Analisis Matriks Variabel Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik terhadap Rasio Perbaikan Analisis Matriks Variabel Produk terhadap Sales Point

Tabel 6.3 Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Variabel Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik PT. Oleochem and Soap Industri Lanjutan No Atribut Pertanyaan Skala Tingkat Kepuasan Persentase Tingkat Kepuasan 1 2 3 4 5 4 Menggunakan huruf besar agar mudah dilihat dan jelas 7 34 49 6 4 5 Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dengan huruf yang bagus dan besar 4 27 39 18 9 4 6 Warna yang menarik dan transparan 0 0 13 69 14 4 7 Berat yang standar sesuai dengan permintaan pasar 7 47 40 3 3 33.33 8 OvalLonjong 1 9 43 35 9 3 9 Busa yang banyak dan cepat, serta mudah dibersihkan 1 28 33 31 3 3 10 Harga yang terjangkau dan ekonomis 0 17 48 21 10 3 11 Cepat membunuh kuman, dan tidak menimbulkan iritasi kulit 5 32 24 30 5 2 8.33 12 Komposisi secara detail dan lengkap. 28 25 19 21 4 1 8.33 Sumber: Hasil Pengolahan Data

6.2.3 Analisis Matriks Variabel Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik terhadap Rasio Perbaikan

Rasio perbaikan merupakan nilai yang menggambarkan suatu ukuran dalam melaksanakan upaya perbaikan kualitas produk sabun mandi padat antiseptik pada setiap variabel kebutuhan konsumen. Semakin tinggi nilai dari rasio perbaikan maka hal ini menunjukkan upaya perbaikan kualitas produk sabun mandi padat antiseptik sangat perlu dan penting untuk segera dilakukan. Nilai dari rasio perbaikan ini dipengaruhi oleh nilai target dan penilaian konsumen tingkat kepuasan terhadap variabel produk sabun mandi padat Universitas Sumatera Utara antiseptik. Semakin tinggi nilai target suatu variabel dibandingkan dengan tingkat kepuasan konsumen, maka nilai rasio perbaikan akan semakin tinggi, yang berarti juga semakin pentingnya variabel tersebut di mata konsumen 27 . Semakin tinggi nilai rasio perbaikan berarti semakin besar usaha yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan kualitas produknya 28 . Hasil perhitungan rasio perbaikan menunjukkan bahwa variabel dengan nilai rasio perbaikan tertinggi sebesar 1,7730 yaitu “Cepat membunuh kuman dan tidak menimbulkan iritasi kulit”. Hal ini berari pihak perusahaan harus berupaya lebih dalam melakukan perbaikan terkait variabel tersebut. Sedangkan variabel dengan nilai rasio perbaikan terkecil sebesar 0.6909 ialah “busa yang banyak dan cepat serta mudah dibersihkan”.

6.2.4. Analisis Matriks Variabel Produk terhadap Sales Point

Sales point merupakan suatu nilai tolok ukur yang dapat digunakan untuk melihat kemampuan dari variabel untuk menjadi faktor yang menarik bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Penetapan nilai sales point untuk setiap variabel juga berarti menetapkan variabel-variabel mana yang menjadi fokus pemasaran dan peningkatan keuntungan bagi pihak perusahaan. Dalam menetapkan nilai sales point, digunakan tiga skala sebagai acuan pemberian nilai yakni 29 : 27 Lou Cohen. Quality Function Deployment. Addison Wesley. USA. 1995. p.110 28 Nadeem Talib dan Ben Maguad. Academic Management and Implementation of the QFD Approach. Proceedings of ASBBS. Las Vegas. 2011. p.697 29 Op.cit. Lou Cohen. p.112 Universitas Sumatera Utara 1. 1,0 : jika variabel tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi peningkatan keuntungan perusahaan. 2. 1,2 : jika variabel tersebut dipenuhi maka akan berpengaruh bagi peningkatan keuntungan perusahaan. 3. 1,5: jika variabel tersebut bisa dipenuhi maka sangat berpengaruh bagi peningkatan keuntungan perusahaan. Dari 12 variabel kebutuhan konsumen, terdapat 4 variabel yang dinilai sangat berpengaruh terhadap peningkatan keuntungan perusahaan yang dapat dikategorikan dalam variabel produk, yaitu Busa yang banyak dan cepat, serta mudah dibersihkan, Cepat membunuh kuman, dan tidak menimbulkan iritasi kulit, warna yang menarik dan transparan, dan harga yang terjangkau dan ekonomis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.4

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sabun - Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

0 0 111

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

0 0 11

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

1 1 20