Kadar Air Sifat Fisis Papan Komposit Komersial 1.
Nilai kadar air tertinggi pada kayu lapis yaitu sebesar 12,63 dan terendah pada papan komposit berlapis anyaman bambu yaitu 5,12. Variasi kadar air
antara kayu lapis, papan partikel dan papan MDF komersial tidak begitu besar, tetapi jika dibandingkan dengan papan komposit berlapis anyaman bambu yang
dihasilkan sangat jauh yaitu 5,12. Perbedaan antara nilai kadar air papan komposit komersial dengan kadar air papan komposit berlapis anyaman bambu
yang dihasilkan yang sangat jauh ini, disebabkan oleh berbagai faktor, dan kemungkinan utamanya adalah penggunaan perekat yang tidak sama. Umumnya
papan komposit yang beredar di pasaran menggunakan perekat urea formaldehyd, phenol formaldehyd atau melamin formaldehyd. Perekat PU bersifat hidrophobik
sehingga papan yang menggunakan perekat ini kurang menyerap uap air dari udara selama pengkondisian berlangsung dibandingakan papan yang
menggunakan perekat berbasis formaldehida. Jika dibandingkan dengan standar JIS A 5908:2003, kadar air papan komposit komersial dan papan komposit yang
dihasilkan memenuhi standar tersebut yang mensyaratkan nilai kadar air sebesar 4-13. Jika dibandingkan dengan standar JAS SE-1-2003 untuk kayu lapis, nilai
kadar air yang disyaratkan sebesar 12,38, maka kayu lapis yang beredar di pasaran dapat memenuhi standar.
3 . Daya Serap Air
Daya serap air papan komposit komersial berkisar dari 15-242, seperti tertera pada Gambar 7.3. Daya serap air papan yang tertinggi pada papan MDF
tebal 1,6 cm sebesar 242,52 dan terendah pada papan partikel sebesar 15,19, kemudian kayu lapis 39,21 dan MDF tebal 0,9 cm sebesar 75,04. Sementara
daya serap air papan komposit yang dihasilkan sebesar 32,01. Dengan demikian daya serap air papan komposit yang dihasilkan masuk dalam kisaran
nilai daya serap air papan komposit yang beredar di pasaran.
39.21 15.19
242.52
75.04 31.38
50 100
150 200
250
D aya S
er ap
A ir
K.Lapis PP
MDF 1.6 MDF 0.9 K. Bambu
Jenis Papan
Gambar 7.3 Daya serap air papan komposit komersial Besarnya daya serap air papan komposit yang dihasilkan lebih tinggi
dibandigkan daya serap air papan partikel, tapi lebih rendah jika dibandingkan dengan daya serap air kayu lapis, MDF tebal 0,9 cm dan MDF tebal 1,6 cm.
Rendahnya daya serap air pada papan komposit yang dihasilkan disebabkan karena penggunaan perekat poliuretan yang lebih tahan terhadap air dibandingkan
perekat urea formaldehyd atau melamin formaldehyd. Tetapi daya serap air papan komposit yang dihasilkan lebih tinggi dari daya serap air papan partikel karena
umumnya papan partikel komersial menggunakan jumlah perekat yang lebih banyak, biasanya 10 dari BKT bahan. Hal tersebut mengakibatkan perekat
dapat terdistribusi merata sehingga lebih banyak area partikel yang tertutup oleh perekat, mengakibatkan sedikitnya area yang dapat mengikat air pada saat
perendaman.