Visi, Misi, dan Motto PT. Oleochem and Soap Industri Uraian Proses Produksi Tahapan Pembuatan Sabun

4 Untuk menindaklanjuti situasi ekonomi internal eksternal dan dampaknya terhadap tujuan perusahaan.

2.3. Visi, Misi, dan Motto PT. Oleochem and Soap Industri

Industri untuk menghasilkan produk yang bermutu sesuai dengan Standard Internasional dan spesifikasi pelanggan kepada konsumen Sabun Mandi, Sabun Cuci dan Gliserin. PT. Oleochem and Soap Industri berupaya untuk selalu berada di depan dalam produk-produk konsumen melalui: ♦ Mempertahankan lingkungan kerja yang sehat dan aman. ♦ Mempertahankan tenaga kerja yang ahli serta termotivasi di perusahaan dengan pengadaan pelatihan yang berkesinambungan. ♦ Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan di semua sektor untuk peningkatan produk secara kontinu. Mematuhi pelaksanaan Sistem Management Mutu sesuai standard ISO 9001:2000 dengan penuh tanggung jawab,

2.4. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.4.1. Jumlah Tenaga Kerja

PT. Oleochem and Soap Industri, KIM II, Medan memiliki tenaga kerja sebanyak 473 karyawan dan pimpinan. Susunan dan jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PT. Oleochem and Soap Industri No Departemen BagianPosisi Jumlah Karyawan Orang 1 TOP MANAGEMENT President Director 1 2 General Manager 1 3 Management Representative 1 4 Executive Secretary 1 5 Industrial Specialist 1 6 PRODUCTION Production Manager 1 7 Production Assistant Manager 1 8 Production In Charge 2 9 Production Senior operator 2 10 Production Operator 75 11 Drum Filling Skilled Worker 3 12 Skilled Worker 55 13 Worker 200 14 QUALITY CONTROL Quality Control Manager 1 15 Laboratory In Charge 3 16 Quality Control Inspector 9 17 Laboratory Chemist 6 18 Quality Control Skilled Worker 3 19 MAINTENANCE Maintenance Manager 1 20 Chief Engineer 2 21 MechanicalElectrical In Charge 6 22 MechanicalElectrical Senior Technician 6 23 Electrical Technician 6 24 Electrical Senior Technician 6 25 Mechanical Senior Technician 6 26 Mechanical Technician 6 27 LOGISTIC Worker 6 28 Logistic Manager 1 29 Logistic In Charge 2 30 Administration 1 31 Planning Officer 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PT. Oleochem and Soap Industri Lanjutan No Departemen BagianPosisi Jumlah Karyawan Orang 32 Shipping Officer 1 33 Purchasing Officer 1 34 Warehouse Supervisor 3 35 Storekeeper 3 36 Pump House Operator 2 37 Skilled Worker Warehouse 3 38 Warehouse Worker 3 39 Forklift Driver 6 40 Pump House Skilled Worker 3 41 HUMAN RESOURCE HR Manager 1 42 Administration Specialist 1 43 HR In Charge 1 44 Security Officer 1 45 Administration Officer 1 46 Personnel Clerk Assistant 1 47 Personnel Officer 1 48 General Secretary 1 49 Office Worker 1 50 Receptionist 2 51 Security Guard 9 52 Driver 3 53 FINANCIAL Financial Manager 1 54 Internal Auditor 2 55 Chief Accountant 1 56 General Accountant 1 57 Accountant Clerk 1 58 Financial Accountant 1 59 Casrhier 1 60 Cost Accountant 1 JUMLAH 473 Sumber : PT.Oleochem and Soap Industri Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Jam Kerja

Jam kerja di PT. Oleochem and Soap Industri, KIM II, Medan adalah enam hari kerja untuk bagian kantor, sedangkan untuk karyawan non reguler 7 hari kerja, Pergantian shift diberlakukan seminggu sekali. Penjadwalan jam kerja untuk tenaga kerja adalah sebagai berikut : 1. Karyawan reguler bagian kantor mulai bekerja pukul 08.30 – 16.30 WIB dengan waktu istirahat pukul 13.00- 14.00 WIB. 2. Karyawan Non Reguler Karyawan pada bagian non reguler dibagi atas tiga shift kerja, yaitu : a. Shift I, mulai bekerja pukul 06.30-14.30 WIB dengan masa istirahat disesuaikan oleh karyawan sendiri secara bergantian selama 1 jam. b. Shift II, mulai bekerja pukul 14.30-22.30 WIB dengan masa istirahat disesuaikan oleh karyawan sendiri secara bergantian selama 1 jam. c. Shift III, mulai bekerja pukul 22.30-06.30.WIB dengan masa istirahat disesuaikan oleh karyawan sendiri secara bergantian selama 1 jam.

2.4.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas lainnya

Sistem pengupahan pada pabrik PT. Oleochem and Soap industry, KIM II. Medan, adalah berbentuk : a. Untuk Karyawan Reguler 1. Gaji pokok bulanan 2. Uang lembur jika lembur Universitas Sumatera Utara b. Untuk Non Reguler Shift 1. Gaji pokok bulanan 2. Uang lembur, jika lembur Perusahaan juga memberikan beberapa tunjangan seperti : a. Tunjangan Jaminan Hari Tua JHT PT. Jamsostek. b. Kesehatan gratis dari PT. Askes, Askes Inhealth c. Tunjangan Hari raya d. Tunjangan pemakaman e. Tunjangan Pernikahan f. Tunjangan Shift bagi, Karyawan Non Reguler g. Bonus Kehadiran per bulan h. Tunjangan transportasi. Perusahaan juga memberikan kesempatan bagi setiap karyawan yang telah bekerja diatas satu tahun dengan memberikan cuti tahunan. Hak cuti yang diberikan perusahaan adalah 12 hari dalam setahun.

2.5. Proses Produksi

2.5.1. Fasilitas Peralatan Produksi

Proses produksi yang ada pada PT. Oleochem and Soap Industri adalah produksi jenis Kontinu, KIM II, Medan meliputi beberapa bagian di antaranya yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Safonifikasi Plant adalah proses pengolahan pembuatan sabun setengah jadi yang masih berupa sabun cair neat soap dengan bahan dasar utama minyak CPO di reaksikan dengan larutan NaOH Caustic Soda, yang kemudian di keringkan dan di keraskan menjadi bentuk seperti Noodle seperti butiran butiran peluru. 2. Toilet Soap Plantfinishing line plant adalah proses pencetakan sabun sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen hingga proses pembungkusan dan pengepakan. 3. Glyceryn plant adalah proses pengolahan spent lye hasil akhir saponifikasi yang tidak terpakailimbah sabun menjadi glycerine bahan dasar pembuatan kosmetik

2.5.2. Bahan Baku

Bahan baku raw material yang dimaksud disini adalah semua bahan yang membentuk bagian integral suatu produk dimana bahan tersebut mudah ditelusuri sampai bahan jadi produk aktif. Bahan baku utama yang digunakan untuk proses pembuatan sabun dan gliserin adalah : 1. CPO Crude Palm Oil 2. RBDPS Refined Bleached Deodorized Palm Sterine 3. CPS Crude Palm Stearine 4. PKO Palm Kernel Oil, Universitas Sumatera Utara Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan produk sehingga dapat meningkatkan mutu produk. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi adalah

1. Bahan pengisi, meliputi : tepung talcum powder, kaolin

2. Bahan pengikat Pengeras meliputi : Water glass sodium silicate 3. Bahan pelican pengikat meliputi : vaseline atau biasa disebut Petrolium jelly 4. Bahan Pewarna 5. Bahan pewangi pengharum 6. Bahan pelembut dan bakteri Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan pada proses produksi yang berperan sebagai pereaksi, katalisator, dan lain-lain ssehingga diperoleh produksi akhir 1. Asam Phospat H 3 PO 4 2. Caustic Soda NaOH 3. Katalis Nikel Ni 4. Karbon aktif 5. Gas Hidrogen 6. Gas Nitrogen 7. Filter Aid 8. Air 9. Brine Solution Larutan garam 10. EDTA Etilen Diamin Tetra Asetat Universitas Sumatera Utara 11. Pembungkus

2.6. Uraian Proses Produksi

Persyaratan dasar untuk proses pengolalahan sabun dan dapat menjadi produksi yang berkualitas baik, diantaranya : 1. Material- matelial yang mengandung kadar lemak tinggi sekitar 95-100, dalam hal ini material yang kita maksud adalah oil minyak seperti Palm Oil PO, Palm Stearine PS dan palm kernel oil PKO atau Coconut Oil CNO. 2. Bahan baku memiliki kadar asam yang sudah disepakati konsentrasinya sesuai dengan standart, dalam hal ini material yang kita maksud adalah larutan Coustic Soda atau Sodium Hydroxide NaOH yang kadar konsentrasinya coustic nya sekitar 48 dan larutan garam atau Sodium Chloride NaCl yang kadar konsentrasi garamnya 22. Adapun material-material selain yang di atas seperti: material tambahan seperti HSL Half Spent Lye yang diperoleh dari hasil proses pengolahan sabun pada tahap pertengahan proses, hal ini akan dijelaskan pada tori berikutnya. Dalam rumus kimianya proses pembentukan sabun adalah kira-kira seperti ini : CH 2 – O – O – CH – C 17 H 35 CH 2 –OH CH – O–O – CH – C 17 H 35 CH – OH – 3C 17 H 35 CHONa CH 2 – O – H– CH – C 17 H 35 CH 2 – OH Lemak Oil + Larutan Coustic Sabun + Gliserin Universitas Sumatera Utara

2.7. Tahapan Pembuatan Sabun

Tahap I Palm Stearine PS, Palm Oil PO dan Kernel Oil PKO atau Coconut Oil CNO dialirkan ke jalur pompa dozing pump dengan hanya membuka valve tangkinya saja untuk di recycle kembali ke tangki. Begitu juga dengan larutan coutis Soda NaOH konsentrasi 48 dan larutan garam konsentrasi 22 dan air dengan pH 7-8 dialirkan `ke pompanya masing-masing untuk di recycle kembali ke tangkinya. Hal ini dilakukan untuk memastikan material-material tersebut dan pompanya berjalan dengan normal sebelum proses dijalankan. Tahap II Selanjutnya dari dozing pump material- material tersebut dicamourkan kedalam reactor dengan komposisi yang kita kehendaki sesuai dengan planning job order yang akan dijalankan. Didalam reaktor material-material tersebut diaduk sampai homogen lebih kurang 30 menit dengan temperatur reaktor mencapai 118°C- 121°C selanjutnya diambil sedikit sampel untuk dianalisa di laboratorium. Tahap III Reaktor adonan disebut neat soap, neat soap yang sudah mencukupi spesifiknya dialirkan menuju flash coller dengan bantuan pressure tekanan yang sudah diatur 1.8 bar-2 bar. Di flash coller neat soap tersebut diturunkan temperaturnya mencapai 90°C sampai 95°C dengan bantuan vacum. Tahap IV Universitas Sumatera Utara Neat soap yang sudah diturunkan temperaturnya dipompakan ke static separator untuk dipisahkan neat soap dengan spent lye mengandung gliserol dengan sendirinya menurut massa jenisnya Neat soap spent lye. Neat soap yang lebih ringan massanya akan naik keatas lalu over flow ke vessel nya dan dipompakan ke washing coulumn , sementara spent lye yang lebih berat massanya akan turun kebawah yang kemudian dipompakan ke plant daerah kerja lain untuk diproses ulang menjadi produk baru : Glycerine. Tahap V Washing coulumn Neat soap ditambahkan larutan fresh lye dengan consentrasi NaOH 48 = 3-4 dan consentrasi NaCl 22 = 4-5, larutan ini ditambahkan berfungsi untuk memisahkan glycerol dari fresh lye. Sama seperti di static seperator Neat soap yang lebih ringan massanya akan naik keatas lalu over flow ke vessel nya dan dipompakan ke sentrifugal, sementara lye yang biasa disebut Half Spent lye HSL yang lebih berat massanya turun kebawah yang selanjutnya dipompakan ke reaktor sebagai material pembantu pembuatan sabun. Tahap VI Bahan baku yang berbentuk neat soap yang masuk area centrifugal memasuki tahap akhir pemisahan neat soap dengan lye dengan bantuan mesin pemisah yang dimasukkan centrifuge. Centrifuge ini mempunyai kecepatan putar 4700 rpm. Di Centrifuge ini jalur terbagi dua, jalur neat soap dan jalur lye, neat soap dan jalur lye, neat soap akan mengarah ke neutralizer untuk netralisasi dan lye akan mengarah kembali ke washing coulum. Universitas Sumatera Utara Tahap VII Neutralizer neat soap akan dinetralisasi PH NaOH consentrasi coustic dengan menambahkan additive PKO spesifikasinya sesuai dengan standar yang diinginkan. Setelah netral Neat soap dialirkan daerah mixer dengan bantuan tekanan pressure sekitar 1 bar-2 bar. Tahap VIII Bahan baku yang berbentuk neat soap yang masuk ke area ini akan diberikan additive lain seperti turpinal dan EDTA sebagai anti oksidan kekebalan produk agar produk dapat tahan lama dan tidak begitu tengik. Setelah penambahan additive selesai tersebut akan memasuki tahap pengeringan. Tahap IX Mixer Neat soap akan mengalami 2 proses pengeringan : Neat soap akan melewati Heat Exchanger HE untuk dipanaskan dengan temperatur tertentu sesuai dngan MC Moisture contentkandungan air yang kita inginkan. Keluar dari HE neat soap akan memasuki pengeringan berikutnya dengan bantuan vacuum chamber yang fungsinya untuk mengisap uap panas HE dan mengurangi kadar air MC. Tahap X Selanjutnya dipanaskan, lalu produk dipotong kecil-kecil seperti noddle.

2.8. Jenis-jenis Produk

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sabun - Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

0 0 111

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

0 0 11

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

1 1 20