Indikasi-indikasi bedah sesar Bedah Sesar

b. Penyebab

Pada kasus-kasus bedah, terutama bedah sesar, kemungkinan terjadinya infeksi sangat besar yang disebabkan oleh adanya perobekan jaringan sehingga memudahkan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, penggunaan antiinfeksi untuk tindakan profilaksis atau terapi sangat penting untuk mengatasi infeksi.

c. Terapi

Infeksi dapat diterapi dengan menggunakan antiinfeksi. Antiinfeksi yang sering digunakan dalam bedah sesar adalah antibiotika. Antibiotika yang sering digunakan dalam bedah sesar meliputi antibiotika profilaksis preventif dan antibiotika kuratif. Antibiotika profilaksis preventif digunakan untuk pencegahan terjadinya manisfestasi infeksi yang diduga akan terjadi, sedangkan antibiotika kuratif adalah antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi. Tindakan kuratif diberikan bila bakteri sudah masuk ke dalam tubuh manusia dan menimbulkan infeksi, maka dilakukan pengobatan dengan jalan membunuh atau mencegah perkembangbiakan bakteri, yaitu dengan menggunakan antibiotika, misalnya penisilin Manuaba, 1999. Pemberian antibiotika profilaksis diberikan 30 menit sebelum prosedur bedah. Antibiotika juga diberikan setelah kelahiran bayi. Dosis antibiotika profilaksis diberikan melalui tiga dosis terbagi selama 24 jam untuk pencegahan infeksi. Jika bedah sesar lebih dari 6 jam ataupun jika kehilangan darah lebih dari 1500 mL, diberikan dosis kedua antibiotika profilaksis. Kombinasi antibiotika yang sering digunakan adalah ampisilin 2 gram secara interavena i.v. setiap 6 jam, gentamisin 5 mgkg BB secara i.v. setiap 24 jam, metronidazol 500 mg secara i.v. setiap 8 jam. Jika infeksi tidak terlalu berat, dapat diberikan amoksisilin 500 mg secara oral setiap 8 jam sebagai pengganti ampisilin dan metronodazol secara i.v. Anonim, 2000c. Selain menggunakan antibiotika profilaksis, tindakan pencegahan juga dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi lingkungan dan meningkatkan kekebalan tubuh Anonim, 2005, makanan yang bergizi, menjaga supaya persalinan tidak berlarut-larut, menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin, mencegah terjadinya pendarahan banyak, dan semua petugas kamar bersalin harus menggunakan masker penutup hidung dan mulut Prawirohardjo, 1991.

d. Penggolongan antibiotika

Sifat antimikroba dapat berbeda satu dengan lainnya. Berdasarkan perbedaan sifat ini, antibimikroba dibagi menjadi dua kelompok yaitu antimikroba berspektrum sempit narrow spectrum, yang berguna untuk membunuh jenis-jenis bakteri secara spesifik, dan antibmikroba berspektrum luas broad spectrum yang berguna untuk membunuh semua jenis bakteri di dalam tubuh Joris, 2004. Antimikroba dapat melakukan aktivitasnya lewat beberapa mekanisme, terutama dengan penghambatan sintesa materi penting dari bakteri, misalnya dari: 1 dinding sel, sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi kurang sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan osmotik dari plasma dengan akibat pecah. Contohnya: kelompok penisilin dan sefalosporin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 membran sel, molekul lipoprotein dari membran plasma yang terdapat di dalam dinding sel dikacaukan sintesanya, hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya, zat-zat penting dari isi sel dapat merembas keluar. Contohnya: polipeptida dan polyen nistatin, amfoterisin dan imidazol mikonazol, ketokonazol. 3 protein sel, sintesanya terganggu, misalnya kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida, dan makrolida. 4 asam-asam inti seperti DNA dan RNA, contohnya rifamisin RNA, asam nalidiksat dan kinolon, dan asiklovir DNA. 5 antagonis saingan, obat menyaingi zat-zat yang penting untuk metabolisme kuman hingga pertukaran zatnya terhenti, antara lain sulfonamida, trimetoprim, dan INH Tjay, 2002. Penggolongan antibiotika berdasarkan struktur kimianya dapat dibagi menjadi: a β-laktam 1 penisilin β-laktam I. Penisilin diperoleh dari jamur Penicillium chrysogenum , dari berbagai macam jenis yang dihasilkan, perbedaannya hanya terletak pada gugus samping R saja. Benzilpenisilin pen-G ternyata paling aktif. Penisilin-G dan turunannya bersifat bakterisid terutama terhadap kuman gram-positif khususnya cocci dan hanya beberapa kuman gram-negatif. Semua penisilin dianggap aman bagi wanita hamil dan yang menyusui, walaupun dalam jumlah kecil terdapat dalam darah janin dan air susu ibu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERCULOSIS MULTI DRUG RESISTANT Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis Pada Pasien Tuberculosis Multi Drug Resistant Di Rumah Sakit X Periode Januari-Juni 2013.

0 0 13

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREA) DI Efektivitas Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Sesar (Sectio Caesarea) Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2013.

0 2 12

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREA) Efektivitas Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Sesar (Sectio Caesarea) Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2013.

0 1 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (Sectio caesarea) DI INSTALASI EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (Sectio caesarea) DI INSTALASI BEDAH RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2010.

0 0 14

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO PERIODE TAHUN 2009.

0 1 16

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (sectio caesarea) DI INSTALASI BEDAH RSUD Dr. EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (sectio caesarea) DI INSTALASI BEDAH RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 201

2 2 15

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM Evaluasi Penggunaan Obat Analgetik Pada Pasien Kanker Payudara Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2010.

0 0 13

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH DI SALAH SATU RUMAH SAKIT KOTA BANDUNG

0 0 6

Evaluasi penggunaan obat pada pasien pasca bedah sesar di Bangsal Bakung Timur Rumah Sakit Sanglah Denpasar periode Februari 2007 - USD Repository

0 1 148