Bagi Ibu atau Wali Siswa Siswi MI Muhammadiyah Bagi Sekolah MI Muhammadiyah Haurgeulis

☎ ✠ perbaikan gizi yang dilakukan di sekolah dan difasilitasi oleh sekolah. 4. Bagi Puskesmas Haurgeulis Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi ketercapaian program peningkatan kesehatan anak di Indramayu. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk membuat perencanaan peningkatan kesehatan anak di Indramayu. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini merupakan media untuk peneliti berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dalam bidang gizi, karena dengan diketahui hasil penelitian yang telah dilakukan dapat digunakan untuk perencanaan intervensi. ☎ ☎

F. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilaksanakan selama bulan November 2014 – Juni 2015. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, protein, lemak dan penyakit infeksi terhadap status gizi anak sekolah serta mengetahui variabel yang paling mempengaruhi antara asupan energi, protein lemak dan penyakit infeksi dengan status gizi para siswasiswi berusia 6 – 12 tahun di MI Muhammadiyah, Haurgeulis, Indramayu tahun 2015 dengan menggunakan desain case control. Pada penelitian ini, peneliti membatasi untuk melakukan penilaian status gizi menggunakan pengukuran antropometri, asupan makanan dengan food record dan food recall serta pengukuran penyakit infeksi dengan kuesioner gejala klinis. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan analisis Partial Least Square PLPS. ☎ ✠

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Stunting pendek Pada Anak Sekolah

Stunting merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketidaktercapaian tinggi badan sesuai umur yang disebabkan karena mengalami kurang gizi menahun atau kronis Sharlin dan Edelstein, 2011. Stunting merupakan gambaran kekurangan gizi yang sudah terjadi selama menahun kronis Briend dkk., 2015. Berdasarkan teori tahap perkembangan Ericson, anak sekolah ialah anak yang berada pada tahap usia 6 – 12 tahun Thalib, 2010. Laju pertumbuhan fisik anak memang tidak secepat pada masa bayi Almatsier dkk., 2011, namun anak tetap membutuhkan nutrisi untuk perkembangan kognitifnya Bryan dkk., 2004 . Pada masa ini, sudah memungkinkan bagi anak untuk mulai makan sendiri secara bebas dan mulai mengembangkan kesukaannya secara subjektif terhadap makanan Almatsier dkk., 2011. Masa anak sekolah, anak – anak sudah mulai menguasai keterampilan dasar seperti menulis, membaca, sehingga prestasi anak sekolah merupakan tema utama pada masa anak sekolah Santrock, 2009. Pemilihan makan dimasa ini akan membentuk pola makan anak tersebut pada masa yang akan datang. Pemilihan makan dipengaruhi oleh banyak faktor yang akhirnya akan berdampak pada asupan gizi anak tersebut Almatsier dkk., 2011. Tidak hanya faktor ketersediaan makanan dalam rumah tangga, faktor budaya, lingkungan dan interaksi dengan orang tua