21
2.3.2 Metode Pelatihan
Dalam menjalankan pelatihan diperlukan adanya metode yang tepat agar pelatihan tesebut menjadi efektif dan efisien bagi perusahaan. Menurut
Notoatmodjo dalam Sabariah 2003, metode dan teknik yang digunakan dalam diklat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Metode didalam pekerjaan on the job site
Metode ini menetapkan para trainee ke dalam situasi nyata, dimana para karyawan dan penyelia yang berpengalaman memperlihatkan atau
membimbing para pegawai baru yang diharapkan memberikan contoh-contoh pekerjaan yang naik dan memperlihatkan penanganan suatu pekerjaan yang
jelas dan kongrit. Meliputi orientasi, magang, pelatihan para pekerja, penugasan pelatihan dan penilaian kerja. Adapun keuntungan dari metode ini
adalah: 1. Karyawan melakukan pekerjaan yang sesungguhnya, bukan tugas-
tugas yang disimulasikan 2. Karyawan mendapatkan instruksi- instruksi dari karyawan senior atau
penyelia yang berpengalaman yang telah melaksanakan tugas dengan baik
3. Program ini sangat relevan dengan pekerjaan, membutuhkan biaya yang relative rendah dan me mbantu motivasi kerja yang kuat
2. Metode diluar pekerjaan off the job site
Pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan metode ini memberikan kesempatan pada karyawannya selaku peserta diklat keluar sementara dari
22 kegiatan atau pekerjaannya. Pada umumnya metode ini mempunyai dua
macam tehnik, yaitu tehnik presentasi informasi dan tehnik simulasi. Tehnik persentase adalah menyajikan informasi yang tujuannya
mengintroduksikan pengetahuan, sikap dan keterampilan baru kepada para peserta. Tehnik-tehnik yang termasuk dalam tehnik presentasi antara lain
adalah ceramah, tehnik diskusi, tehnik permodelan perilaku dan tehnik magang. Tehnik simulasi adalah tehnik peniruan karakteristik atau prilaku
tertentu dari dunia riil sedemikian rupa sehingga para peserta dapat merealisasikan seperti keadaan yang sebenarnya. Metode- metode simulasi ini
mencakup simulator alat-alat, studi kasus, permainan peran dan tehnik di dalam keranjang in basket.
Berdasarkan metode- metode tersebut, pelatihan tidak hanya dapat dilaksanakan di lembaga pelatihan saja, melainkan juga dapat dilaksanakan
dalam perusahaan sendiri. Agar pelatihan dapat berjalan efektif maka peserta, organisasi peserta dan lembaga pelatihan harus merupakan partner dalam
upaya pelatihan. Tujuan dan strategi pelatihan perlu dirumuskan bersama antara lembaga pelatihan dan perusahaan yang mengirimkan peserta.
2.3.3 Tanggung Jawab Pelatihan