Penyebab Terapi Anemia a. Definisi

obstetrika atau ilmu kebidanan antara lain menstimulir mulai his, bila ada kelemahan his; dan setelah bersalin untuk mencegah perdarahan yang banyak Anief, 2003. Banyak obat memperlihatkan efek oksitosik, tetapi hanya beberapa saja yang kerjanya cukup selektif dan dapat berguna dalam praktek kebidanan. Obat yang bermanfaat itu adalah oksitosin dan derivatnya, alkaloid ergot dan derivatnya, dan beberapa prostaglandin semisintetik. Obat-obat tersebut memperlihatkan respon bertingkat graded response pada kehamilan, mulai dari kontraksi uterus spontan, ritmis sampai kontraksi tetani Ganiswara, Syarif, dan Mucthar, 2001. Kepekaan pasien terhadap oksitosin sangat berbeda dan bergantung pada banyak faktor, akan tetapi terutama bergantung pada perbandingan kadar estrogen dan gestagen. Estrogen meningkatkan keterangsangan dan aktivitas spontan uterus. Gestogen menyebabkan uterus lebih tidak peka terhadap oksitosin. Khasiat oksitosin rendah pada awal kehamilan karena nisbah estrogen-gestagen rendah. Menjelang akhir kehamilan estrogen diproduksi dalam jumlah yang lebih besar oleh plasenta, yang mensensibilisasi otot uterus terhadap oksitosin. Di samping itu ketegangan dinding uterus akibat pertumbuhan fetus yang cepat secara refleks menyebabkan meningkatnya pembebasan oksitosin Mutschler, 1991. Oksitosin tidak hanya menyebabkan kontaksi otot uterus, melainkan juga otot polos kelenjar buah dada. Dengan demikian air susu ditekan dari ujung saluran menuju ke saluran pengeluaran. Pembebasan oksitosin dari hipofisis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terjadi secara refleks ketika bayi menyusu, karena itu oksitosin juga diindikasikan untuk meningkatkan pengosongan air susu, misalnya pada penyumbatan air susu atau pada mastitis puerperalis Mutschler, 1991. Secara menyeluruh indikasi oksitosin, antara lain: 1 membantu memulai proses melahirkan pada pecah ketuban sebelum waktunya, keluar plasenta sebelum waktunya, preeklamsia, eklamsia serta pada transfusi. 2 selama proses melahirkan pada kelemahan kontraksi. 3 untuk kontaksi uterus setelah operasi sesar. 4 dalam periode setelah melahirkan untuk mengeluarkan plasenta, untuk mengurangi hilangnya darah dan untuk profilaksis dan juga mengatasi toni uterus Mutschler, 1991. Selain indikasi oksitosin, terdapat pula beberapa indikasi utama dari alkaloid ergot terutama pada periode setelah melahirkan, seperti pada keluarnya plasenta yang diperlambat; pendarahan setelah plasenta keluar; pembendungan pengeluaran darah pada waktu haid; dan kurangnya pembentukan kembali uterus pada nifas Mutschler, 1991.

b. Cairan Elektrolit

Dalam keadaan normal, tubuh akan selalu kehilangan air berikut elektrolit melalui urin, feses dan perspiratio insensibilis atau paru-paru serta kulit, dan digantikan dengan air yang didapat tubuh melalui makanan, minuman dan hasil oksidasi proses metabolisme Manuaba, 1999.

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERCULOSIS MULTI DRUG RESISTANT Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis Pada Pasien Tuberculosis Multi Drug Resistant Di Rumah Sakit X Periode Januari-Juni 2013.

0 0 13

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREA) DI Efektivitas Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Sesar (Sectio Caesarea) Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2013.

0 2 12

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREA) Efektivitas Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Sesar (Sectio Caesarea) Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2013.

0 1 17

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (Sectio caesarea) DI INSTALASI EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (Sectio caesarea) DI INSTALASI BEDAH RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2010.

0 0 14

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO PERIODE TAHUN 2009.

0 1 16

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (sectio caesarea) DI INSTALASI BEDAH RSUD Dr. EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (sectio caesarea) DI INSTALASI BEDAH RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 201

2 2 15

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM Evaluasi Penggunaan Obat Analgetik Pada Pasien Kanker Payudara Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2010.

0 0 13

Evaluasi penggunaan obat Hipoglikemia pada pasien di instalasi rawat inap bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015.

1 6 117

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH DI SALAH SATU RUMAH SAKIT KOTA BANDUNG

0 0 6

Evaluasi penggunaan obat pada pasien pasca bedah sesar di Bangsal Bakung Timur Rumah Sakit Sanglah Denpasar periode Februari 2007 - USD Repository

0 1 148