Rata - Rata Pendapatan

☎ ✠ ✝ dengan pekerjaan ibu, ibu pada kelompok case lebih banyak yang memiliki pekerjaan jika dibandingkan dengan ibu pada kelompok control. Ibu yang tidak bekerja akan cenderung memasak dirumah sehingga pengeluaran uang makan akan lebih murah. Sedangkan, ibu yang bekerja baik sebagai pengajar atau pedagang biasanya mereka akan cenderung membeli lauk siap saji yang tersedia disekitar lingkungannya, sehingga uang yang mereka habiskan akan lebih mahal. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara ibu disaat menanyakan pertanyaan kuesioner sosial terkait jumlah rata – rata uang yang dikeluarkan untuk makan satu bulan penuh. Ibu yang bekerja lebih sering menyatakan bahwa sehari mereka menghabiskan kira – kira Rp, 100.000 atau lebih ketika membeli lauk. Namun jika mereka memasak akan lebih murah dari Rp, 100.000 perhari. Berdasarkan hasil selisih tersebut dapat dipastikan bahwa anak – anak yang mengalami stunting lebih banyak memiliki ibu yang bekerja atau beraktifitas fisik diluar rumah jika dibandingkan dengan anak – anak yang tidak mengalami stunting. Pekerjaan orang tua akan memiliki dampak langsung terhadap pola asuh terhadap anak. Orang tua yang bekerja akan memiliki waktu lebih sedikit untuk bermain dengan anak daripada orang tua yang tidak bekerja. Padahal, waktu main merupakan waktu yang baik untuk merespon perkembangan anak, melindungi kesehatan anak, dan membantu mengenali atau menanggapi tanda – tanda awal penyakit Yousafzai dkk., 2014. ☎ ✠ ✞ Perkembangan anak akan menjadi optimal ketika pola asuh atau interaksi antara ibu dan anak baik. Hal tersebut karena dalam interaksi ini akan ada sebuah stimulus bagi orang tua untuk mengerti sinyal – sinyal yang terjadi atau yang diberikan oleh anak Yousafzai dkk., 2014. Sudah diketahui pada bab IV bahwa ibu yang bekerja akan memiliki waktu main dengan anak lebih sedikit jika dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Sehingga, sedikitnya waktu main dengan anak akan berdampak pada penurunan kualitas pola asuh atau interaksi antara ibu dan anak. Akhirnya, perkembangan dan pertumbuhan anak juga akan menurun. Sehingga, berdasarkan hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa banyaknya orang tua terutama ibu yang bekerja pada kelompok case yang menyebabkan responden dalam kelompok case mengalami stunting. Walaupun sudah diketahui bahwa, tidak ada perbedaan pendapatan antara kelompok case dan control. Saran terkait pola asuh, peneliti menyarankan bagi ibu yang memiliki pekerjaan atau aktifitas fisik diluar rumah. Disarankan untuk lebih baik dalam membagi waktu terhadap kegiatan didalam rumah dan diluar rumah. Sehingga, ibu akan lebih banyak waktu bersama keluarga.

G. Rata - Rata Pendidikan dan Pengetahuaan Ibu Terkait Gizi

Pola fikir seseorang yang menjalankan pendidikan formal dan non formal diharapkan lebih baik jika dibandingkan dengan seseorang yang tidak berpendidikan. Pendidikan dalam penelitian ini digambarkan dalam lama tahun pendidikan formal yang dijalankan oleh ibu atau wali murid. ☎ ✠ ✟ Diketahui bahwa rata - rata pendidikan ibu untuk kelompok total adalah 10,6 tahun, kelompok case selama 10,7 tahun dan kelompok control 10,5 tahun. Hasil uji U menyatakan tidak ada perbedaan pendidikan ibu antara kelompok case dan kelompok control dengan nilai signifikan 0,05 yaitu 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada setiap kelompok sama – sama setingkat sekolah menengah awal SMA. Selanjutnya pengetahuan ibu, diketahui bahwa rata – rata pengetahuan ibu terkait gizi pada kelompok total adalah sebesar 13,09 poin, kelompok case 13,7 poin dan kelompok control 12,6 poin. Hal ini menggambarkan bahwa rata – rata pengetahuan ibu kelompok case lebih tinggi dari rata – rata kelompok total dan rata – rata kelompok control lebih rendah dari rata – rata kelompok total. Namun, berdasarkan uji U diketahui bahwa tidak ada perbedaan rata – rata pengetahuan ibu antara kelompok case dan control dengan nilai signifikan 0,05 yaitu 0,09. Pengetahuan erat hubungannya dengan pendidikan. Pengetahuan yang baik ada karena diajarkan dalam pendidikan yang baik. Pengetahuan yang baik diharapkan dapat mengubah perilaku seseorang, sehingga ibu yang mempunyai pengetahuan gizi diperkirakan dapat memiliki kemampuan untuk menyusun menu makanan yang memenuhi kebutuhan gizi. Pengetahuan secara langsung dapat mempengaruhi perubahan perilaku, dan perubahan perilaku ini didominasi oleh sikap. Namun, sikap juga dipengaruhi oleh stimulus dari luar lingkungan dan dari dalam diri sendiri Handayani, 2008. Rendahnya stimulus tersebut akan berpengaruh