Bagaiman cara untuk meningkatkan motivasi kerja?
18
b. Pada umumnya manusia tidak senang berambisi, tidak ingin tanggung jawab dan lebih suka diarahkan.
c. Pada umumnya manusia harus diawasi dengan ketat dan sering harus dipaksa untuk memperoleh tujuan-tujuan organisasi.
d. Motivasi hanya berlaku sampai tingkat lower order needs physiological and safety level.
2. Asumsi Teori Y mengenai manusia: a. Bekerja adalah kodrat manusia, jika kondisi menyenangkan.
b. Pengawasan diri sendiri tidak terpisahkan untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Manusia dapat mengontrol diri sendiri dan memberi prestasi pada pekerjaan yang diberi motivasi dengan baik.
d. Motivasi tidak saja mengenai lower needs, tetapi sampai pada higher order needs.
Penekanan untuk masing-masing teori ini Teori X dan Teori Y berbeda, bahkan bisa dikatakan saling bertentanganberlawanan. Dalam
Teori Y, penekanan ada pada motivasi intern dan bersifat positif, sedangkan penekanan pada Teori Y ada pada motivasi ekstern dan
bersifat negatif Manullang Manullang, 2004: 172.
i. Bagaiman cara untuk meningkatkan motivasi kerja?
Nitisemito 1982: 168 mengemukakan sedikitnya 11 sebelas cara untuk meningkatkan motivasi kerja. Kesebelas cara tersebut yaitu: 1 gaji
yang cukup, 2 memperhatikan kebutuhan rohani, 3 sekali-kali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menciptakan suasana kerja yang santai, 4 memperhatikan harga diri karyawan, 5 menempatkan karyawan pada posisi yang tepat,
6 memberikan kesempatan untuk maju kepada karyawan, 7 menjamin masa depan karyawan, 8 mengusahakan loyalitas karyawan,
9 sekali-kali melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, 10 pemberian insentif yang terarah, dan 11 menyediakan fasilitas yang
memadai. Sementara itu, Soeharsono Sagir dalam Bedjo Siswanto 1987: 244,
mengemukakan sedikitnya 7 tujuh cara untuk meningkatkan motivasi motivasi kerja. Berikut uraian ketujuh cara tersebut:
1. Prestasi Achievement Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu
kebutuhan needs dapat mendorongnya mencapai sasaran. 2. Penghargaan Recognition
Penghargaan dalam bentuk pengakuan recognition atas suatu prestasi yang telah dicapai oleh seseorang dapat menjadi motivator
yang kuat. 3. Tantangan Challenge
Adanya tantangan yang dihadapi bisa menjadi motivator yang kuat bagi manusia untuk mengatasinya. Sasarantujuan yang tidak
menantang atau dengan mudah dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi motivator, bahkan cenderung untuk menjadi kegiatan rutin.
20
4. Tanggung jawab Responsibility Adanya rasa ikut serta memiliki sense of belonging atau “rumoso
handarbeni” akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab.
5. Pengembangan Development Pengembangan kemampuan seseorang, baik dari pengalaman kerja
atau dari kesempatan untuk maju, dapat menjadi motivator kuat bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah.
6. Keterlibatan Involvement Rasa ikut terlibat involved dalam suatu proses pengambilan
keputusan dapat menjadi motivator yang cukup kuat bagi tenaga kerja.
7. Kesempatan Opportunity Kesempatan untuk maju, dalam bentuk jenjang karier yang terbuka,
dari tingkat bawah sampai tingkat top management dapat menjadi motivator yang cukup kuat bagi tenaga kerja.