6. dispensing
yang benar, termasuk informasi yang tepat bagi pasien tentang obat yang ditulis.
7. kepatuhan pasien terhadap pengobatan Siregar, 2006.
E. Drug Related Problems DRPs
Permasalahan dalam farmasi klinis terutama muncul karena pemakaian obat. Drug realated problem DRPs atau sering diistilahkan dengan Drug therapy
problem DTP adalah kejadian atau efek yang tidak diharapkan yang dialami
pasien dalam proses terapi dengan obat dan secara aktual atau potensial bersamaan dengan outcome yang diharapkan pada saat mendapat perawatan akibat
dari suatu penyakit Cipolle, 2004. Masalah-masalah yang terkait dengan DRPs antara lain:
1. butuh terapi obat tambahan need for additional drug therapy, yang meliputi
kondisi medis yang membutuhkan terapi obat baru, keadaan kronis yang membutuhkan kelanjutan terapi, kondisi yang membutuhkan kombinasi obat
untuk mendapatkan efek sinergis atau potensiasi, kondisi dengan resiko dan butuh obat untuk mencegahnya.
2. salah obat wrong drug, yang meliputi kondisi yang menyebabkan obat tidak
efektif, alergi obat tertentu, obat yang bukan paling efektif untuk indikasi, faktor risiko yang kontraindikasi dengan obat, efektif tetapi bukan yang paling
murah, efektif tetapi bukan yang paling aman, antibiotika resisten terhadap infeksi pasien, kombinasi yang tidak perlu.
3. dosis terlalu rendah dosage too low, meliputi terlalu rendah untuk
memberikan respon, konsentrasi obat di bawah therapeutic range yang menyangkut obat, dosis, rute, atau konversi formulasi obat tidak cukup,
pemberian terlalu awal. 4.
dosis terlalu tinggi dosage too high, meliputi dosis terlalu tinggi, kadar serum terlalu tinggi, dosis terlalu cepat dinaikkan, akumulasi obat karena
penyakit kronis, obat, dosis, rute, konversi formula tidak sesuai bagi pasien. 5.
adverse drug reaction ADR, yang meliputi diberikan dengan kecepatan yang
terlalu tinggi, alergi, faktor risiko, interaksi obat-obat atau makanan, hasil laboratorium berubah akibat obat.
6. obat tanpa indikasi unnecessary drug therapy, yang meliputi tidak ada
indikasi pada saat itu, menelan obat dengan jumlah yang toksik, kondisi akibat penyalahgunaan obat, lebih baik disembuhkan dengan terapi non drug,
pemakaian dosis ganda yang seharusnya cukup dengan terapi dosis tunggal, minum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat
dihindarkan. 7.
ketidaktaan pasien dalam menggunakan obat uncomplience, meliputi tidak menerima obat sesuai regimen karena medication error, tidak taat intruksi,
harga obat mahal dan tidak memahami aturan penggunaan obat. Sebagai Farmasis diharapkan dapat mengidentifikasi DRPs, kemudian
membuat solusi terhadap DRPs tersebut, sehingga tercapai obat yang diharapkan yaitu: tepat indikasi, efektif, aman, dan ditaati pasien Cipolle, 2004.
F. Keterangan Empiris
Penelitian mengenai Evaluasi Penggunaan Obat pada Pasien Pasca Bedah Sesar di Bangsal Bakung Timur Rumah Sakit Sanglah Denpasar Periode Februari
2007 dapat meningkatkan kerasionalan penggunaan obat yang digunakan untuk terapi pasien pasca bedah sesar di Bangsal Bakung Timur Rumah Sakit Sanglah
Denpasar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI