Mengumpulkan bahan-bahan untuk menentukan lingkup kerja. Menyusun uraian tugas menjadi kemampuan dari sasaran yang ditentukan. Menyusun instrumen untuk mengukur kemampuan kerja Melaksanakan pengukuran peringkat kemampuan kerja

37

4.4.2 Metode Analisis Kemampuan Kerja Karyawan

Mengetahui kemampuan kerja karyawan dilakukan dengan penyebaran kuisioner dan wawancara langsung. Hal- hal yang ditanyakan adalah mengenai pemahaman sinder dan mandor tanaman dalam menjalankan tugas, pendapat karyawan mengenai tingkat kesulitan dalam menjalankan tugas, dan kondisi kemampuan kerja. Hasil penyebaran kuisioner dan wawancara dipaparkan secara diskriptif.

4.4.3 Analisis Penentuan Kebutuhan Pelatihan

Analisis kebutuhan pelatihan ini penting karena dapat mengetahui dengan tepat kebutuhan pelatihan yang harus didapat oleh seseorang. Analisis dengan menggunakan TNA – T dilakukan dengan menilai perbedaan Kemampuan Kerja Pribadi dengan Kemampuan Kerja Jabatan. Sebelum menggunakan metode ini dapat dilakukan langkah- langkah penelahaan kebutuhan pelatihan berdasarkan Haris dalam Mulyadi 1992, yang terdiri atas;

1. Mengumpulkan bahan-bahan untuk menentukan lingkup kerja.

Bahan-bahan yang dikumpulkan untuk menentukan lingkup kerja ini diperoleh dari uraian pekerjaan sinder dan mandor tanaman perkebunan dan bahan-bahan dari beberapa referensi perusahaan.

2. Menyusun uraian tugas menjadi kemampuan dari sasaran yang ditentukan.

Setelah lingkup kerja ditentukan, maka tahap selanjutnya adalah menguraikan pekerjaan karyawan tersebut menjadi beberapa subyek penga matan yang diperoleh dari job description karyawan. Dimana subyek pengamatan yaitu jenis-jenis kemampuan yang dimiliki dari sinder yaitu : 38 perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, pengaturan, bidang administrasi laporan manajemen, pengendalian biaya opersional, tugas insidentil dan tambahan, motivasi dan tingkat disiplin, kepemimpinan, dan komunikasi. Sedangkan jenis-jenis kemampuan yang dimiliki mandor yaitu : pelaksanaan dan penga wasan, pengaturan, bidang administrasi, tugas insidentil dan tambahan, motivasi dan tingkat disiplin, kepemimpinan, dan komunikasi.

3. Menyusun instrumen untuk mengukur kemampuan kerja

Instrumen yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan kerja adalah kuisioner. Kuisioner ini terdiri atas dua jenis, yaitu kuisioner yang mengukur kemampuan kerja jabatan dan kuisioner yang mengukur kemampuan kerja pribadi.

4. Melaksanakan pengukuran peringkat kemampuan kerja

Pengukuran peringkat kemampuan kerja dibagi atas pengukuran kemampuan kerja jabatan sinder dan mandor tanaman, dilakukan dari kuisioner KKJ yang diisi oleh setiap sinder pimpinankaur sebagai atasan sinder, serta sinder tanaman sebagai atasan mandor tanaman. Penilaian KKJ diberikan oleh atasan sinder dan mandor tana man sesuai dengan tanggung jawab dan beban kerja yang diberikan perusahaan, yaitu berdasarkan luas kebun, jarak perkebunan, usia tanaman, tingkat keamanan, dan banyaknya jumlah karyawan yang dipimpin. Berdasarkan hal tersebut, selanjutnya atasan yaitu sinder kepala dan sinder tanaman memberikan penilaian dengan peringkat rendah, sedang dan tinggi menggunakan skala dan indikator KKJ pada Lampiran 1. Penilaian dilakukan 39 terhadap subyek pengamatan dengan menggunakan skala Likert dengan ketentuan sebagai berik ut : 1. Rendah dengan skor 1-3 2. Sedang dengan skor 4-6 3. Tinggi dengan skor 7-9 Untuk pengukuran Kemampuan Kerja Pribadi, dilakukan dengan pembobotan terhadap variasi yang dilakukan dalam kuisioner, menggunakan skala likert dengan ketentuan sebagai berikut : sangat setuju = 4 setuju = 3 ragu-ragu = 0 kurang setuju = 2 tidak setuju = 1 Pembobotan dengan menggunakan skala likert ini dilakukan untuk setiap subyek pengamatan, kemudian nilai bobot dari setiap variabel dalam satu subyek pengamatan dikonversikan ke dalam skala penilaian KKP dengan nilai tertinggi 20 dan terendah 0 yang dikelompokkan ke dalam skala rendah dengan nilai 0-6, sedang nilai 7-13 dan tinggi dengan nilai 14-20, yang dibagi kembali menjadi : 1. Rendah 1 nilai 0-1, rendah 2 nilai 2-3, rendah 3 nilai 4-6 2. Sedang 4 nilai 7-8, sedang 5 nilai 9-10, sedang 6 nilai 11-13 3. Tinggi 7 nilai 14-15, tinggi 8 nilai 16-17, tinggi 9 nilai 18-20 Pola distribusi ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan skala penilaian kemampuan kerja pribadi KKP yang berskala 1-9. Hasil yang diperoleh kemudian dikonversi ke dalam pola skala penilain KKJ. 40

5. Mengelola data hasil pengukuran dan menafsirkan data hasil pengolahan