Rekomendasi Bagi Divisi SDM di PT Perkebunana Nusantara VII

99 penilaian untuk masing- masing individu secara detail dapat dilihat pada Lampiran 16.

6.5 Rekomendasi Bagi Divisi SDM di PT Perkebunana Nusantara VII

Pelatihan sebagai bentuk pengembangan sumberdaya manusia perusahaan, bertujuan agar tujuan sumberdaya manusia tersebut dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, dan agar pelatihan benar-benar mengenai sasaran. Untuk itu diperlukan suatu metode penerapan kebutuhan pelatihan dengan baik dan benar. Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan PT Perkebunan Nusantara VII sebenarnya pelatihan yang sudah terprogram sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan. Metode pelatihan yang ada, yaitu metode on the job training yaitu metode yang dilakukan di dalam perusahaan dan metode off the job training adalah metode pelatihan yang dilakukan di luar perusahaan. Program pengembangan SDM tersebut diantaranya; 1 kursus jabatan; 2 kursus pemeriksaan; 3 seminar dan lokakarya, 4 studi banding, 5 In House Training IHTpelatiha n; 6 pendidikan chemiker: 7 Field and Mill Day, 8 kualifikasirekrut; 9 peningkatan kinerja pabrik, 10 SMK3Hiperkes, 11 evaluasi monitoring, dan 12 pelatihan purnakarya. Sebaiknya teknik-teknik on the job training yang bisa digunakan berupa intruksi pekerjaan. Pemberian petunjuk pengerjaan secara langsung oleh karyawan yang lebih profesional atau oleh atasan mengenai bagaimana melaksanakan pekerjaan yang sekarang mereka karjakan. Perputaran karyawan memberi para pekerja berbagai pekerjaan, sehingga tidak hanya bidang tanaman saja yang mereka dapatkan, namun hal- hal yang yang lebih bersifat menanamkan rasa memiliki terhadap perusahaan dirasa perlu dilakukan. 100 Studi mandiri dan kegiatan terprogram yang dilakukan di dalam ruangan merupakan pelatihan untuk melatih dan mengembangan para karyawan. Cocok untuk karyawan yang terpecah-pecah secara geografis atau keterikatan pembelajaran tidak membutuhkan interaksi yang cukup besar. Misalnya menggunakan kaset vidioCD yang berisikan cara-cara kerja yang ideal yang dibutuhkan di perusahaan dan profil perusahaan secara keseluruhan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memutar vidioCD di jam-jam istirahat di kantor kebun afdeling untuk menambah pengetahuan dan rasa memiliki perusahaan. Metode off the job training dapat berupa teknik-teknik presentasi ataupun teknik yang mengambil keadaan, seperti keadaan yang akan dihadapi oleh karyawan dalam pekerjaan sesungguhnya. Adapun pelatihan yang saat ini dapat meningkatkan motivasi dan meningkatkan kemampuan team work dirasa perlu, karena perusahaan memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak untuk dapat meningkatkan motivasi selain dari pemberian bonus, intensif, pemberian teguran dan peningkatan golongan. Karyawan tingkat sinder tanaman diberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dibidang manajemen, sehingga nantinya sinder tanaman dapat dengan cepat mengambil keputusan didalam perubahan keadaan secara cepat dan tepat dan tidak merugikan perusahaan. Pelatihan dilakukan tidak hanya di dalam kelas saja, namun setelah pelatihan di dalam kelas dilakukan lalu pelatihan dilanjutkan di luar kelas untuk menghindari kejenuhan dari peserta. Pelatihan berupa studi kasus yang memang benar-benar menunjang dengan diselingi permainan-permainan kecil yang bermakna untuk menambah skill karyawan.. 101 Membekali karyawan mental yang tangguh, dan jasmani yang sehat serta kuat merupakan hal yang penting, dan diperlukan bagi karyawan PT Perkebunan Nusantara VII. Hal tersebut disebabkan karyawan melaksanakan tugas di lapangankebun membutuhkan keamanan dan keselamatan kerja yang tinggi dari pengaruh dan gangguan luar lingkungan perusahaan. Peningkatan kemampuan tersebut dapat berupa pelatihan olah raga ataupun kegiatan beladiri secara rutin yang difasilitasi oleh perusahaan. Divisi pengembangan SDM PT Perkebunan Nusantara VII Bandar Lampung ini disarankan untuk menggunakan metode Training Need Assesment Tool TNA - T dalam menentukan kebutuhan pelatihan bagi keseluruhan karyawan, dan juga bisa dilakukan untuk mengetahui kebutuhan individu karyawan. Metode tersebut memiliki keunggulan dalam memperkecil nilai subjektif dari pihak yang memberikan penilaian, maupun pihak yang dinilai. Metode TNA - T juga memberikan informasi mengenai jenis kemampuan karyawan yang perlu mendapatkan pelatihan, apalagi pengembangan SDM yang dilakukan perusahaan adalah program pendidikan dan pelatihan yang rutin dilakukan. Dengan demikian, jangan sampai penentuan kebutuhan pelatihan menjadi salah sasaran.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Evaluasi pelatihan IHT yang dilakukan oleh perusahaan menunjukkan kinerja mandor tanaman pada umumnya mengalami perub ahan sikap dan perilaku. Namun, perubahan tersebut tidak didukung dengan hasil produksi yang meningkat yaitu tidak tercapainya target produksi yang ditetapkan terutama Unit Usaha Telung Buyut dan Kedaton. Sedangkan untuk pelatihan Field and Mill Day tidak dilakukan evaluasi hanya didapat hal- hal positif pemecahan masalah. Perubahan sikap dan perilaku seharusnya berpengaruh pada hasil kerja, namun kenyataannya tidak demikian. Hal tersebut bisa dikarenakan rendahnya kinerja karyawan, karena kurang mendapatkan motivasi dari perusahaan berupa penghargaan reward yaitu pemberian bonus, intensif, promosi jabatan, dan kurangnya pemberian hukuman punisment seperti Surat Peringatan SP. Penunjukan secara langsung peserta pelatihan berdampak pada ketidakefektifan pelaksanaan pelatihan. Hal tersebut dapat dilihat dari ketidakpahaman peserta terhadap fungsi dan tujuan pelatihan. Metode pelatihan dirasa hanya cukup menunjang, tetapi sarana dan prasarana pelatihan sudah baik disediakan oleh perusahaan. Kemampuan kerja karyawan tingkat sinder pada umumnya masih kurang memahami menjalankan tugas, terutama pemahaman mengenai prosedur kerja yang ada diperusahaan. Namun, mandor tanaman sudah cukup memahami dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh perusahaan. Adapun dilihat dari tingkat kesulitan menjalankan tugas, sinder dan mandor tanaman kadang-kadang masih