Hubungan Variabel Intervenning Penyakit Infeksi Dengan Variabel Endogen Stunting
☎ ✡
☎
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dekker dkk 2010 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
penyakit infeksi pernafasan dan penyakit infeksi diare terhadap kejadian stunting dengan nilai p :0,93 dan p ; 1,01. Artinya anak yang mengalami
penyakit pernafasan atau diare belum tentu mengalami stunting dikemudian harinya.
Akan tetapi, hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Arifin 2012 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara penyakit infeksi dengan kejadian stunting p = 0,021 dengan OR = 2,2 artinya anak yang memiliki riwayat penyakit infeksi
akan memiliki risiko 2,2 kali lebih besar untuk mengalami stunting jika dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki riwayat penyakit infeksi .
Selama tubuh mengalami infeksi, kebutuhan nutrisi akan menjadi 2 kali lipat lebih besar dari yang biasanya. Hal ini berkaitan dengan
kebutuhan asam amino yang meningkat untuk sintesis protein, produksi glutathione dan untuk membangn kembali kekebalan tubuh Briend dkk.,
2015. Ketika infeksi yang terkait dengan pola makan buruk atau asupan
gizi yang tidak memadai, maka efek ini akan saling memperkuat satu sama lain yang menyebabkan penurunan masaa otot dengan cepat Briend dkk.,
2015. Singkatanya, penyesuaian metabolik selama malnutrisi akan menyebabkan penurunan lemak dan massa otot dan akan menjadi lebih
penting ketika terkait dengan infeksi. Maka, erunahan komposisi tubuh ini
☎ ✡
✡
secara tidak langsung tercemin dari indeks antropometri stunting dengan implikasi fungsional yang penting Briend dkk., 2015.
Penyakit infeksi akan memiliki pengaruh yang kuat untuk membuat penuruan massa otot ketika dia bergabung dengan asupan yang
tidak memadai. Selajutnya, dilihat dari patofisiologis dari penyakit ISPA dan diare yang sudah dijelaskan pada BAB II. Penyakit tersebut adalah
penyakit yang lebih dahulu menyebabkan asupan zat gizi berkurang, yang pada akhirnya akan menyebabkan stunting. Dalam penelitian ini, asupan
energi, protein dan lemak juga tidak memiliki hubungan secara langsung dengan kejadian stunting. Sehingga infeksi juga tidak memiliki hubungan
secara langsung terhadap stunting. Peneliti menyarankan agar anak - anak untuk selalu menjaga
kebersihan dirinya dan makanannya, seperti rajin membersihkan diri yaitu mandi dua kali sehari, memotong kuku tangan dan kuku kaki ketika sudah
panjang, mebersihkan gigi sebanyak 2 kali dalam sehari dan tidak mengonsumsi makanan atau jajanan sembarangan. Jajanan sembarangan
adalah jajanan yang dijual berdekatan dengan tempat yang kotor seperti tempat sampah atau saluran pembuangan air. Hal ini juga disarankan
untuk kelompok control. hal tersebut karena akan lebih baik melakukan penjegahan sebelum mengalami stunting.
☎ ✡
☛