d. pasien mendapat dosis obat yang kurang.
e. munculnya efek samping akibat penggunaan obat.
f. adanya interaksi antara obat dengan obat lain akibat penggunaan secara
bersamaan g.
pasien mendapat dosis yang berlebih Identifikasi DRPs dilakukan dengan menggunakan metode SOAP subyek,
obyek, assessement, plan termodifikasi, dimana bagian plan diganti dengan
rekomendasi. Standar terapi yang digunakan adalah WHO tahun 2000, dan untuk melihat dosis obat serta bentuk sediaan obat digunakan Informatorium
Obat Nasional Indonesia IONI tahun 2000, MIMS tahun 2006, Informasi Spesialite Obat ISO Indonesia tahun 2002, AHFS Drug Handbook tahun
2003, serta Physicians Drug Handbook tahun 2003. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pasien Bedah Sesar
Karakteristik pasien bedah sesar di Bangsal Bakung Timur Rumah Sakit Sanglah Denpasar periode Februari 2007, berdasarkan data yang diperoleh,
terdapat 27 kasus. Data yang diperoleh diambil mulai dari pasien datang sampai pasien pulang. Pengelompokan pasien bedah sesar berdasarkan usianya dapat
dilihat pada tabel I.
Tabel I. Usia Pasien Bedah Sesar di Bangsal Bakung Timur RS Sanglah Denpasar Periode Februari 2007.
No Usia pasien
Jumlah pasien n=27 Presentase jumlah
1. ≤19
1 3,7
2. 20-24
2 7,4
3. 25-29
9 33,3
4. 30-34
12 44,5
5. 35-39
2 7,4
6. ≥40
1 3,7
Jumlah 27
100 Dari hasil penelitian, pasien dengan usia termuda atau dibawah 19 tahun
sebanyak 1 pasien, yaitu usia 18 tahun, sedangkan usia pasien tertua adalah usia 41 tahun. Pada pasien dengan usia kurang dari 19 tahun atau lebih dari 35 tahun,
sama-sama mempunyai risiko yang lebih besar dalam kehamilan dan dalam proses persalinan, karena dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin.
Pasien yang menjalani bedah sesar mempunyai indikasi yang berbeda- beda. Akan tetapi, pada penelitian ini, semua pasien memiliki indikasi bedah sesar
karena kehamilan dengan risiko tinggi. Persalinan dengan keadaan risiko tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI