6.2.5. Analisis Matriks Variabel Produk terhadap Peringkat
Peringkat prioritas perbaikan ditentukan berdasarkan nilai dari bobot relatif yang diurutkan dari nilai tertinggi hingga nilai terendah. Bobot relatif
tertinggi akan menjadi prioritas utama bagi pihak manajemen perusahaan PT. Oleochem and Soap Industri
30
. Nadeem Talib 2011 dalam penelitiannya terhadap program studi
Management Sciences pada universitas di Pakistan menyatakan bahwa nilai bobot
relatif perlu diurutkan untuk menganalisis keputusan terhadap kebutuhan konsumen.
Adapun urutan peringkat prioritas perbaikan berdasarkan nilai bobot relatif dari setiap variabel produk dapat dilihat pada Tabel 6.5.
Tabel 6.5. Nilai Bobot Relatif untuk Setiap Variabel Variabel
Bobot Variabel
Kumulatif Peringkat
Menggunakan huruf besar agar mudah dilihat dan jelas 0.3961
0.3961 1
Parfum dengan Aroma Herbal 0.4088
0.8049 2
Busa yang banyak dan cepat, serta mudah dibersihkan 2.743
3.5479 3
Komposisi secara detail dan lengkap 6.0338
9.5817 4
Jenis Kemasan Kertas 6.5157
16.0974 5
Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dengan huruf yang bagus dan besar 7.3517 23.4491
6 Warna yang menarik dan transparan
8.4073 31.8564
7 Berat yang standar sesuai dengan permintaan pasar
10.2957 42.1521
8 Bentuk kotakpersegi
11.8787 54.0308
9 OvalLonjong
12.1753 66.2061
10 Harga yang terjangkau dan ekonomis
16.1955 82.4016
11 Cepat membunuh kuman, dan tidak menimbulkan iritasi kulit
17.5979 99.9995
12 Sumber : Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 6.4. dapat dilihat bahwa nilai perhitungan kumulatif peringkat 1 sampai peringkat 9 memberikan kontribusi hingga setengah 50
Universitas Sumatera Utara
dari keseluruhan kumulatif bobot relatif. Menurut Lou Cohen dalam buku Quality Function Deployment
, variabel yang menempati urutan 1 sampai dengan 9 menjadi prioritas utama perbaikan oleh pihak manajemen perusahaan karena jika
terpenuhi berarti pihak manajemen telah memenuhi setengah dari upaya perbaikan tekniknya
31
. Menindaklanjuti pemeringkatan prioritas perbaikan variabel teknik maka dapat diusulkan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan oleh pihak
perusahaan sebagai berikut:
Tabel 6.6. Usulan Tindakan Perbaikan Produk No
Variabel Usulan Tindakan Perbaikan
1
Jenis Kemasan Kertas Pencantuman penandaan dilakukan sedemikian rupa, sehingga
tidak mudah lepas atau terpisah dari kemasannya dan tidak mudah luntur atau rusak
2
Parfum dengan Aroma Herbal Harus tercantum nama dan nomor kode pewangi, nama dan
alamat pemasok serta pernyataan memenuhi pedoman international fragrance association IFRA yang terkini
3
Warna yang menarik dan transparan
Bahan pewarna yang diizinkan pada semua sediaan kosmetik seperti : sabun, shampoo, airliner dsbg
4
Bentuk kotakpersegi Bentuk harus khas dan ergonomis
5
Menggunakan huruf besar agar mudah dilihat dan jelas
Harus mencantumkan lambang yang jelas dan memiliki makna dan arti yang jelas
6
OvalLonjong Bentuk harus khas dan ergonomis
7
Berat yang standar sesuai dengan permintaan pasar
Sabun mandi dikemas dalam wadah yang tertutup rapat dan tidak bereaksi dengan isi aman selama transportasi dan
penyimpanan sehingga berat produk tidak berpengaruh dalam perjalanan
8
Harga yang terjangkau dan ekonomis
Sesuaikan dengan upah minimum masyarakatkonsumen yang menggunakannya
9
Busa yang banyak dan cepat, serta mudah dibersihkan
Uji stabilitas busafoam dan di standarisasi terus-menerus
10
Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat dengan huruf
yang bagus dan besar Penulisan tanggal kadaluarsa ditulis dengan urutan tanggal,
bulan, dan tahun atau bulan dan tahun
30
op.cit. Nadeem Talib. p.699
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.6. Usulan Tindakan Perbaikan Produk Lanjutan No
Variabel Usulan Tindakan Perbaikan
Cepat membunuh kuman, dan tidak menimbulkan iritasi kulit
-Memiliki sifat harmonis antiseptik harus tetap efektif meskipun sediaan itu lama disimpan, di lain pihak antiseptik
tersebut tidak boleh merusak atau mengubah sediaan kosmetik itu, ia tidak boleh mengurangi daya pembusa sabun, mengubah
warna, dan menimbulkan bau yang tidak sedap dan lain-lain
11
-Bahan-bahan yang dapat mematikan mikroorganisme biasanya juga tidak sepenuhnya aman bagi makroorganisme
termasuk manusia ia dapat meracuni, mengiritasi atau mensensitisasi suatu antiseptik baru boleh digunakan di dalam
sediaan kosmetik setelah menjalani tes dosis yang aman bagi manusia, tetapi cukup besar untuk mematikan atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kondisi standard. Derajat daya terima kulit terhadap sesuatu antiseptik
merupakan syarat penting dalam memilih antiseptik untuk materi sabun.
12
Komposisi secara detail dan lengkap.
Menggunakan nama bahan kosmetik, sesuai dengan nama INCI Ingredient International Nomenclature of Comestic
Ingredents menggunakan nama genus dan spesies untuk
bahan yang berasl dari tumbuhan atau ekstrak tumbuhan, diurutkan dari kadar terbesar hingga kadar terkecil.
Sumber : Peraturan Kepala badan Pengawas Obat dan makanan Republik Indonesia No. HK. 03.1.23.12.10.12123. Tahun 2010 tentang Pedoman Dokumen tentang Informasi Produk
Sumber : Peraturan Kepala badan Pengawas Obat dan makanan Republik Indonesia No. HK. 03.1.23.12.10.12459. Tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika
Sumber : Dr. Retno Iswari Tranggono, SPKK, Dra. Fatma Latifa, Apt ”Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik”, Penerbit, Gramedia Pustaka Utama, Tahun 2007, jakarta,
6.2.6. Analisis Tingkat Kepentingan Relatif TKR Karakteristik Teknik