Kuesioner AHP untuk Menentukan Korelasi Variabel dan Karakteristik Teknis yang Dibutuhkan

5.2.3. Kuesioner AHP untuk Menentukan Korelasi Variabel dan Karakteristik Teknis yang Dibutuhkan

Tingkat hubungan antara karakteristik teknis yang dibutuhkan diperoleh melalui diskusi dan penyebaran kuesioner AHP kepada pihak manajemen PT. Oleochem and Soap Industri. Setelah diketahui apa yang menjadi keinginan pelanggan dan diperoleh variabel karakteristik teknis yang dibutuhkan untuk sabun mandi padat antiseptik, dilakukan pembobotan dengan membandingkan antar atribut keinginan pelanggan dengan karakteristik teknis. Hasil kuesioner AHP dapat dilihat pada lampiran. 5.2.3.1.Perhitungan AHP dan Korelasi Matriks 22 Perhitungan AHP digunakan untuk melihat konsistensi dari hasil kuesioner AHP. Concistency indeks CI merupakan nilai yang digunakan Saaty, T.L. 1990 telah membuktikan bahwa indeks konsistensi dari matrik berordo n dapat diperoleh dengan rumus : . dalam penelitian ini matriks yang digunakan adalah matriks berordo 14. Apabila C.I bernilai nol, berarti matrik konsisten. Batas rasio konsistensi yang ditetapkan Saaty, T.L. diukur dengan menggunakan rasio konsistensi CR, yakni perbandingan indeks konsistensi dengan nilai pembangkit random RI yang ditampilkan dalam Tabel 5.26. Table 5.26. Matrik Nilai Indek Acak RI n RI n RI 1 9 1,45 22 Padmowati, Rosa De Lima Endang. 2009. Pengukuran Index Konsistensi Dalam proses Pengambilan Keputusan Menggunakan Metode AHP. Jurnal Seminar Nasional Informatika. Universitas Katolik parahyangan. Universitas Sumatera Utara Table 5.26. Matrik Nilai Indek Acak RI Lanjutan n RI n RI 2 10 1,49 3 0,58 11 1,51 4 0,91 12 1,48 5 1,12 13 1,56 6 1,24 14 1,57 7 1,32 15 1,59 8 1,41 - - Sumber: Thomas L. Saaty. 1993. Proses Pengambilan Keputusan Nilai rasio konsistensi bergantung pada ordo matrik n. Dengan demikian, rasio konsistensi dapat dirumuskan: Prosedur pengolahan data pada tahapan AHP adalah sebagai berikut ini: 1. Pembobotan kriteria. Pada tahapan ini, seluruh kriteria yang berada pada setiap tingkat hirarki diberikan penilaian kepentingan relatif antara satu kriteria dengan kriteria lainnya. Penilaian tersebut menggunakan standar pembobotan Saaty dengan skala berkisar dari 1 hingga 9 dan kebalikannya. Dari hasil kuesioner dibuat matriks yang menyatakan hubungan antara variabel ”jenis kemasan kertas” dengan setiap karakteristik teknis Matriks perbandingan berpasangan variabel kebutuhan ” jenis kemasan kertas’’ ditunjukkan pada tabel 5.27. Tabel 5.27. Matriks Perbandingan Berpasangan Variabel Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 1 12 12 1 1 1 12 12 12 2 13 2 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 1 12 3 2 1 1 1 2 1 1 12 12 13 1 12 4 2 2 1 1 1 12 1 2 1 2 13 13 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.27. Matriks Perbandingan Berpasangan Variabel Lanjutan Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 5 1 1 12 1 1 1 2 1 1 12 1 1 6 1 1 1 2 1 1 1 1 12 2 1 1 7 1 1 1 1 12 1 1 1 13 12 1 1 8 2 1 2 12 1 1 1 1 1 2 12 1 9 2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 12 12 10 2 1 3 12 2 12 2 12 1 1 1 12 11 12 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 1 12 3 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 Sumber: Hasil Kuesioner AHP 2. Penjumlahan nilai tiap kolom pada tabel matriks perbandingan. Hasilnya seperti pada tabel 5.28. Tabel 5.28. Penjumlahan Tiap Kolom Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 1 12 12 1 1 1 12 12 12 2 13 2 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 1 12 3 2 1 1 1 2 1 1 12 12 13 1 12 4 2 2 1 1 1 12 1 2 1 2 13 13 5 1 1 12 1 1 1 2 1 1 12 1 1 6 1 1 1 2 1 1 1 1 12 2 1 1 7 1 1 1 1 12 1 1 1 13 12 1 1 8 2 1 2 12 1 1 1 1 1 2 12 1 9 2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 12 12 10 2 1 3 12 2 12 2 12 1 1 1 12 11 12 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 1 12 3 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 Total 18.50 14.00 16.00 15.00 13.50 12.00 16.00 12.50 11.83 13.83 11.33 8.67 Sumber: Pengolahan Kuesioner AHP 3. Setelah itu jumlah tiap kolom, langkah selanjutnya adalah menormalisasikan tabel matriks perbandingan. Caranya adalah dengan membagi setiap nilai pada jumlah masing- masing kolom. 0.0541 18.50 1 = Perhitungan untuk variabel 1 dapat dilihat pada tabel 5.29. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.29 Normalisasi Matriks Berpasangan Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 0.0541 0.0714 0.0313 0.0333 0.0741 0.0833 0.0625 0.0400 0.0423 0.0361 0.1765 0.0385 2 0.0541 0.0714 0.0625 0.0333 0.0741 0.0833 0.0625 0.0800 0.0845 0.0723 0.0882 0.0577 3 0.1081 0.0714 0.0625 0.0667 0.1481 0.0833 0.0625 0.0400 0.0423 0.0241 0.0882 0.0577 4 0.1081 0.1429 0.0625 0.0667 0.0741 0.0417 0.0625 0.1600 0.0845 0.1446 0.0294 0.0385 5 0.0541 0.0714 0.0313 0.0667 0.0741 0.0833 0.1250 0.0800 0.0845 0.0361 0.0882 0.1154 6 0.0541 0.0714 0.0625 0.1333 0.0741 0.0833 0.0625 0.0800 0.0423 0.1446 0.0882 0.1154 7 0.0541 0.0714 0.0625 0.0667 0.0370 0.0833 0.0625 0.0800 0.0282 0.0361 0.0882 0.1154 8 0.1081 0.0714 0.1250 0.0333 0.0741 0.0833 0.0625 0.0800 0.0845 0.1446 0.0441 0.1154 9 0.1081 0.0714 0.1250 0.0667 0.0741 0.1667 0.1875 0.0800 0.0845 0.0723 0.0441 0.0577 10 0.1081 0.0714 0.1875 0.0333 0.1481 0.0417 0.1250 0.0400 0.0845 0.0723 0.0882 0.0577 11 0.0270 0.0714 0.0625 0.2000 0.0741 0.0833 0.0625 0.1600 0.1690 0.0723 0.0882 0.1154 12 0.1622 0.1429 0.1250 0.2000 0.0741 0.0833 0.0625 0.0800 0.1690 0.1446 0.0882 0.1154 Sumber:Pengolahan Kuesioner AHP 4. Perhitungan eigenvector. Caranya adalah dengan menjumlahkan setiap baris dibagi dengan kebutuhan. = + + + 12 0385 . .... 0714 . 0541 . 0.0619 Hasil perhitungan untuk seluruh variabel 1 dapat dilihat pada tabel 5.30. Tabel 5.30. Hasil Eigenvector untuk Variabel No Nilai Eigenvector 1 0.0619 2 0.0687 3 0.0712 4 0.0846 5 0.0758 6 0.0843 7 0.0655 8 0.0855 9 0.0948 10 0.0882 11 0.0988 12 0.1206 Sumber: Pengolahan Kuesioner AHP 5. Perkalian antara matriks perbandingan dengan nilai eigenvector. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 6. Selanjutnya matriks D, dihitung nilai E t dengan rumus 13.01584 0,0619 80623 . w1 1 = = = d Et Hasil perhitungan variabel 1 dapat dilihat pada tabel 5.31. Tabel 5.31. Hasil Perhitungan Nilai Variabel E t No Hasil E t 1 13.0158365 2 13.0697274 3 13.0325416 4 13.1882108 5 12.9978032 6 13.3483711 7 13.0590936 8 13.2074022 9 13.0612729 10 13.1377172 11 13.3442493 12 13.4003285 Total 157.862554 Sumber:Pengolahan Kuesioner AHP 7. S elanjutnya dihitung nilai Lambda λ dengan rumus: 13.15521 12 157,8625 n = = = ∑ Et λ Universitas Sumatera Utara 8. Perhitungan nilai Concistency Indeks dengan rumus : 0.105019 1 - 12 12 - 13.15521 1 - n max = = − = n CI λ 9. Perhitungan nilai Concistency Ratio dengan rumus: 0.07096 1,48 0.105019 RI = = = CI CR Tabel ini diperoleh bahwa untuk n = 12, RI= 1,48. Jika CR ≤ 0,1 maka perhitungan dikatakan konsisten. Dari perhitungan di atas didapat CR= 0,0706 dimana CR 0,1 yang berarti hasil perhitungan telah konsisten. Perhitungan diatas dilakukan untuk semua karakteristik teknis terhadap masing- masing atribut kebutuhan pelanggan. Perhitungan secara keseluruhan dapat dilihat pada pada lampiran. Perhitungan consistency rasio untuk ke-12 atribut kebutuhan pelanggan dapat dilihat pada tabel 5.32. Tabel 5.32. Hasil Perhitungan Concistency Rasio NO λ Lambda Konsistensi Indeks CI Concistency Ratio CR Batasan konsistensi Keterangan 1 13.1552 0.1050 0.0709 ≤ 0,1 konsisten 2 13.5249 0.1386 0.0937 ≤ 0,1 konsisten 3 13.6119 0.1465 0.0990 ≤ 0,1 konsisten 4 13.5516 0.1411 0.0953 ≤ 0,1 konsisten 5 13.4134 0.1285 0.0868 ≤ 0,1 konsisten 6 13.6040 0.1458 0.0985 ≤ 0,1 konsisten 7 13.5489 0.1408 0.0951 ≤ 0,1 konsisten 8 13.4043 0.1277 0.0863 ≤ 0,1 konsisten 9 13.5370 0.1397 0.0944 ≤ 0,1 konsisten 10 13.3279 0.1207 0.0816 ≤ 0,1 konsisten 11 13.5277 0.1389 0.0938 ≤ 0,1 konsisten 12 13.5730 0.1430 0.0966 ≤ 0,1 konsisten Sumber:Pengolahan Kuesioner AHP Dari tabel 5.29. di atas dapat diketahui bahwa semua perhitungan atribut konsisten, yang artinya hasil perhitungan dapat digunakan. Berdasarkan hasil Universitas Sumatera Utara perhitungan AHP dapat digambarkan matriks korelasi dapat dilihat pada gambar 5.3. Universitas Sumatera Utara Je ni s ke m as an h arus t erd aft ar p ada SN I Be nt uk h arus di se sua ika n de ng an di m ens i s abun D im ens i h ar us d is es ua ika n, s eh in gga be ra t t id ak f lukt ua ti f Di m ens i h ar us d ise sua ika n, s ehi ngga sabun bi sa m as uk ke d al am k em as an K ada r g ara m di da la m s abun ha rus se sua i de ng an fo rm ul as i E ks tra k h erba l, d enga n k andunga n ya ng fre sh m enga ndung tr ic loc ar ban T CC da n tr ic los an T C S bra nd a ta u m er ek ya ng m uda h di inga t da n m em be ri d aya j ual T erda ft ar di BP O M Ba da n P en ga w as O ba t da n M aka na n Re pub li k Indone si a M ene ra pka n e ja an ya ng m ud ah di m eng ert i ba ny ak ora ng m em il iki da ya t aha n j angka pa nj ang m em be ri d aya j ua l y ang ti nggi t anpa m engura ng i ku al it as produk Jenis Kemasan Kertas 0.0619 0.0891 0.1025 0.0654 0.0584 0.0494 0.0717 0.0786 0.0652 0.0655 0.0661 0.0643 Bentuk kotakpersegi 0.0687 0.0745 0.0550 0.0499 0.0455 0.0556 0.0561 0.0507 0.0591 0.0610 0.0694 0.0664 Berat yang standar sesuai dengan permintaan pasar 0.0712 0.0684 0.0626 0.0587 0.0708 0.0638 0.0755 0.0763 0.0734 0.0636 0.0702 0.0578 OvalLonjong 0.0846 0.0731 0.0760 0.0754 0.0846 0.0832 0.0722 0.0727 0.0788 0.0744 0.0824 0.0765 Busa yang banyak dan cepat, serta mudah dibersihkan 0.0758 0.0656 0.0720 0.0780 0.0696 0.0772 0.0913 0.0849 0.0815 0.0776 0.0675 0.0860 Parfum dengan Aroma Herbal 0.0843 0.0756 0.0773 0.0904 0.0873 0.0946 0.0807 0.0820 0.0932 0.0944 0.0967 0.0954 Cepat membunuh kuman, dan tidak menimbulkan iritasi kulit 0.0655 0.0614 0.0674 0.0864 0.0652 0.0732 0.0827 0.0792 0.0828 0.0813 0.0793 0.0773 Menggunakan huruf besar agar mudah dilihat dan jelas 0.0855 0.0847 0.0827 0.0843 0.0854 0.0838 0.0752 0.0779 0.0792 0.0756 0.0743 0.0816 Komposisi secara detail dan lengkap. 0.0948 0.0948 0.0974 0.1000 0.0980 0.0996 0.1187 0.1151 0.1102 0.1297 0.1180 0.1224 Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dengan huruf yang bagus dan besar 0.0882 0.0854 0.0793 0.0841 0.0872 0.0811 0.0779 0.0870 0.0913 0.0841 0.0815 0.0772 Warna yang menarik dan transparan 0.0988 0.0964 0.0898 0.0906 0.1052 0.0970 0.0865 0.0820 0.0880 0.0944 0.0904 0.0986 Harga yang terjangkau dan ekonomis 0.1206 0.1310 0.1380 0.1368 0.1429 0.1415 0.1116 0.1135 0.0973 0.0984 0.1044 0.0967 Gambar 5.3. Matriks Korelasi Antara Karakteristik Teknis dengan Keinginan Pelanggan Sumber:Pengolahan Kuesioner AHP V -44 Universitas Sumatera Utara

5.2.3.2. Menentukan Prioritas Desain Karakteristik Produk

Prioritas desain karakteristik Produk didapatkan berdasarkan bobot tingkat kepentingan absolut TKA, dengan menggunakan rumus : relatif bobot hubungan TKA ij i x = 3446 . 5625 . 5 0,0619 TKA i = = x Selanjutnya perhitungan untuk menentukan tingkat kepentingan dari karakteristik jenis kemasan harus terdaftar pada SNI dapat dilihat pada Tabel 5.33. Tabel 5.33.Perhitungan Tingkat Kepentingan untuk Karakteristik Jenis Kemasan harus Terdaftar pada SNI No Variabel Karakteristik Bobot Relatif Tingkat Kepentingan Absolut Jenis kemasan harus terdaftar pada SNI 1 Jenis Kemasan Kertas 0.0619 5.5625 0.3446 2 Bentuk kotakpersegi 0.0687 8.1128 0.5570 3 Berat yang standar sesuai dengan permintaan pasar 0.0712 8.4381 0.6012 4 OvalLonjong 0.0846 8.3153 0.7036 5 Busa yang banyak dan cepat, serta mudah dibersihkan 0.0758 9.3669 0.7104 6 Parfum dengan Aroma Herbal 0.0843 5.5845 0.4708 7 Cepat membunuh kuman, dan tidak menimbulkan iritasi kulit 0.0655 9.6152 0.6294 8 Menggunakan huruf besar agar mudah dilihat dan jelas 0.0855 8.1167 0.6942 9 Komposisi secara detail dan lengkap. 0.0948 11.4472 1.0856 10 Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dengan huruf yang bagus dan besar 0.0882 9.4146 0.8300 11 Warna yang menarik dan transparan 0.0988 7.1773 0.7092 12 Harga yang terjangkau dan ekonomis 0.1206 8.8489 1.0671 Tingkat Kepentingan 8.4031 Sumber: Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Sementara untuk tingkat kepentingan relatifnya diperoleh berdasarkan perhitungan : TKRi = 100 x TKA TKAi ∑ , maka nilai TKRnya : TKRi = 100 101.1776 8.4031 x , TKR = 8,3053 Nilai TKA dan TKR untuk masing-masing karakteristik teknis produk dapat dilihat pada tabel 5.34. Tabel 5.34. Rekapitulasi Tingkat Kepentingan Karakteristik Produk Jen is k em as an h ar us ter daf tar pad a SNI B ent uk ha rus di se sua ika n de nga n di m ens i s abun Dim en si h ar us d is es uaik an , seh in gg a b er at tid ak f lu ktu atif Dim en si h ar us d is es uaik an , se hi ngga s abu n bi sa m as uk ke dalam k em as an Ka da r ga ra m di da la m s abun ha rus s es ua i de nga n f or m ul as i E ks tr ak he rba l, de nga n ka ndu nga n ya ng f re sh m enga ndung tr iclo ca rb a n TC C d an tr iclo sa n TC S br and a ta u m er ek ya ng m uda h diin gat d an m em be ri d ay a ju al Te rd aft ar d i B P O M B ad an Pen gawas Ob at d an M ak ana n R epubl ik I ndo ne si a M ene ra pka n e ja an ya ng m uda h di m enge rt i ba nya k or ang m em ilik i d ay a tah an jan gk a pan jan g m em ber i d ay a ju al y an g tin gg i tan pa m en gu ran gi k ualitas pr oduk Tingkat Kepentingan Absolut 8.4031 8.3400 8.3294 8.4386 8.4160 8.4433 8.5025 8.4744 8.4532 8.4887 8.4350 8.4535 Tingkat Kepentingan Relatif 8.3053 8.2429 8.2325 8.3404 8.3180 8.3450 8.4036 8.3758 8.3548 8.3899 8.3368 8.3551 Sumber:Pengolahan Data 5.2.3.3.Membangun Matriks House of Quality HOQ Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik Data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah sebelumnya dalam pembentukan matriks House of Quality, maka selanjutnya dapat dibuat matriks House of Quality nya, Matriks HOQ ini dapat dilihat pada gambar 5.3. Universitas Sumatera Utara Jenis kemasan harus terdaftar pada SNI Dimensi harus disesuaikan, sehingga berat tidak fluktuatif Ekstrak herbal, dengan kandungan yang fresh Terdaftar di BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Brand atau merek yang mudah diingat dan memberi daya jual Mengandung Triclocarban TCC dan Tricosan TCS Kadar garam di dalam sabun harus sesuai dengan formulasi Dimensi harus disesuaikan, sehingga sabun bisa masuk ke dalam kemasan Bentuk harus disesuaikan dengan dimensi sabun Memberi daya jual yang tinggi tanpa mengurangi kualitas produk Menerapkan ejaan yang mudah dimengerti banyak orang Memiliki daya tahan jangka panjang 0,0619 0.0891 0.1025 0.0654 0.0584 0.0494 0.0717 0.0786 0.0652 0.0655 0.0661 0.0643 0,0687 0.0745 0.0550 0.0499 0.0455 0.0556 0.0561 0.0507 0.0591 0.0610 0.0694 0.0664 0.0712 0.0684 0.0626 0.0587 0.0708 0.0638 0.0755 0.0763 0.0734 0.0636 0.0702 0.0578 0.0846 0.0731 0.0760 0.0754 0.0846 0.0832 0.0722 0.0727 0.0788 0.0744 0.0824 0.0765 0.0758 0.0656 0.0720 0.0780 0.0696 0.0772 0.0913 0.0849 0.0815 0.0776 0.0675 0.0860 0.0843 0.0756 0.0773 0.0904 0.0873 0.0946 0.0807 0.0820 0.0932 0.0944 0.0967 0.0954 0.0655 0.0614 0.0674 0.0864 0.0652 0.0732 0.0827 0.0792 0.0828 0.0813 0.0793 0,0773 0.0855 0.0847 0.0827 0.0843 0.0854 0.469 0.0752 0.0779 0.0792 0.0756 0.0743 0.0816 0.0948 0.0948 0.0974 0.1000 0.0980 0.007 0.1187 0.1151 0.1102 0.1297 0.1180 0.1224 0.0882 0.0854 0.0793 0.0841 0.0872 0.007 0.0779 0.0870 0.0913 0.0841 0.0815 0.0772 0.0988 0.0964 0.0898 0.0906 0.1052 0.008 0.0865 0.0820 0.0880 0.0944 0.0904 0.0986 0.1206 0.1310 0.1380 0.1368 0.1429 0.008 0.1116 0.1135 0.0973 0.0984 0.1044 0.0967 Jenis Kemasan Kertas Bentuk kotakpersegi Berat yang standar sesuai dengan permintaan pasar Ovallonjong Busa yang banyak dan cepat, serta mudah dibersihkan Parfum dengan aroma herbal Cepat membunuh kuman, dan tidak menimbulkan iritasi kulit Komposisi secara detail dan lengkap Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dengan huruf yang bagus dan besar Warna yang menarik an transparan Harga yang terjangkau dan ekonomis Menggunakan huruf besar agar mudah dilihat dan jelas 4 Tingkat Kepentingan Absolut 8,4031 8,3400 8,4744 8,4535 ▄ ▄ ▄ ▄ Tingkat Kepentingan Relatif 8.2429 8.3180 8.3758 8.3404 8.2325 8.3548 8.3053 8.3450 8.4036 8.3551 8.3899 8.3368 ▄ ▲ ∆ : tingkat hubungan negatif sedang : tingkat hubungan negatif kuat : tidak ada hubungan : tingkat hubungan positif sedang : tingkat hubungan positif kuat Karakteristik Pelayanan Customer Needs 8,3294 8,4386 8,4160 8,4433 8,5025 8,4532 8,4887 8,4350 ▄ ▄ ▄ ▄ ▄ ▄ ▄ ▄ ▄ ▄ Tingkat kepentingan Variabel kebutuhan konsumen Tingkat Kepuasan Variabel kebutuhan konsumen Bobot Relatif Sales Point 1,2 1,2 1,0 1,2 1,5 1,2 1,5 1,0 1,2 1,0 1,5 1,5 5 5 2 1 3 4 4 5 5 1 3.8997 3.3423 3.2135 3.2609 2.8948 3.8844 2.8201 3.3407 2.3688 2.8802 3.7779 3.0643 Rasio Perbaikan 6.5157 11.878 10.295 12.175 2.7430 0.4088 17.597 0.3961 6.0338 7.3517 8.4073 16.195 1.0257 1,4960 1.5559 1.5333 0.6909 0.2574 1.7730 0.2993 1.2665 1.3888 1.0588 1.6317 5 Bobot Absolut 4.9235 8.9759 7.7797 9.1999 2.0727 0.3089 13.2974 0.2993 4.5593 5.5552 6.3527 12.2377 Gambar 5.4. HOQ Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik dengan Metode QFD dan AHP Sumber : Hasil Pengolahan Data V -47 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1. Analisis Hasil Kuesioner

23 Penyebaran kuesioner yang telah dilakukan menghasilkan beberapa hal yang dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan di antaranya: 1. Dapat mengidentifikasi kebutuhan konsumen terhadap produk sabun mandi padat antiseptik. Berdasarkan hasil kuesioner, ditunjukkan bahwa terdapat 12 variabel yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini terhadap produk sabun mandi padat antiseptik PT. Oleochem and Soap Industri. 2. Dapat mengetahui sejauh mana konsumen menilai kualitas produk sabun mandi padat antiseptik PT. Oleochem and Soap Industri yang ada saat ini. Data hasil kuesioner tersebut selanjutnya diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan persamaan korelasi product moment Pearson. Hasil perhitungan validitas derajat kepentingan dan tingkat kepuasan menunjukkan bahwa seluruh variabel dinyatakan valid dikarenakan koefisien korelasi product moment bernilai lebih besar dari nilai r tabel yakni 0,202. Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Validitas Derajat Kepuasan Konsumen Atribut n Σx Σy Σx 2 Σy 2 Σxy r.hit

r.tabel ket

1 97 393 3949 1657 165989 16312 0.53746 0.202 Valid 2 97 341 3949 1265 165989 14321 0.74568 0.202 Valid 3 97 330 3949 1166 165989 13767 0.69872 0.202 Valid 4 97 333 3949 1209 165989 14014 0.7799 0.202 Valid 5 97 297 3949 985 165989 12623 0.84629 0.202 Valid 6 97 393 3949 1641 165989 16338 0.67097 0.202 Valid 23 Sukaria Sinulingga. Metode Penelitian. USU Press. Medan. 2011. hal 192-195 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sabun - Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

0 0 111

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

0 0 11

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

1 1 20