12
Dalam lingkungan kerja secara umum, ada semacam “resep” yang mau menjawab bagaimana supaya karyawan mempunyai motivasi kerja
yang tinggi. “Resep” untuk meningkatkan motivasi tersebut misalnya dengan menaikkan gaji atau kompensasi, memendekkan jam kerja,
memperbaiki iklim atau kondisi kerja, dan memberikan otonomi serta tanggung jawab yang lebih besar kepada karyawan. Singkatnya, motivasi
merupakan fungsi dari kompensasi, jam kerja, iklim atau kondisi kerja, dan tanggung jawab Griffin, 2002: 40. Harapannya, dengan memberikan
“resep” seperti tersebut di atas, karyawan dapat memiliki kinerja yang memuaskan dan dapat diandalkan.
d. Pendekatan hierarki kebutuhan Maslow
Hierarki kebutuhan Maslow Maslow’s hierarchy of needs menyatakan bahwa individu-individu termotivasi untuk memenuhi
5 lima level atau hierarki kebutuhan, dengan urutan sebagai berikut: 1 fisiologis, 2 keamanan, 3 diterima orang lain, 4 penghargaan diri,
dan 5 aktualisasi diri Griffin, 2002: 40. 1. Kebutuhan fisiologis, merupakan tingkatan yang paling bawah dalam
hierarki kebutuhan Maslow. Contoh umum untuk kebutuhan ini adalah makanan, seks, serta udara untuk kelangsungan hidup dan atau
fungsi biologis dasar. Dalam organisasi, kebutuhan ini secara umum dapat dipenuhi dengan upah gaji dan lingkungan kerja yang
memadai, yang menyediakan ruang istirahat, cahaya yang layak, suhu yang nyaman, dan ventilasi.
13
2. Kebutuhan akan keamanan, yaitu kebutuhan akan lingkungan fisik dan emosional yang aman. Contohnya meliputi kebutuhan akan rumah
dan pakaian serta kebutuhan untuk bebas dari kekhawatiran menyangkut uang dan jaminan kerja. Dalam lingkungan kerja,
kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan kontinuitas kerja tidak ada PHK, sistem keluhan untuk berlindung dari tindakan-tindakan
sembrono supervisor, serta program asuransi dan program pensiun yang memadai untuk berlindung dari sakit dan untuk mendapatkan
penghasilan setelah berhenti bekerja. 3. Kebutuhan untuk diterima orang lain, berkaitan dengan proses-proses
sosial. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan cinta dan kasih sayang serta kebutuhan untuk diterima oleh rekan sekerja. Bagi sebagian
besar orang, kebutuhan ini terpenuhi melalui keluarga dan hubungan dengan komunitas di luar pekerjaan serta persahabatan di lingkungan
kerja. 4. Kebutuhan akan penghargaan diri, terdiri dari dua kelompok
kebutuhan yang berbeda, yakni kebutuhan akan citra diri dan penghormatan diri yang positif serta kebutuhan akan pengakuan dan
penghormatan dari orang lain. Contoh kebutuhan ini adalah pencapaian yang bersifat ekstrinsik berasal dari luar
pekerjakaryawan seperti pangkat, kantor yang nyaman, dan balas jasa serupa. Untuk yang bersifat intrinsik berasal dari dalam
pekerjakaryawan, contohnya adalah dengan pemberian tugas yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menantang dan peluang-peluang bagi karyawan untuk merasakan suatu rasa pencapaian.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri, merupakan puncak dari hierarki kebutuhan Maslow. Kebutuhan ini meliputi realisasi potensi diri untuk
terus tumbuh dan pengembangan diri. Maslow berpendapat bahwa kelima kategori kebutuhan di atas
membentuk suatu hierarki. Seorang individu pertama-tama akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisiologis. Jika belum
terpuaskan, seorang individu akan terus termotivasi untuk memenuhinya. Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpenuhi, kebutuhan-kebutuhan
ini berhenti berfungsi sebagai faktor penggerak motivasi yang utama dan sang individu bergerak “menaiki” tangga hierarki dan mulai mencoba
memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan keamanan Griffin, 2002: 41. Proses ini berlangsung terus sampai individu mencapai level aktualisasi
diri. Jika dikaitkan dengan tugas guru sebagai seorang pengajar, hierarki
kebutuhan Maslow ini dapat kita contohkan dalam hal berikut ini: 1 gaji, 2 program pensiun, 3 hubungan yang baik dengan rekan
sekerja, dalam hal ini sesama guru, 4 jabatan, kenaikan pangkat dan golongan, dan 5 pekerjaan yang menantang, misalnya guru melakukan
penelitian ilmiah sesuai dengan bidang dan kemampuannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
e. Teori ERG atas motivasi Clayton Alderfer