Evaluasi Pelatihan Field and Mill Day

66 diri, sikap mental dan kewirausahaan. Salah satu indikator, misalnya unt uk kemampuan memimpin seorang mandor tanaman mempunyai nilai sangat baik artinya mandor mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu dengan mudah dan sangat meyakinkan. Evaluasi penilaian sikap dan perilaku mandor Telung Buyut dan Kedaton Berdasarkan pra dan pasca pelatihan dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Evaluasi Penilaian Sikap dan Perilaku Mandor Telung Buyut dan Kedaton Berdasarkan Pra dan Pasca Pelatihan IHT Tahun 2006 No Responden Penilaian Pra Pelatihan Pasca Pelatihan Mandor Telung Buyut 6 8 9 10 11 12 15 16 73,22 baik 76,11 baik 80,00 baik 77,96 baik 76,67 baik - 78,52 baik - 75,19 baik 79,81 baik 81,52 baik sekali 82,19 baik sekali 78,11 baik - 80,07 baik sekali - Mandor Kedaton 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 80,03baik sekali 75 baik 79,92 baik - 79,96 baik 69,8cukup 73,33 baik - 75,22 baik 73,33 baik 73,14 baik - 82,88 baik sekali 80 baik 82,66 baik sekali - 82,8 baik sekali 72,9 baik 77,29 baik - 80,15 baik sekali 77,29 baik 75,51 baik - Sumber : PT Perkebunan Nusantara VII Bandar Lampung, 2006.

6.2.2 Evaluasi Pelatihan Field and Mill Day

Field and Mill Day adalah pelatihan dengan metode studi kasus yang dilaksanakan PT Perkebunan Nusantara VII dengan tujuan antara lain; 67 1 membangun kesadaran dan rasa memiliki terhadap perusahaan dengan melihat permasalahan-permasalahan secara bersama; 2 Membangun kebersamaan antar bidang tugas dengan saling memahami kesulitan masing- masing bidang serta memberikan koreksi dan masukan- masukan; dan 3 merumuskan langkah- langkah bersama untuk mencapai tujuan perusahaan, terutama yang terkait dengan penciptaan produk yang berkualitas, terpenuhinya target kuantitas produksi serta harga pokok yang rendah. Field and Mill Day tidak hanya diikuti oleh karyawan bidang tanaman saja, tetapi bidang-bidang tugas lainnya yaitu teknik, pengolahan, Tata Usaha Keuangan TUK dan SDMUmum. Hal tersebut disebabkan karena karyawan berperan penting dalam menghasilkan suatu produk yang berkualitas, menekan lossess produk, serta penggunaan anggaran biaya secara efisien dan efektif. Peserta Field and Mill Day secara keseluruhan sebanyak 98 orang dan kegiatan dilakukan selama dua hari di Unit Usaha Telung Buyut. Perusahaan tidak melakukan evaluasi untuk pelatihan Field and Mill Day, namun menilai berdasarkan hasil pemecahan masalah. Hal tersebut dikhawatirkan bila suatu saat karyawan menghadapi permasalahan yang sama, tidak dapat menyelesaikan sendiri dengan cepat. Oleh karena itu, diperlukan suatu evaluasi setelah setahun atau tiga bula n pelatihan dilakukan, untuk mengetahui sejauh mana karyawan dapat menyelesaikan masalah sendiri dengan baik tanpa dilakukan Field and Mill Day lagi. Hal- hal positif yang diperoleh dalam pelaksanaan Field and Mill Day untuk komoditas karet berupa hasil pemecahan masalah pada tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 18. 68 Tabel 18. Hasil Pemecahan Masalah dari Program Pelatihan Field and Mill Day Tahun 2006 No. Obyek Hasil Positif Benchmarking I Tanaman 1. TBM I 2. TBM II 3. TBM III - Rumpukan tunggal karet ex. LC dalam keadaan basah habis terbakardikeluarkan dari areal - Pertumbuhan tanaman jagung dan homogen - Kondisi kacangan menutup tanah LCC. - Areal rendahantergenang ditanami karet dengan cara membuat gulutan - Pertumbuhan lilit batang di atas 16 cm normal 14 cm - Implementasi sistem kinerja kelompok sebagai cara efektif dalam menggali potensi produksi. - Sistem pengamanan terpadu Ring 1 s.d Ring 4 cukup efektif dalam pengamanan produksi afdeling II PabrikPengolahan - Kebersihan lingkungan dalam dan luar pabrik secara berkelanjutan - Mutu RSS I 95 III Teknik - Pengoperasian mesin instalasi pabrik = zero accident Sumber : PT Perkebunan Nusantara VII Bandara Lampung, 2006. 6.2.3 Pelaksanaan Pelatihan Pada Unit Usaha Telung Buyut dan Kedaton PT Perkebunan Nusantara VII Bandar lampung Hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pelatihan yang diamati dari responden antara lain keikutsertaan peserta dalam pelatihan, materi yang di sampaikan, prosedur penentuan kebutuhan pelatihan dan pemahaman responden tentang manfaat dan tujuan pelatihan. Dengan demikian, dapat diketahui keefektifan dari pelaksanaan pelatihan serta pengaruhnya terhadap kinerja sinder dan mandor tanaman. 69

6.2.3.1 Keikutsertaan Karyawan Dalam Pelatihan

Keikutsertaan dalam pelatihan merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas karyawan, sehingga dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Diketahui bahwa karyawan beberapa kali pernah mengikuti pelatihan selama bekerja di perusahaan dengan jenis pelatihan yang sama. Dengan demikian, dapat dilihat dengan intensitas pelatihan yang diberikan perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas dari para karyawan atau tidak. Sebagai contoh, apabila karyawan hanya diberikan pelatihan satu kali berdampak terhadap hasil kinerja yang meningkat. Namun, sama peningkatannya dengan kinerja karyawan yang mengkuti pelatihan lebih dari satu kali, lebih baik karyawan diberikan satu kali pelatihan daripada lebih dari satu kali. Hal tersebut terkait dengan anggaran dana yang dikeluarkan, semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan semakin banyak dana yang sia-sia bila kinerja para karyawan tidak berubah atau tetap sama. Apabila karyawan diberikan pelatihan lebih dari satu kali, dan kinerja karyawan lebih tinggi daripada pelatihan diberikan satu kali, maka perusahaan akan mendapatkan kontribusimasukan yang sesuai dengan dana yang dikeluarkan untuk pelatihan. Responden karyawan tingkat sinder tanaman yang mengikuti pelatihan Field and Miil Day, hampir setengahnya sebanyak tiga orang 42,85 persen lebih dari empat kali mengikuti pelatihan, dan sisanya mengikuti pelatihan sebanyak satu, dua, dan tiga kali pelatihan. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan dianggap mempunyai keahlian untuk dapat melaksanakan pekerjaan di lapangan. Karyawan tingkat mandor tanaman rata-rata baru mengikuti pelatihan Field and Mill Day sebanyak satu dan dua kali pelatihan. Hal tersebut menggambarkan bahwa 70 karyawan masih cukup memiliki kemampuan didalam melaksanakan pekerjaan, dan ada kemungkinan untuk dilakukan pelatihan Field and Mill Day lagi pada karyawan tingkat mandor tanaman. Adapun responden mandor tanaman yang mengikuti pelatihan IHT sebanyak satu kali yaitu 10 orang 50,00 persen, dan sisanya responden pernah mengikuti pelatihan sebanyak dua, tiga, dan empat kali bahkan lebih dari empat kali pernah mengikuti pelatihan. Mereka semua pernah mengikuti pelatihan sikap dan kepribadian afektif, keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan serta wawasan dan pengetahuan kogniktif. Keikutsertaan responden dalam pelatihan IHT dan Field and Miil Day dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Keikutsertaan Responden untuk Pelatihan IHT dan Field and Mill Day. Jawaban Responden Jumlah Responden Orang Presentase 1. Sinder Field and Mill Day A. Satu kali B. Dua kali C. Tiga kali D. Empat kali E. Lebih dari empat 1 1 2 - 3 14,29 14,29 28,57 - 42,85 Total 7 100,00 2. Mandor Field and Mill Day A. Satu kali B. Dua kali C. Tiga kali D. Empat kali E. Lebih dari empat 3 3 1 1 - 37,50 37,50 12,50 12,50 - Total 8 100,00 3. Mandor IHT A. Satu kali B. Dua kali C. Tiga kali D. Empat kali E. Lebih dari empat 10 3 4 2 1 50,00 15,00 20,00 10,00 5,00 Total 20 100,00 71 Berdasarkan Tabel 19 menunjukan bahwa karyawan tingkat mandor tanaman masih memiliki kemampuan, dan bekal keahlian yang cukup dibidang pekerjaannya. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan PT Perkebunan Nusantara VII saat ini masih banyak diberikan kepada karyawan tingkat sinder tanaman dibandingkan mandor tanaman.

6.2.3.2 Penentuan Keikutsertaan Pelatihan

Proses pemilihan terhadap karyawan yang akan mengikuti pelatihan sangat perlu untuk diperhatikan. Ada banyak faktor sebelum perusahaan menentukan karyawan yang akan menjadi peserta pelatihan. Seperti potensi diri, kekurangan karyawan, dan jenis pekerjaan. Penentuan keikutsertaan responden dalam pelatihan dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Penentuan Keikutsertaan Responden Dalam Pelatihan Jawaban Responden JumlahResponden Orang Presentase 1. Sinder Tanaman A. Penunjukan oleh atasan B. Seleksi C. Pencalonan sendiri 7 - - 100,00 - - Total 7 100,00 2. Mandor Tanaman A. Penunjukan oleh atasan B. Seleksi C. Pencalonan sendiri 28 - - 100,00 - - Total 28 100,00 Dilihat dari 35 orang karyawan yang mengikuti pelatihan baik pelatihan IHT dan Field and Mill Day pada Unit Usaha Telung Buyut dan Kedaton di PT Perkebunan Nusantara VII, semuanya atas penunjukan oleh atasan perusahaan dalam pemilihan untuk mengikuti pelatihan. Peserta ditunjuk secara langsung oleh 72 manajer atau sinder kepala, berdasarkan permintaan dari kantor pusat yaitu divisi SDM. Penggunaan proses penunjukan secara langsung oleh atasan tidak selalu tepat untuk penentuan peserta pelatihan. Sebab bila tidak dilakukan secara adil dapat menyebabkan ketidakpuasan pada karyawan lain yang tidak ditunjuk menjadi peserta pelatihan. Dengan demikian, kurang tepat bila peserta yang terpilih ternyata memiliki kemampuan atau keahlian yang dibutuhkan perusahaan, dan dianggap sudah tidak butuh lagi pelatihan. Adapun peserta sudah me ngikuti pelatihan lebih dari satu kali, ternyata masih ditunjuk lagi untuk mengikuti pelatihan, kemungkinan besar peserta merasa bosan dengan pelatihan yang sama, dan berakibat pada pelaksanaan pelatihan yang menjadi tidak efektif dilakukan.

6.2.3.3 Fungsi dan Tujuan Pelatihan

Suatu badan usaha menyelenggarakan pelatihan bagi para karyawan, maka terlebih dahulu dijelaskan apa yang menjadi tujuan dari pelatihan tersebut. Penjelasan fungsi dan tujuan dari pelatihan yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara VII diberikan secara langsung saat pelatihan, walaupun sebenarnya fungsi dan tujuan sudah disampaikan melalui Surat Perintah kepada manajer atau kepala bagian di masing- masing unit usaha. Tujuan yang tidak jelas dan tidak diketahui oleh peserta akan membuat kebingungan dan hasil pelatihan yang diharapkan menjadi tidak tercapai. Pemahaman responden mengenai fungsi dan tujuan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 21. 73 Tabel 21. Pemahaman Responden Mengenai Fungsi dan Tujuan Pelatihan Jawaban Responden Jumlah Orang Presentase 1. Sinder Field and Mill Day A. Sangat mengerti B. Cukup mengerti C. Kurang mengerti D. Tidak mengerti 3 4 1 - 37,50 50,00 12,50 - Total 7 100,00 2. Mandor Field and Mill Day A. Sangat mengerti B. Cukup mengerti C. Kurang mengerti D. Tidak mengerti - 7 1 - - 87,50 12,50 - Total 8 100,00 3. Mandor IHT A. Sangat mengerti B. Cukup mengerti C. Kurang mengerti D. Tidak mengerti 4 16 - - 20,00 80,00 - - Total 20 100,00 Berdasarkan Tabel 21, karyawan tingkat sinder yang mengikuti pelatihan Field and Mill Day sebanyak tiga orang 37,50 persen menjawab sangat mengerti, empat orang 50 persen cukup mengerti, dan satu orang 12,50 persen kurang mengerti dengan fungsi dan tujuan dari pelatihan yang dilaksanakan. Untuk tingkat mandor sebanyak tujuh orang 87,50 persen menjawab cukup mengerti, dan sebanyak satu orang 12,50 persen kurang mengerti. Pelatihan Field and Mill Day menunjukan bahwa karyawan tingkat sinder dan mandor tanaman pada umumnya menjawab cukup mengerti mengenai fungsi dan tujuan pelatihan. Pelatihan dianggap karyawan sebagai penunjang pekerjaan mereka, dan merupakan mendukung keberhasilan tujuan perusahaan sekarang dan di masa yang akan datang. 74 Karyawan tingkat mandor yang mengikuti pelatihan IHT sangat mengerti mengenai fungsi dan tujuan pelatihan sebanyak empat orang 20,00 persen, dan 16 orang 80 persen cukup mengerti dengan fungsi dan tujuan pelatihan yang dilakukan. Dengan demikian, untuk pelatihan IHT mayoritas karyawan cukup mengerti dengan fungsi dan tujuan pelatihan. Hal tersebut disebabkan karena pelatihan IHT berkaitan dengan individu karyawan itu sendiri, yang masih membutuhkan suatu peningkatan kemampuan untuk dapat memenuhi tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan. Berdasarkan Tabel 21, pada umumnya responden atau peserta tidak ada yang menjawab tidak mengerti dengan fungsi dan tujuan pelatihan yang dilaksanakan. Artinya peserta hampir semuanya sudah paham dengan fungsi dan tuj uan pelatihan. Hanya sebanyak satu orang 12,50 persen peserta tingkat sinder dan satu orang 12,50 persen tingkat mandor yang kurang paham mengikuti Field and Mill Day. Artinya untuk pelatihan Field and Mill Day masih adanya ketidakpahaman responden mengenai fungsi dan tujuan dari pela tihan yang dilakukan. Hal tersebut bisa disebabkan karena berkaitan dengan proses pelatihan karyawan yaitu melalui penunjukan langsung oleh atasan.

6.2.3.4 Metode Pelatihan

Pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman ataupun perubahan sikap seorang individu. Sistem pelatihan yang baik biasanya terdiri dari program-program yang dirancang untuk meningkatkan kinerja pada level individu, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pelaksanaan bidang kerja pegawai. 75 Kinerja yang meningkat pada gilirannya menyiratkan bahwa terhadap perubahan yang dapat diukur dalam pengetahuan, keahlian, sikap dan perilaku sosial. Mengenai metode pelatihan yang diberikan di perusahaan saat ini untuk pelatihan Field and Mill Day yaitu, dengan metode pelatihan yang dilakukan of the job training dalam bentuk studi kasus dan lebih banyak mengunakan tehnik presentasi dan diskusi yang dilakukan di lapangan. Tujuh responden yang mengikuti Field and Mill Day untuk karyawan tingkat sinder tanaman menyatakan bahwa metode pelatihan tersebut sangat menunjang sebanyak tiga orang 43,86 persen, dan empat orang 57,14 persen menyatakan cukup menunjang. Karyawan tingkat mandor tanaman yang menyatakan sangat menunjang sebanyak dua orang 25,00 persen, dan enam orang 75,00 persen menyatakan cukup menunjang. Hal tersebut menunjukkan bahwa, sebenarnya hampir setengahnya karyawan tingkat sinder dan mandor tanaman menyatakan metode pelatihan Field and Mill Day hanya cukup menunjang. Karena, menurut karyawan untuk dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan dapat diselesaikan secara kelompok di masing- masing unit usaha dengan bekal pengetahuan yang sudah didapat dari pelatihan-pelatihan yang pernah dilakukan sebelumnya. Pelatihan IHT biasanya dilakukan diluar perusahaan dan dilakukan didalam ruangan dengan melibatkan lembaga – lembaga pelatihan yang ditunjuk secara sengaja seperti LPP Yogya dan L2P-P3PL. Untuk karyawan tingkat mandor tanaman menyatakan metode IHT sangat menunjang sebanyak 13 orang 65,00 persen, dan tujuh orang 35,00 persen karyawan menyatakan cukup menunjang. 76 Dengan demikian, lebih dari setengahnya karyawan mandor tanaman menyatakan metode IHT sangat menunjang, karena bermanfaat untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Namun, dianggap kurang menunjang dalam pekerjaan yang sekarang mereka kerjakan mandor tanaman bagian pembibitan, bagian hama penyakit,. Pendapat responden mengenai metode pelatihan dapat dilihat pada Tabel 22. Tabe l 22. Pendapat Responden Mengenai Metode Pelatihan Jawaban Responden Jumlah Responden Orang Presentase 1.Sinder Field and Mill Day A. Sangat menunjang B. Cukup menunjang C. Kurang menunjang D. Tidak menunjang 3 4 - - 42,86 57,14 - - Total 7 100,00 2. Mandor Field and Mill Day A. Sangat menunjang B. Cukup menunjang C. Kurang menunjang D. Tidak menunjang 2 6 - - 25,00 75,00 - - Total 8 100,00 3. Mandor IHT A. Sangat menunjang B. Cukup menunjang C. Kurang menunjang D. Tidak menunjang 13 7 - - 65,00 35,00 - - Total 20 100,00

6.2.3.5 Manfaat Pelatihan

Pelatihan bukanlah hanya merupakan sebuah program yang rutin dilakukan, namun dapat sebagai pendekatan sumberdaya manusia terpadu yang berkaitan dengan seluruh sistem organisasi pelatihan, dapat pula dikatakan sebagai inovasi baru yang akan berdampak pada perubahan sistem dan budaya organisasi. 77 Pelatihan berperan besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan. Tingkat keberhasilan suatu pelatihan akan terlihat dari kinerja karyawan setelah melaksanakan pelatihan. Pelaksanaan pelatihan yang baik akan ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan karyawan dalam menyelesaikan berbagai tugas. Untuk lebih jelasnya pendapat responden mengenai manfaat pelatihan dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Pendapat Responden Mengenai Manfaat Pelatihan Jawaban Responden Jumlah Responden Orang Presentase 1.Sinder Field and Mill Day A. Sangat menunjang B. Cukup menunjang C. Kurang menunjang D. Tidak menunjang 3 4 - - 42,86 57,14 - - Total 7 100,00 2. Mandor Field and Mill Day A. Sangat menunjang B. Cukup menunjang C. Kurang menunjang D. Tidak menunjang 7 1 - - 87,50 12,50 - - Total 8 100,00 3. Mandor IHT A. Sangat menunjang B. Cukup menunjang C. Kurang menunjang D. Tidak menunjang 13 6 1 - 65,00 30,00 5,00 - Total 20 100,00 Berdasarkan Tabel 23, dari 15 orang responden karyawan yang mengikuti Field and Mill Day untuk karyawan tingkat sinder tanaman sebanyak tiga orang 42,86 persen menyatakan bahwa pelatihan yang diikuti sangat menunjang, dan 78 empat orang 57,40 persen menyatakan cukup menunjang. Hal tersebut dikarenakan Field and Mill Day manfaatnya tidak begitu besar bagi karyawan tingkat sinder tanaman, dianggap untuk memecahkan masalah tersebut bisa dilakukandiselesaikan secara kerja sama dengan kelompok kecil saat sedang bekerja di perkebunan. Karyawan tingkat ma ndor tanaman sabanyak tujuh orang 87,50 persen menyatakan sangat menunjang, satu orang 12,50 persen menyatakan cukup menunjang. Mereka merasa Field and Mill Day sangat bermanfaat disaat masalah yang mereka hadapi sulit untuk diselesaikan. Karyawan dari 20 responden yang mengikuti pelatihan IHT untuk tingkat mandor tanaman, menyatakan manfaat pelatihan sangat menunjang sebanyak 13 orang 65,00 persen, enam orang 30,00 persen cukup menunjang, dan satu orang 5,00 persen menyatakan kurang menunjang. Dengan demikian, pada umumnya karyawan tingkat mandor tanaman yang mengikuti IHT menyatakan sangat menunjang, karena karyawan merasa setelah me ngikuti pelatihan IHT pengetahuan mereka menjadi meningkat. Artinya karyawan dianggap oleh perusahaan sudah memiliki kemampuan didalam melaksanakan tugas pekerjaan sehari- hari setelah mengikuti pelatihan. Pelatihan tersebut memiliki manfaat yang sangat menunjang, dan ada juga yang menyatakan cukup menunjang, karena pelatihan yang dilaksanakan akan memberikan banyak pengetahuan, dan informasi kepada karyawan. Manfaat yang didapat dari pelatihan yaitu, karyawan yang tadinya tidak tahu menjadi tahu tentang apa-apa yang harus dikerjakan selama bekerja di perusahaan. Namun, ada 79 karyawan yang menyatakan IHT kurang menunjang karena pelatihan dirasakan tidak sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh mereka. Sebagai contoh, pelatihan yang diterima tentang kepribadian seperti etika, mental, dan kejujuran. Namun, sebenarnya karyawan menginginkan pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan yang saat ini mereka kerjakan seperti pembibitan, hama dan penyakit pekerjaan pada bidang yang lebih khusus yang saat ini benar- benar mereka kerjakan, serta karyawan juga membutuhkan adanya motivasi dari perusahaan.

6.2.3.6 Sarana dan Prasarana Pelatihan

Sarana pelatihan yang digunakan merupakan kelengkapan yang dibutuhkan didalam kelancaran dan keberhasilan penyampaian materi yang diberikan saat pelatihan dilakukan. Seperti perlengkapan alat peraga, alat tulis, pengeras suara, infokus, suasana ruangan, para pengajar dll. Merupakan hal penting yang harus diperhatikan didalam pelaksanaan pelatihan, karena sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor keberhasilan dari materi pelatihan yang diberikan sehingga dapat diterima dengan baik. Berdasarkan data Tabel 24 pada umumnya karyawan tingkat sinder dan mandor tanaman yang mengikuti pelatihan Field and Mill Day sebanyak empat orang 57,14 persen sinder tanaman, dan tujuh orang 87,50 persen mandor tanaman menyatakan bahwa, sarana dan prasarana pelatihan di PT Perkebunan Nusantara VII sudah baik. Hal tersebut didukung dengan pendapat dari mandor tanama n yang mengikuti pelatihan IHT yaitu sebanyak 11 orang 55,00 persen menyatakan sarana dan prasarana di perusahaan untuk pelatihan sudah baik. 80 Artinya perusahaan selama ini sudah merencanakan dan menyediakan fasilitas sarana yang memadai, untuk mendukung kelancaran kegiatan pelatihan, walaupun ada karyawan yang mengatakan cukup baik. Mereka merasa ada pengajar yang memberikan materi pelatihan masih kurang baik dalam cara penyampaiannya. Dengan demikian, peserta merasa bosan dan jenuh disaat mengikuti pelatihan. Untuk lebih jelas sarana dan prasarana pelatihan dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Pendapat Responden Mengenai Sarana dan Prasarana Pelatihan Jawaban Responden Jumlah Responden Ora ng Presentase 1.Sinder Field and Mill Day A. Sangat kurang B. Kurang C. Cukup D. Baik E. Sangat Baik - - 3 4 - - - 42,86 57,14 - Total 7 100,00 2. Mandor Field and Mill Day A. Sangat kurang B. Kurang C. Cukup D. Baik E. Sangat Baik - - 1 7 - - - 12,50 87,50 - Total 8 100,00 3. Mandor IHT A. Sangat kurang B. Kurang C. Cukup D. Baik E. Sangat Baik - - 3 11 6 - - 15,00 55,00 30,00 Total 20 100,00

6.3 Kemampuan Kerja Karyawan.