diisi pada matriks ini dibuat
berdasarkan data yang diperoleh sebelumnya. Adapun langkah-langkah dalam membangun matriks HOQ adalah:
1. Identifikasi kebutuhan konsumen Kebutuhan konsumen disusun berdasarkan variabel kebutuhan konsumen produk sabun
mandi padat yang diperoleh dari hasil kuesioner tertutup. 2. Matriks Perencanaan
Penyusunan matriks perencanaan diperoleh berdasarkan hasil kalkulasi dari beberapa jenis data yang didapat pada proses sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Karakteristik teknis Karakteristik-karakteristik teknis ini diperoleh dari hasil wawancara dan diskusi dengan
pihak perusahaan yang terkait di PT. Oleochem and Soap Industri.
4. Tingkat hubungan antara kebutuhan konsumen dengan karakteristik teknis Tingkat hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan kuat,
sedang, lemah dan tidak ada hubungan sama sekali.
5. Prioritas desain karakteristik teknis Prioritas desain didapatkan berdasarkan bobot tingkat absolut atau bobot tingkat relatif.
6. Tingkat hubungan antar karakteristik teknis Tingkat hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan positif kuat,
sedang, negatif kuat, negatif lemah dan tidak ada hubungan sama sekali Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah pembuatan House of Quality HOQ dapat dilihat pada
Gambar 3.4
Universitas Sumatera Utara
Identifikasi kebutuhan konsumen
Menetapkan karakteristik teknis terhadap kebutuhan konsumen
Menentukan tingkat hubungan antara kebutuhan konsumen dengan karakteristik teknis
Menyusun Matriks Perencanaan
Menentukan Prioritas Desain Karakteristik Teknis
Menentukan tingkat hubungan antar karakteristik teknis
Gambar 4.4. Blok Diagram Pembuatan Matriks House of Quality HOQ dengan
Menggunakan Metode QFD
Sumber: Pengolahan Data
4.12.3. Pengolahan Data Menggunakan AHP
19
Analytic Hierarchy Process AHP digunakan untuk melihat hubungan antara atribut
karakteristik teknis produk dengan atribut customer requirement. Metode AHP dinilai dapat lebih menunjukkan prioritas dengan lebih tepat dan lebih obyektif karena menggunakan
matriks perbandingan antar variabel. Kuesioner AHP diberikan kepada pihak pimpinan R D Research and Development untuk membandingkan hubungan antara karakteristik produk
19
Andronikidis, Andreas, dkk. Op. Cit.
Universitas Sumatera Utara
dengan atribut keinginan konsumen. Penilaian ini menggunakan matriks perbandingan berpasangan yang ada pada AHP. Prosedur pengolahan menggunakan AHP adalah sebagai
berikut: 1. Melakukan pembobotan kriteria. Pada tahapan ini, seluruh kriteria yang berada pada
setiap tingkat hirarki diberikan penilaian kepentingan relatif antara satu kriteria dengan kriteria lainnya. Penilaian tersebut menggunakan standar pembobotan Saaty dengan skala
berkisar dari 1 hingga 9 dan kebalikannya. 2. Dibuat matriks perbandingan berpasangan
3. Dijumlahkan kolom matriks perbandingan berpasangan 4. Dihitung normalisasi matriks dengan cara membagi setiap matriks perbandingan dengan
jumlah kolom masing- masing 5. Menghitung eigenvector. Caranya adalah dengan menjumlahkan setiap baris dibagi
dengan kebutuhan. 6. Langkah selanjutnya adalah membuat perkalian antara matriks perbandingan dengan nilai
eigenvector dan penjumlahan setiap baris.
7. Menghitung nilai E
t
dengan cara menjumlahkan setiap baris eigenvector dan membagi dengan nilai eigenvector itu sendiri.
8. Menghitung nilai lambda λ dengan rumus:
9. Menghitung nilai CI dengan rumus :
10. Menghitung nilai CR dengan rumus :
Universitas Sumatera Utara
11. Apabila CR ≤ 0,1 data telah konsisten dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Secara keseluruhan pengolahan data dengan AHP dapat dilihat pada block diagram pada gambar 4.5.
Universitas Sumatera Utara
Kuesioner AHP antara customer needs dan
karakteristik produk
Normalisasi Matriks Perhitungan Eigenvektor
Perkalian antara Matriks perbandingan dengan
Nilai eigenvektor Perhitungan nilai
λ Lambda
Start
Perhitungan nilai Consistensi Indeks CI
Perhitungan nilai Consistensi Ratio CR
CR ≤ 0,1?
Data konsisten dan dapat digunakan
Finish N
Y
Pembentukan HOQ dengan Menggunakan
metode QFD dan AHP
Gambar 4.5. Blok Diagram Pengolahan QFD dan AHP
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Jenis Kemasan Kertas
Bentuk kotak persegi
Berat yang standar sesuai
dengan permintaan pasar
Ovallonjong Busa yang
banyak dan cepat, serta mudah
dibersihkan Parfum dengan
aroma herbal Cepat membunuh
kuman, dan tidak menimbulkan
iritasi kulit Menggunakan
huruf besar agar mudah dilihat dan
jelas Komposisi secara
detail dan lengkap Diletakkan pada
tempat yang mudah dilihat
dengan huruf yang bagus dan
besar Warna yang
menarik dan transparan
Harga yang terjangkau dan
ekonomis
Jenis kemasan harus terdaftar
pada SNI Bentuk harus
disesuaikan dengan dimensi
sabun Dimensi harus
disesuaikan, sehingga berat
tidak fluktuatif Dimensi harus
disesuaikan, sehingga sabun
bisa masuk ke dalam kemasan
Kadar garam di dalam sabun
harus sesuai dengan formulasi
Ekstrak herbal, dengan
kandungan yang fresh
Mengandung tricocarban TCC
dan Triclosan TCS
Brand atau merek yang mudah
diingat dan memberi daya jual
Terdaftar di BPOM
Menerapkan ejaan yang
mudah dimengerti banyak orang
Memberi daya jual yang tinggi tanpa
mengurangi kualitas produk
Harga yang terjangkau dan
ekonomis
Sabun mandi padat
antiseptik
Gambar 4.6. Hierarki Produk Sabun Mandi Padat Antseptik
Sumber: Pengolahan Data
IV -22
Universitas Sumatera Utara
4.13. Analisis Pemecahan Masalah
Analisis pemecahan masalah terhadap peningkatan kualitas produk sabun mandi padat antiseptik dapat dilakukan dengan mengevaluasi beberapa hal
diantaranya: 1. Menganalisis hasil rekapitulasi hasil kuesioner, yaitu analisis uji validitas dan
uji realibilitas data. 2. Menganalisis matriks tingkat kepentingan konsumen terhadap variabel
kebutuhan produk sabun mandi padat antiseptik 3. Menganalisis matriks tingkat kepuasan konsumen terhadap variabel
kebutuhan produk produk sabun mandi padat antiseptik. 4. Menganalisis tingkat konsistensi hubungan antara karakteristik produk
dengan atribut keinginan konsumen.
. 4.14. Kesimpulan dan Saran
Penarikan kesimpulan ini berisi hal-hal penting yang diperoleh sesuai dengan tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian. Selain itu, peneliti akan
memberikan saran yang bermanfaat bagi perusahaan sebagai masukan untuk peningkatan kualitas produk kompetitif.
. IV-23
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
5.1.1. Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner
Kuesioner dibagikan dalam 2 tahapan, tahapan pertama merupakan kuesioner terbuka atau kuesioner pendahuluan Lampiran 1. Kuesioner ini
merupakan bentuk pertanyaan yang diajukan kepada 30 responden tentang penilaian kebutuhan konsumen pengguna produk sabun mandi padat antiseptic
Meditwist 85 gr.
Jawaban responden yang tertuang pada kuesioner pendahuluan ini didapatkan beberapa modus yang menjadi pendukung atribut pertanyaan pada
kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner tertutup Lampiran 2. Kuesioner tertutup terdiri atas dua bagian utama, bagian I menunjukkan
tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut sabun mandi padat antiseptik Meditwist
85 gr. Bagian II menunjukkan penilaian pelanggan terhadap atribut-atribut
tersebut tingkat kepuasan. Responden pada kuesioner tertutup ini berjumlah 97 orang yang didapatkan berdasarkan perhitungan jumlah sampel dengan metode
Proportion binumunal .
Universitas Sumatera Utara